32
perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan,dan pengendalian harus dilakukan agar manajemen usaha tersebut bisa di terapkan dan
berpengaruh dalam pengembngan usaha kecil, namun dalam pengembangan manajemen usaha kecil ini tidak mudah di terapkan dalam
usaha mikro kecil menengah. Pada tahap awal sebelum memulai sebuah konsep perencanaan
pengembangan usaha, baik para pemilik usaha kecil ini melakukan indentifikasi terhadap usahanya, yang secara garis-besar meliputi: Indikator Bisnis STIE Bank
BPD Jateng, 2000:254 sebagai berikut: 1.
Kekuatan apa yang di miliki 2.
Kelemahan atau kendala apa yang di hadapi 3.
Peluang – Peluang apa yang mancul yang bisa di amati 4.
Ancaman apa saja yang bisa menghambat berkembangya usaha
2.7 Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah UMKM
2.7.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM
Usaha Mikro Kecil dan Menegah UMKM menurut surat edaran bank Indonesia no.261 tanggal 29 mei 1993 prihal kredit usaha kecil KUK adalah
usaha yang memiliki total aset maksimum Rp.600 juta enam ratus juta rupiah.Tidak termasuk tanah dan rumah yang di tempati.pengrtian usaha kecil
menengah ini meliputi usaha perseorangan, badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang asset yang di miliki tidak melebihi nilai nominalnya Rp.600 juta enam
ratus juta rupiah.
33
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM ada beberapa kriteria yang digunakan untuk mendefenisikan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah UMKM. 1.
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perseorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunansebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria UMKM menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008 :
1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 lima
puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
34
b. Memiliki hasil penjualan tahuan paling banyak Rp 300.000.000,00
tiga ratus juta rupiah 2.
Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: a.
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 500.00.000,00 lima
ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dariRp 300.000.00,00 tiga
ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp2.500.000,000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 lima ratus
juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau b.
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan Rp 50.000.000.000 lima
puluh milyar rupiah. 2.7.2
Peran pemerintah
Peranan pemerintah dalam pengembangan UMKM pada saat sekarang sangat besar dengan adanya berbagai bantuan dan dukungan dari pemerintah
dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah seperti PNPM Mandiri
35
dimana pemerintah memberikan dukungan Dana untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah.
Dalam melaksanakan peran ini pemerintah mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM seperti dibidang pertanian dimana dalam pengembangannya
bisa mempertahankan swasembada pangan nasional, dan pemerintah mendukung dan menyeimbangkan swasembada pangan dengan proses industrialisasi yang
saling berjalan demi perkembangan prekonomian bangsa. Pandji Anoraga dan Djoko Sudanto mengemukakan bahwa terlepas dari
kontradiksi persepsi mengenai konsep usaha kecil menengah adalah untuk mencapai kesejahteraan ekonomi serta lembaga yang berwatak sosial. Usaha
mikro kecil menengah UMKM ini mampu menjadi landasan kekuatan ekonomi masyarakat pedesaan atau masyarakat kecil dengan melihat beberapa faktor faktor
sebagai berikut: 1.
Potensi sumber daya manusia yang melimpah 2.
Pengalaman dalam usaha kecil 3.
Landasan yuridis formal misalnya pasal 33 undang-undang dasar 1945, undang-undang nomor 12 tahun 1967, dan inpres nomor 2 tahun 1978.
4. Kebijaksanaan pemerintah untuk memeratakan pembangunan ke seluruh
penjuru tanah air. 5.
Ada dua sektor ekonomi lain yakni Negara dan swasta yang dapat dijadikan mitra.
Garis–garis besar haluan Negara menyatakan bahwa usaha kecil merupakan wadah bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan entitas dalam
36
melakukan pembinaan terhadap golongan ekonomi yang lemah, sebagai tiang utama prekonomian nasional
2.7.3 Tujuan Usaha