Tempat dan Waktu Penelitian Variabel yang Diamati Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA USU Medan, Laboratorium Patologi Anatomi FK USU Medan, Laboratorium Fitofarmaka Fakultas Farmasi USU Medan dan Laboratorium Biokimia FK USU Medan mulai Juli - Agustus 2010. 3.2. Populasi dan Sempel Penelitian Mencit Mus musculus L. strain DD Webster dewasa, jenis kelamin jantan yang sehat, umur ± 3 bulan, belum pernah digunakan untuk percobaan lain dan mempunyai berat badan antara 26 - 38 gram yang diperoleh dari FMIPA Biologi USU Medan. Pemilihan sampel dilakukan dengan tehnik acak sederhana “Sample Random Sampling”. Jumlah hewan uji perkelompok ditentukan dengan rumus t-1 n-1 ≥ 15. Jika t adalah perlakuan dalam penelitian ini ada 6 kelompok perlakuan dan n adalah jumlah ulangan perkelompok, maka jumlah n yang diharapkan teoritis adalah 4 Federer, 1963. Sehingga jumlah hewan coba yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 24 ekor dan untuk menjaga adanya kematian dalam penelitian hewan yang digunakan ditambahkan 2 ekor setiap kelompok sehingga jumlah total mencit yang dibutuhkan sebanyak 36 ekor. Universitas Sumatera Utara

3.3. Variabel yang Diamati

3.3.1 Variabel Independent : 1. Jahe. 2. Plumbum asetat. 3.3.2 Variabel dependent : 1. Kadar MDA ginjal. 2. Gambaran histopatologis tubulus proksimal ginjal.

3.4. Definisi Operasional

1. Kadar MDA jumlah kadar MDA nanomol dalam jaringan ginjal g. 2. Gambaran histopatologis jaringan pemeriksaan terhadap perubahan perubahan abnormal pada tingkat jaringan secara mikroanatomi. 3. Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang terjadi setelah kematian sel dalam jaringan atau organ hidup. Perubahan nukleus inti lisis meliputi piknosis nukleus kecil serta padat, kariolisis nukleus yang melarut serta terlihat kabur, dan karioreksis nukleus terfragmentasi Robbins, 2006. 4. Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalamai pengolahan apapun juga, berupa bahan yang telah dikeringkan. 5. Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung Farmakope, 1999. Universitas Sumatera Utara

3.5. Etika Penggunaan

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Manfaat Pemberian Madu Terhadap Perubahan Kadar Ureum dan Kreatinin serta Makroskopik Ginjal dan Histopatologi Tubulus Proksimal Ginjal Mencit (Mus Musculus L.) Jantan yang Diberi Rhodamin B

1 79 121

Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale ROSC.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Testis Dan Gambaran Histopatologi Tubulus Seminiferus Testis Mencit Yang Diberi Plumbum Asetat

3 54 98

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

Pengaruh proteksi Vitamin C Terhadap Kadar Ureum, Kreatinin Dan Gambaran Histopatologis Ginjal Mencit Yang Dipapar Plumbum

3 59 98

Gambaran Maskrokopis Dan Miskrokopis Hati Ginjal Mencit Akibat Pemberian Plumbum Asetat

5 50 83

4 129 GAMBARAN HISTOLOGIS TUBULUS PROKSIMAL GINJAL MENCIT

0 3 31