Tubulus Proksimal Ginjal TINJAUAN PUSTAKA

cara mengkatalisis reaksi dismutasi dari radikal anion superoksida menjadi H 2 O 2 Langseth L, 1995; Winarsih 2007. 2. Antioksidan Non-enzimatis Antioksidan non-enzimatis disebut juga antioksidan eksogenus, antioksidan ini bekerja secara preventif, dimana terbentukanya senyawa oksigen reaktif dihambat dengan cara pengkelatan metal, atau dirusak pembentukannya Winarsih, 2007. Antioksidan non-enzimatis bisa didapat dari komponen nutrisi sayuran, buah dan rempah-rempah. Komponen yang bersifat antioksidan dalam sayuran, buah dan rempah-rempah meliputi vitamin C, vitamin E, β-karoten, flavonoid, isoflavon, flavon, antosianin, katekin dan isokatekin Kahkonen,et al.,1999. Senyawa-senyawa fitokimia ini membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.

2.4 Tubulus Proksimal Ginjal

2.4.1 Anatomi dan Histologi Tubulus Proksimal Ginjal. Secara anatomi ginjal terbagi menjadi dua bagian yaitu korteks dan medulla ginjal. Di dalam korteks terdapat berjuta-juta nefron sedangkan di dalam medulla banyak terdapat duktuli ginjal. Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal Underwood JCE, 2004; Alpers CE, 2007. Setiap ginjal terdiri atas 1-4 juta nefron. Setiap nefron terdiri atas bagian yang melebar, korpuskulus renal; tubulus kontortus proksimal, segmen tipis dan tebal ansa Henle; dan tubulus kontortus distal. Pada kutub Universitas Sumatera Utara urinarius pada korpuskulus renal, epitel gepeng dari lapisan parietal kapsul Bowman, berhubungan langsung dengan epitel silidris dari tubulus kontortus proksimal . Tubulus ini lebih panjang dari tubulus kontortus distal dan karenanya tampak lebih banyak dekat korpuskulus renalis dalam labirin korteks. Tubulus ini juga memiliki lumen lebar dan di kelilingi oleh kapiler peritubuler Junqueira L.C, 1995. Lapisan sel tubulus proksimal merupakan jaringan di ginjal paling sangat sensitif untuk plumbum Goyer RA,1973. Darah yang membawa sisa-sisa hasil metabolisme tubuh difiltrasi di dalam glomeruli kemudian di tubuli ginjal,beberapa zat yang masih diperlukan tubuh mengalami reabsorbsi dan zat-zat hasil sisa metabolisme mengalami sekresi bersama air membentuk urin sehingga ginjal merupakan organ ekskresi yang terpenting Guyton, 1997; Purnomo BB, 2009. Toksin atau konsentrasi zat yang tinggi berpotensi merusak, dan dapat menyebabkan Akut Tubular Nekrosis ATN. Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Ginjal dan nefron Junqueira LC, 2007 2.4.2 Efek Pb Terhadap Tubulus Proksimal Ginjal. Pb yang masuk melalui mulut akan terdistribusi ke jaringan, salah satunya ginjal. Di ginjal Pb terakumulasi akan membentuk vakuolisasi sel tubulus proksimal, kemudian akan terbentuk tonjolan bleb dari sitoplasma sel tubulus proksimal, sehingga tubulus sempit, penyempitan tubulus dapat menjadi suatu tanda awal dari kerusakan ginjal akibat substansi nefrotoksik dalam darah. Selanjunya bleb tersebut pecah sehingga mikrofili hilang. Pecahan-pecahan bleb akan menyumbat tubulus proksimal sehingga terjadi obstruksi tubulus proksimal, keadaan ini mengakibatkan terjadinya Akut Tubular Universitas Sumatera Utara Ekskresi Pb asetat Tubuh Akumulasi Pb di ginjal Respon Radang Akut Vasodilatasi Ekstravasasi Cairan Difusi Intraselular Vakuolisasi Sel Tonjolan Bleb Sitoplasma  pecah Akut Tubuler Nekrosis ATN Gagal Ginjal Akut GGA Nekrosis dan berakhir dengan gagal ginjal akut GGA Underwood JCE, 2004; Jennette JC, 2007. Lihat Gambar 5. Gambar 5. Pengaruh pemberian Pb asetat pada kerusakan tubulus proksimal ginjal ATN adalah kesatuan klinikopatologik yang ditandai secara morfologik oleh destruksi sel epitel tubulus dan secara klinik oleh supresi akut fungsi ginjal Alpers CE, 2007 . ATN dapat dibedakan atas ATN iskemik dan ATN nefrotoksik. ATN nefrotoksik disebabkan oleh berbagai bahan seperti logam berat Pb, merkuri, arsenik, emas, kromium, arsenik, bismuth, dan uranium Nurdjaman, 2004. Pada ATN nefrotoksik, ginjal bengkak, berwarna merah, dan sering ditemukan vakuolisasi sitoplasma sel epitel tubulus. Kerusakan terbanyak di tubulus proksimal, Universitas Sumatera Utara jarang di tubulus distal. Tampak adanya degenerasi tubulus proksimal yang mengandung debris, tetapi membrana basalis utuh Underwood JCE, 2004; Alpers CE, 2007 . ATN merupakan penyebab terpenting dari gagal ginjal akut. Klinisnya adalah oliguria yang dilanjutkan dieresis. Peningkatan ketidakkebalan terhadap infeksi sehingga kurang lebih 25 kematian akibat ATN terjadi selama fase diuretik Underwood JCE, 2004.

2.5 Tween 80

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Manfaat Pemberian Madu Terhadap Perubahan Kadar Ureum dan Kreatinin serta Makroskopik Ginjal dan Histopatologi Tubulus Proksimal Ginjal Mencit (Mus Musculus L.) Jantan yang Diberi Rhodamin B

1 79 121

Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale ROSC.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Testis Dan Gambaran Histopatologi Tubulus Seminiferus Testis Mencit Yang Diberi Plumbum Asetat

3 54 98

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

Pengaruh proteksi Vitamin C Terhadap Kadar Ureum, Kreatinin Dan Gambaran Histopatologis Ginjal Mencit Yang Dipapar Plumbum

3 59 98

Gambaran Maskrokopis Dan Miskrokopis Hati Ginjal Mencit Akibat Pemberian Plumbum Asetat

5 50 83

4 129 GAMBARAN HISTOLOGIS TUBULUS PROKSIMAL GINJAL MENCIT

0 3 31