15 • Pemberian anestesia umum
• Pemberian anestesia regional
2.4 Mekanisme Pertukaran Panas
Pertukaran panas antara tubuh dan lingkungan sekitar dicapai dengan berbagai cara seperti
yang dijelaskan berikut ini :
a. Radiasi
Radiasi mengarah kepada hilangnya panas via sinar infrared sebuah tipe gelombang
elektromagnetis yang keluar dari kulit. Gelombang ini berasal dari semua benda yang
ada dengan suhu diatas nol mutlak absolute zero temperature, dan intensitas radiasi
meningkat sebanding dengan peningkatan suhu benda. Dalam kondisi normal, radiasi
meliputi sekitar 60 dari panas yang hilang dari tubuh manusia.
b. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas dari benda dengan suhu yang lebih tinggi ke benda
dengan suhu yang lebih rendah. Ini dikarenakan sifat panas yang merupakan energi
kinetik. Perpindahan panas dengan cara konduksi menyebabkan hilangnya panas dari
tubuh sebesar 15.
c. Konveksi
Ketika panas hilang dari kulit, ia akan menghangatkan udara tepat di atas permukaan
kulit. Peningkatan suhu permukaan ini membatasi kehilangan panas tubuh yang berlebih
akibat konduksi. Akan tetapi ketika aliran udara dari kipas atau hembusan angin
melewati kulit, ia akan menggantikan lapisan hangat dari udara di atas permukaan kulit
dan menggantinya dengan udara yang lebih dingin, hal ini menyebabkan hilangnya
panas tubuh terus menerus akibat konduksi. Efek yang sama dihasilkan dengan
peningkatan aliran darah tepat di bawah permukaan kulit. Aksi dari aliran darah dan
udara menyebabkan hilangnya panas yang dikenal dengan konveksi.
d. Evaporasi
Perubahan air dari fase zat cair mejadi gas memerlukan panas, dan ketika air atau
keringat berevaporasi dari permukaan tubuh, panas yang digunakan adalah panas
tubuh. Normalnya, evaporasi meliputi 20 dari hilangnya panas tubuh kebanyakan
merupakan akibat dari insensible fluid loss dari paru. Evaporasi memainkan peran
penting dalam adaptasi stress thermal.
Universitas Sumatera Utara
16
2.5 MONITOR SUHU