Kejadian mual muntah pada kedua kelompok penelitian Temperatur ruangan dan core pasien

51

4.14 Kejadian mual muntah pada kedua kelompok penelitian

Karakteristik kejadian mual muntah pra operasi dan selama operasi pada kedua kelompok penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini tabel 4.14.1 Tabel 4.14.1 Kejadian mual muntah pada kedua kelompok penelitian Waktu Kelompok N Ada mual muntah Tidak ada mual muntah P Pra operasi A B 80 80 80100.0 80100.0 Menit ‐0 A B 80 80 80100.0 80100.0 Menit ‐15 A B 80 80 2 2.5 2 2.5 78 97.5 78 97.5 1.000 Menit ‐30 A B 80 80 0.0 3 3.8 80 100.0 7796.3 0.080 Menit ‐45 A B 65 73 0.0 2 2.7 65 100.0 7197.3 0.179 Menit ‐60 A B 52 63 52100.0 63100.0 Menit ‐75 A B 37 48 37100.0 48100.0 Menit ‐90 A B 22 33 22100.0 33100.0 Menit ‐105 A B 11 15 11100.0 15100.0 Menit ‐120 A 10 10100.0 Universitas Sumatera Utara 52 B 8 8 100.0 Data disajikan dalam jumlahpersentase uji chi‐square Efek samping mual muntah yang timbul pada kelompok penelitian Apethidin 0.1 mgkgBB dan kelompok Bpethidin 0.2mgkgBB diuji dengan uji chi‐square. Kejadian mual muntah pada kelompok A timbul pada menit‐15 sebanyak 22.5 sedangkan pada kelompok B timbul mual muntah pada menit‐15 sebanyak 22.5, menit‐30 sebanyak 33.8 dan menit‐45 sebanyak 22.7,akan tetapi setelah diuji dengan chi‐square tidak dijumpai perbedaan yang bermakna antara dua kelompok penelitian dengan nilai P0.05. Universitas Sumatera Utara 53 BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Temperatur ruangan dan core pasien

Pada manusia temperature core normalnya berkisar antara 36.5 C ‐37.5 C yang diketahui sebagai “intertreshold range” atau “thermoneutral zone”. Temperatur core di atas ataupun di bawah nilai normal ini akan merangsang respon termoregulator seperti vasokonstriksi dan menggigil bila di bawah nilai normal dan vasodilatasi dan berkeringat bila di atas nilai normal temperatur core 22 . Terjadi penurunan bertahap temperatur core pasien pada kedua kelompok penelitian dari sebelum operasi dengan anestesi spinal disebabkan pemberian cairan pre‐ load. Selama tindakan pembedahan berlangsung juga terjadi penurunan dari temperatur core pasien, hal ini terjadi terutama akibat terjadinya vasodilatasi pembuluh di bawah level dermatom yang terblok sehingga terjadi redistribusi panas inti tubuh ke perifer 8 . Untuk menghilangkan bias pada penelitian ini, temperatur ruangan dipertahankan dan cairan infuse tidak ada yang dihangatkan dan untuk suhu ruang operasi antara 23‐25 C 23. Setelah dianalisa secara statistik perubahan suhu ruangan dijumpai adanya perbedaan yang bermakna dengan nilai P0.05 pada menit‐105 dan menit‐120,akan tetapi rata ‐rata temperatur ruangan masih berkisar antara 23‐25 C yang dapat dilihat pada tabel 4.11.1. Perubahan suhu core juga dijumpai adanya perubahan yang bermakna pada menit‐ 90, menit‐105 dan menit‐120 dengan nilai P0.05 yang dapat dilihat pada tabel 4.12.1. Akan tetapi penurunan suhu core pada menit 90,105 dan 120 tidak pengaruh terhadap kejadian menggigil dimana pada menit yang sama kejadian menggigil antara kedua kelompok tidak ada perbedaan. Perbedaan suhu core dan ruangan mungkin juga disebabkan oleh adanya perbedaan sampel dengan lama operasi yang mencapai menit 120. Universitas Sumatera Utara 54

5.2 Menggigil setelah pemberian petidin

Dokumen yang terkait

Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

4 93 98

Perbandingan Propofol 2 Mg/Kgbb-Ketamin 0,5 Mg/Kgbb Intravena Dan Propofol 2 Mg/Kgbb-Fentanil 1µg/Kgbb Intravena Dalam Hal Efek Analgetik Pada Tindakan Kuretase Kasus Kebidanan Dengan Anestesi Total Intravena

0 38 101

Perbandingan Efektifitas Dexamethason 0,2 MG/kgBB I.V Dengan Lidokain 2% 1,5 MG/kgBB I.V Untuk Mencegah Nyeri Tenggorokan Setelah Intubasi Endotrakeal Pada Anestesi Umum

3 38 121

Perbandingan Ketamin 0,5 MG/KGBB Intravena Dengan Ketamin 0,7 MG/KGBB Intravena Dalam Pencegahan Hipotensi Akibat Induksi Propofol 2 MG/KGBB Intravena Pada Anestesi Umum

2 53 97

Perbandingan Tramadol 0.5 Dan 1 Mg/Kgbb Iv Dalam Mencegah Menggigil Dengan Efek Samping Yang Minimal Pada Anestesi Spinal

0 51 87

Perbandingan Penambahan Midazolam 1 Mg Dan Midazolam 2 Mg Pada Bupivakain 15 Mg Hiperbarik Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Anestesi Spinal

1 38 69

Perbandingan Pemberian Ondansetron 8 mg dengan Tramadol 1 mg kgBB Intravena untuk Mencegah Menggigil Pascaanestesi Umum pada Operasi Mastektomi Radikal atau Modifikasi | Oktavian | Jurnal Anestesi Perioperatif 231 924 1 PB

0 0 9

Perbandingan Penambahan PePerbandingan Penambahan Petidin 0,25 mg kgBB dengan Klonidin 1 µg kgBB pada Bupivakain 0,25% untuk Blok Infraorbital pada Labioplasti Anak terhadap Analgesia Pascaoperasi | Ramadani | Jurnal Anestesi Perioperatif 302 1040 1 PB

0 0 9

Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

0 0 16

PERBANDINGAN LAMA ANALGESIA BUPIVAKAIN HIPERBARIK + MORFIN INTRATEKAL DENGAN BUPIVAKAIN HIPERBARIK + NaCl INTRATEKAL PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI DENGAN ANESTESI SPINAL - Repository UNRAM

0 0 12