Diegi Dona Sari : Penyaluran Dana UKM Melalui Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Cabang Solok Sumbar, 2007.
USU Repository © 2009
2. Untuk mengetahui dan memahami hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pihak bank dalam memberikan kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah
UKM. 3. Untuk mengetahui dan memahami upaya hukum yang dilakukan oleh pihak
PT. Bank Mandiri Cabang Solok Sumbar terhadap kredit yang bermasalah. Skripsi ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis, yaitu : 1. Secara teoritis, penulisan skripsi ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian
ataupun masukan terhadap penyaluran dana melalui pemberian kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah UKM.
2. Secara praktis, penulisan skripsi ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan ataupun sumbangan untuk kepentingan ilmu pengetahuan,
memberi manfaat bagi dunia perguruan tinggi dan masyarakat pada umumnya, selain itu diharapkan juga agar tulisan ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi bagi perpustakaan fakultas hukum USU.
D. Keaslian Penulisan
Penulisan skripsi ini didasarkan oleh ide, gagasan, pemikiran dan yang utama adalah ketertarikan penulis terhadap fenomena pemberian kredit dalam
penyaluran dana kepada Usaha Kecil dan Menengah UKM yang dilakukan oleh lembaga perbankan. Artinya keaslian penulisan ini bukanlah hasil ciptaan atau
penggandaan dari hasil karya orang lain. Kalaupun ternyata sudah ada judul yang hampir sama dengan ini, penulis yakin substansi pembahasannya berbeda Oleh
karena itu, keaslian penulisan ini terjamin adanya.
Diegi Dona Sari : Penyaluran Dana UKM Melalui Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Cabang Solok Sumbar, 2007.
USU Repository © 2009
Kalaupun ada pendapat atau kritikan dari penulisan ini, semata-mata adalah sebagai faktor pendukung dan pelengkap dalam usaha menyusun dan
menyelesaikan tulisan ini. Karena hal tersebut memang sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan tulisan ini.
E. Tinjauan Kepustakaan
Menurut kamus istilah hukum Fockema Andreae yang dimaksud dengan bank adalah suatu lembaga atau orang pribadi yang menjalankan perusahaan
dalam menerima dan memberikan uang dari dan kepada pihak ketiga. Berhubungan dengan adanya cek yang hanya dapat diberikan kepada banker
sebagai tertarik, maka bank dalam arti luas adalah orang atau lembaga yang dalam pekerjaannya secara teratur menyediakan uang untuk pihak ketiga.
6
Rumusan mengenai pengertian bank yang lain, dikemukakan oleh G. M. Verryn Stuart, dalam bukunya, Bank Politik, berpendapat bahwa bank adalah
suatu badan yang bertujuan memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain,
maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.
7
Dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 Pasal 1
ayat 2 menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit danatau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dari pasal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi
6
Zainal Asikin, Op. cit., hal. 4.
7
Hermansyah, Op. cit., hal. 8.
Diegi Dona Sari : Penyaluran Dana UKM Melalui Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Cabang Solok Sumbar, 2007.
USU Repository © 2009
bank dalam sistem hukum Indonesia sebagai intermediary bagi masyarakat yang surplus dana dan masyarakat yang kekurangan dana. Penghimpunan dana
masyarakat yang dilakukan oleh bank berdasarkan pasal tersebut dinamakan “simpanan”, sedangkan penyalurannya kembali dari bank kepada masyarakat
dinamakan “kredit”. Kesimpulan ini mengandung suatu konsep dasar dari sistem perbankan di Indonesia bahwa dana masyarakat yang ditempatkan pada lembaga
perbankan disebut “simpanan”, tetapi dana bank yang ditempatkan pada masyarakat disebut “kredit”.
8
Dalam masyarakat umum istilah kredit sudah tidak asing lagi dan bahkan dapat dikatakan populer dan merakyat, sehingga dalam bahasa sehari-hari sudah
dicampur-baurkan begitu saja dengan istilah utang.
9
“ Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga”. Pengertian kredit menurut UU No. 10 Tahun 1998, Pasal 1 huruf k adalah :
10
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu pengertian kredit adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur atau
pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain.
11
8
Tri Widiyono, Operasional Transaksi Produk Perbankan Di Indonesia simpanan, jasa, dan kredit, Bogor: Ghalia Indonesia, 2006 hal. 7.
9
Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001 hal. 236.
10
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Pasal 1 huruf k.
11
Hermansyah, Op. cit., hal. 55.
Diegi Dona Sari : Penyaluran Dana UKM Melalui Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Cabang Solok Sumbar, 2007.
USU Repository © 2009
Pada dasarnya Usaha Kecil tidak mempunyai arti yang pasti, menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 26 1 UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal Kredit
Usaha Kecil KUK adalah : “ Usaha yang memiliki total asset maksimum Rp.600.000.000,- enam
ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati. Pengertian Usaha Kecil ini meliputi usaha perseorangan, badan usaha
swasta dan koperasi, sepanjang asset yang dimiliki tidak melebihi nilai Rp.600.000.000,- enam ratus juta rupiah”.
Sedangkan berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat
yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Sedangkan Usaha Menengah adalah usaha yang mempunyai asset Rp.10.000.000.000,- sepuluh miliar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau omzet tahunan Rp.50.000.000.000,- lima puluh miliar rupiah.
F. Metode Penulisan