Prospek Bisnis Usaha Kecil dan Menengah UKM

Diegi Dona Sari : Penyaluran Dana UKM Melalui Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Cabang Solok Sumbar, 2007. USU Repository © 2009 Dari kerangka pemikiran di atas, dapat diperkirakan bahwa meningkatnya kemiskinan di Indonesia semasa krisis akan berdampak positif terhadap pertumbuhan output dari UKM, paling tidak bagi usaha-usaha yang mengahasilkan produk-produk murah, dengan asumsi bahwa penambahan jumlah orang miskin tersebut berasal dari kelompok berpendapatan menengah ke atas. Pengalaman di negara-negara maju menunjukkan bahwa UKM adalah sumber dari inovasi produksi dan teknologi, pertumbuhan jumlah wirausahawan yang kreatif dan inovatif dan penciptaan tenaga kerja terampil dan fleksibel dalam proses produksi untuk menghadapi perubahan permintaan pasar yang cepat. UKM lebih efisien dibandingkan UB dalam memenuhi permintaan pasar yang semakin beragam segmentasinya dan semakin spesifik. Mana yang benar, apakah UKM akan terus berkembang atau sebaliknya semakin kalah bersaing dengan UB sangat tergantung pada kemampuan UKM itu sendiri dalam menghadapi segala tantangan tersebut antara lain kemajuan teknologi yang sangat pesat dan persaingan yang semakin ketat.

2. Prospek Bisnis Usaha Kecil dan Menengah UKM

Bagaimana cara UKM tersebut dalam mempertahankan usahanya pada masa krisis perekonomian seperti sekarang ini juga akan memberikan pengaruh yang besar bagi peluang bisnisnya di masa mendatang, khususnya bagi UKM di daerah. Dengan diberlakukannya otonomi daerah, UKM di daerah akan mengahadapi suatu perubahan besar yang sangat berpengaruh terhadap iklim berusahapersaingan di daerah. Oleh sebab itu, setiap pengusaha UKM di daerah Diegi Dona Sari : Penyaluran Dana UKM Melalui Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Cabang Solok Sumbar, 2007. USU Repository © 2009 dituntut untuk dapat beradaptasi untuk menyesuaikan diri menghadapi perubahan tersebut. Di satu sisi, perubahan itu akan memberi kebebasan sepenuhnya bagi daerah dalam menentukan sendiri kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan dikembangkan, yang tentunya diharapkan kegiatan-kegiatan yang produktif, yang dapat menghasilkan nilai tambah yang tinggi. Sedangkan di sisi lain, jika tidak ada kesiapan yang matang dari pengusaha-pengusaha UKM di daerah maka pemberlakuan otonomi daerah akan menimbulkan ancaman besar bagi mereka untuk dapat bertahan menghadapi persaingan dari luar daerah atau luar negeri. Dengan perkataan lain, tantangan yang pasti dihadapi setiap pengusaha UKM di daerah pada masa mendatang adalah bagaimana mereka dapat memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik- baiknya. Pemanfaatan kesempatan yang dimaksud tersebut misalnya dalam bentuk: 77 77 Tulus T.H. Tambunan, Ibid. 1. Bagaimana mereka dapat meningkatkan laju pertumbuhan usaha mereka atau menciptakan bisnis-bisnis baru berdasarkan keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki daerah mereka dan yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik. 2. Bagaimana mereka dapat menguasai pasar lokal atau menembus atau mendominasi pasar di daerah lain. 3. Bagaimana mereka dapat menarik investor dari luar atau menanam modal di daerahnya. Diegi Dona Sari : Penyaluran Dana UKM Melalui Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Cabang Solok Sumbar, 2007. USU Repository © 2009 4. Sejauh mana kesiapan mereka untuk dapat bermitra strategic alliance dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada di daerah misalnya sebagai subkontraktor atau distributor. 5. Bagaimana pengusaha UKM setempat dapat bermitra dengan pengusaha di daerah lain untuk meningkatkan perdagangan antardaerah. 6. Bagaimana pengusaha UKM di daerah dapat menarik proyek-proyek besar, baik dari pemerintah pusat maupun dunia untuk dibangun di daerah mereka. Kemampuan setiap pengusaha UKM di daerah untuk dapat menggunakan kesempatan yang ada sebaik-baiknya sangat ditentukan oleh dua hal yang utama, yakni kemampuan mereka berproduksi dan kemampuan meningkatkan daya saing produk mereka secara relatif. Lebih konkrit lagi, ada empat tantangan besar di masa depan, yaitu bagaimana mereka dapat: 1. Meningkatkan kualitas dan mutu produk mereka menjadi lebih unggul daripada produk serupa dari luar daerah. 2. Menembus pasar baru, atau meningkatkan pangsa pasar atau paling tidak mempertahankannya strategi jangka pendek. 3. Menciptakan kegiatan baru yang produktif dengan daya saing yang tinggi. 4. Mengembangkan usahaperusahaan tanpa merugikan efisiensi usaha. Ditinjau dari sudut pandang jumlahnya, UKM merupakan sektor usaha yang sangat strategis dan potensial dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, mempercepat proses pemerataan, dan memberikan pelayanan ekonomi kepada masyarakat luas. Hal ini memberikan legitimasi tentang perlunya jaminan hak hidup, hak untuk berkembang, dan hak Diegi Dona Sari : Penyaluran Dana UKM Melalui Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Cabang Solok Sumbar, 2007. USU Repository © 2009 untuk dibina bagi UKM agar dapat berkembang menjadi usaha yang tangguh, sehat, dan mandiri, serta dapat berkembang menjadi usaha besar. 78 UKM mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dengan jumlahnya yang cukup besar. UKM memainkan peran dinamis yang potensial dalam meningkatkan pasokan baru serta persaingan, menyesuaikan dan mengembangkan teknologi, menciptakan ragam pasar baru, dan meningkatkan kesempatan kerja dan hasil produksi.

D. Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah

79 Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM memang sangat penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian ke depan terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasional. Adanya krisis perekonomian Krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah menambah berat beban yang harus ditanggung UKM. Ambruknya sektor perbankan menimbulkan banyak masalah bagi hampir keseluruhan kegiatan perdagangan, termasuk kegiatan UKM. Menurunnya permintaan pasar domestik juga telah menimbulkan masalah besar bagi UKM, karena mereka kebanyakan memasok hasil produksinya untuk perusahaan-perusahaan besar yang justru mengalami dampak krisis paling parah. Namun, dari hasil pengamatan sementara dapat dilihat bahwa meskipun kebanyakan perusahaan swasta yang besar mengalami kesulitan dalam mengatasi keadaan, UKM cenderung berkemampuan untuk beradaptasi dengan keadaan ekonomi yang berubah, meskipun kemungkinan keadaan UKM juga segera akan terkena dampak dari menyusutnya pasar domestik. 78 Soeharto Prawirokusumo, Ekonomi Rakyat Konsep, Kebijakan, dan Strategi, Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2001 hal. 87. 79 Iwan Triyuwono, dkk, Op. cit., hal. 75. Diegi Dona Sari : Penyaluran Dana UKM Melalui Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Cabang Solok Sumbar, 2007. USU Repository © 2009 nasional seperti sekarang ini sangat mempengaruhi stabilitas sosial, ekonomi, dan politik, yang imbasnya berdampak pada kegiatan-kegiatan usaha besar yang makin terpuruk, sementara UKM relatif masih dapat mempertahankan kegiatan usahanya. Penting dan strategisnya kedudukan UKM dalam perekonomian nasional bukan saja karena jumlahnya yang banyak, melainkan juga dalam hal penyerapan tenaga kerja. Di samping itu, UKM juga memiliki potensi penghasil devisa yang cukup besar melalui kegiatan ekspor komoditas tertentu dan memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto PDB. 80 Kebijaksanaan dasar dalam pembangunan UKM adalah meningkatkan kualitas SDM UKM melalui peningkatan wawasan dan prakarsa dalam mengembangkan bisnis serta menetapkan peraturan perundang-undangan untuk menumbuhkan iklim usaha yang kondusif dan dukungan perkuatan. Iklim usaha yang kondusif ditandai dengan sistem persaingan yang sehat dengan memberikan Walaupun secara umum UKM memiliki kedudukan yang sangat potensial dalam perekonomian nasional, kenyataan masih banyak masalah yang menghadang dalam pengembangan UKM, di antaranya adalah kelemahan akses dan perluasan pangsa pasar, kelemahan akses dan pemupukan modal, kelemahan akses pada informasi dan teknologi, kelemahan dalam organisasi dan manajemen, serta kelemahan dalam pembentukan jaringan usaha dan kemitraan. Kesemuanya ini bersumber dari kelemahan sumber daya manusia SDM yang berdampak pada rendahnya kualitas produk dan jasa sehingga kurang memiliki daya saing, baik dalam pasar lokal maupun nasional dan internasional. 80 Soeharto Prawirokusumo, Op. cit., hal. 77. Diegi Dona Sari : Penyaluran Dana UKM Melalui Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Cabang Solok Sumbar, 2007. USU Repository © 2009 kesempatan berusaha dan perlakuan yang sama bagi semua golongan pengusaha. 81 Dalam rangka pemberdayaan dan penumbuhan iklim usaha yang kondusif ini beberapa program yang dapat ditempuh antara lain: 82 Dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing, UKM harus mampu berpacu tidak lagi hanya dengan mengandalkan sumber daya alam yang dimiliki tetapi juga menggunakan SDM yang lebih bermutu dan berwawasan Iptek. Dengan kata lain, keunggulan kompetitif harus dibangun melalui peningkatan mutu SDM dan kemampuan menguasai teknologi. Dalam hal ini, pemasyarakatan dan pembudayaan kewirausahaan menjadi sangat strategis dan dengan sendirinya sangat dibutuhkan. Melalui kewirausahaan ini diharapkan akan tumbuh wirausaha unggul yang memiliki ciri-ciri antara lain berani mengambil risiko, memiliki etos kerja yang tinggi, memiliki daya saing yang gigih dan ulet, mampu menghadapi persaingan, tanggap dan dinamis, mempunyai tujuan yang jelas dan mampu merencanakan usahanya dengan baik, memiliki motivasi yang tinggi, antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan, kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan produktivitas serta efisien, dan selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui investasi baru di berbagai bidang. Oleh sebab itu, sasaran pemasyarakatan dan pembudayaan kewirausahaan sangat luas, meliputi generasi muda, pemimpin informal

1. Pengembangan Kewirausahaan.