1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan
bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajar. 2.
Menyediakan pustakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya.
3. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang
diselenggarakan dilingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para
peneliti.
4. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik
berupa tercetak maupun tidak tercetak. 5.
Menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna mengakses perpustakaan lain maupun pangkalan-pangkalan data melalui jaringan
local internet maupun global internet dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi yang diperlukan. Perpustakaan Nasional RI, 1999:5
Berdasarkan peranan perpustakaan perguruan tinggi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat
penting sebagai sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk keperluan
tersebut diatas dibutuhkan kerjasama yang erat antara pustakawan dengan pengajar, peneliti dan mahasiswa agar semua koleksi serta fasilitas yang
disediakan benar-benar yang dibutuhkan pengguna.
2.3 Pemanfaatan Perpustakaan
Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber informasi tampaknya masih terbatas pada kalangan tertentu seperti pelajar, mahasiswa, pengajar, dan peneliti
untuk tujuan belajar-mengajar serta penulisan skripsi, tesis, disertasi, proposal dan laporan penelitian
Perpustakaan sebagai media informasi jauh ketinggalan dibandingkan dengan institusi ilmiah lainnya. Penyebabnya antara lain adalah masih rendahnya
pemahaman masyarakat terhadap eksistensi perpustakaan dan kurangnya upaya pustakawan memberikan pelayanan kepada pengunjung perpustakaan. Akibatnya
jika kurangnya pelayanan yang memuaskan maka pengunjung perpustakaan tidak banyak yang memanfaatkan jasa perpustakaan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia 1990 : 555 disebutkan bahwa pemanfaatan mengandung arti “proses, cara, perbuatan memanfaatkan”. Dari
definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan perpustakaan
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
21
mengandung arti adanya aktivitas dalam menggunakan berbagai jenis pelayanan perpustakaan oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasinya.
Pemanfaatan layanan yang dimaksud adalah keseluruhan jenis layanan yang disediakan oleh perpustakaan, baik layanan yang langsung atau tidak langsung
yang ditujukan untuk mempermudah pengguna menemukan informasi yang dibutuhkan. Pemanfaatan layanan perpustakaan dapat dilakukan oleh pengguna
apabila pengguna tersebut mengetahui cara memanfaatkan setiap layanan yang tersedia serta mengetahui manfaat dari setiap layanan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan akan bermanfaat bila perpustakaan atau pustakawan dapat memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada pengguna perpustakaan, maka keinginan untuk mengunjungi perpustakaan akan meningkat. Selain itu pustakawan haruslah
berusaha meningkatkan dan menanamkan kepada pengguna perpustakaan. Kunjungan perpustakaan merupakan bagian dari pelayanan pengguna, dimana
pelayanan pengguna adalah pelayanan yang diberikan oleh petugas perpustakaan kepada pengguna berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan.
Bermanfaat atau tidaknya sebuah perpustakaan, berkaitan erat dengan adanya pembinaan layanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan, yaitu upaya
untuk mendayagunakan semua koleksi dan sarana prasarana perpustakaan yang tersedia untuk dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna perpustakaan.
Dalam menyelenggarakan perpustakaan, hal yang utama adalah mengupayakan agar semua koleksi dan layanan perpustakaan dapat dimanfaatkan
oleh pengguna dengan baik. Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi,
mengolah dan merawat bahan perpustakaan, memberi layanan serta melaksanakan administrasi perpustakaan. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan sistim
administrasi dan organisasi ynag berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan di perguruan tinggi.
Apabila pemanfaatan perpustakaan belum digunakan secara optimal, maka perlu diadakan pembinaan terhadap pemakai perpustakaan. Menurut Sutarno
2003 : 102, pembinaan masyarakat pemakai perpustakaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
22
1. Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan, yaitu menuntun,
mengarahkan, memberikan penjelasan tentang cara-cara menggunakan kartu catalog, menelusur sumber informasi dan menggunakan pedoman
perpustakaan yang lain.
2. Memberikan pendidikan pemakai, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh
petugas layanan mengenai seluk-beluk perpustakaan, manfaat perpustakaan, cara menjadi anggota, persyaratan keanggotaan, tata tertib,
jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi masyarakat di dalam perpustakaan. Semua tu dilakukan dalam rangka
memberikan pengetahuandan ketrampilan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan, secara cepat dan tepat tanpa mengalami banyak kesulitan.
3. Melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi perpustakaan.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan perguruan tinggi harus memberi bimbingan pemanfaatan perpustakaan kepada
pengguna secara cepat guna sehingga dalam memanfaatkan berbagai pelayanan, pengguna tidak mangalami banyak kesulitan.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Darmono 2001 : 23 yang menjelaskan bahwa,”pemanfaatan perpustakaan berkenaan erat dengan adanya
proses bimbingan pemanfaatan perpustakaan”. Proses bimbingan perpustakaan dikenal juga dengan istilah pendidikan
pemakai perpustakaan atau dikenal dengan istilah library tour. Pendidikan pemakai adalah kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada
pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efesien. Peserta pendidikan pengguna
adalah sivitas akademika” Menurut Departemen Pendidikan Nasional RI, 2004 : 95 Pendidikan
pengguna bertujuan untuk : 1.
Meningkatkan ketrampilan pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan sumberdaya perpustakaan secara mandiri.
2. Membekali pengguna dengan teknk yang memadai dan sesuai untuk
menemukan informasi dalam subjek tertentu. 3.
Meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan layanan perpustakaan. 4.
Mempromosikan layanan perpustakaan. 5.
Menyiapkan pengguna agar dapat mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
23
Untuk mencapai tujuan tersebut, hal berikut perlu diperhatikan : 1.
Petugas harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan sumber daya dan fasilitas perpustakaan secara
optimal.
2. Materi dan metode pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna. 3.
Petugas perlu melibatkan dosen jurusan atau fakultas. 4.
Pendidikan dilakukan baik secara terprogram maupun sewaktu-waktu. Menurut Darmono 2001 : 23 “materi bimbingan pemanfaatan
perpustakaan antara lain adalah sebagai berikut : 1.
Pengenalan terhadap denah perpustakaan 2.
Peraturan perpustakaan 3.
Alat penelusuran informasi 4.
Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan 5.
pengenalan terhadap penempatan koleksi 6.
Pengenalan terhadap ruang baca” Secara umum, materi bimbingan pemanfaatan perpustakaan hampir sama
untuk setiap jenis perpustakaan. Perbedaannya mungkin terletak pada kedalaman penjelasan yang diberikan oleh pihak perpustakaan yang bersangkutan. Pada
dasarnya materi bimbingan tersebut merupakan bagian penting dalam mempermudah pemanfaatan perpustakaan bagi pengguna perpustakaan. Dengan
demikian berfungsi atau tidaknya perpustakaan dapat dilihat dari frekuensi pemanfaatan oleh pengguna terhadap semua jenis layanan yang tersedia.
.
2.4 Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi