41
kelompok eksperimen diperoleh hasil L
hitung
=
0,135153617
. Dari tabel harga uji kritis Liliefors didapat harga L
tabel
untuk n = 26 pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah
0,173759
. Sedangkan kelompok kontrol diperoleh hasil L
hitung
= 0,104434
dan
didapat harga untuk n = 26
pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah
0,173759
. Karena L
tabel
pada kedua kelompok kurang dari L
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari sampel yang berdistribusi normal.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Dengan Uji Liliefors
Kelompok Sampel
L
hitung
L
tabel
Kesimpulan Eksperimen
26
0,135153617 0,173759
Terima H Kontrol
26 0,104434
0,173759
Terima H
b. Uji Homogenitas
Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini
homogenitas didapat dengan menggunakan uji-Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu: kedua kelompok dinyatakan homogen apabila
F
hitung
≤ F
tabel.
diukur pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh nilai
F
hitung
= 1, 44 untuk dk pembilang = 25 dan dk penyebut = 25, dengan menggunakan microsoft excel melalui fungsi FINV0,05;25;25 didapat
F
tabel
= 1,86 berati lebih kecil dari F
tabel
= 1,96, sehingga dengan demikian diperoleh keputusan uji bahwa H
diterima, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa berasal dari populasi
yang homogen. Perbandingan varians kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
42
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas Db
Varians F
tabel
α0,05 Kesimpulan
Eksperimen 25
179,28 1,44
1,96 H
diterima Kontrol
25 124,73
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil posttest kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria
pengujuain yaitu F
hitung
≤ F
tabel
.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah uji prasyarat, maka kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan uji-t. Dari data hasil
penelitian diperoleh rata-rata untuk kelas eksperimen ̅
= = 73,5 dengan varians
= 179,28 dan kelompok kontrol diperoleh ̅̅
= 60,89 dengan varians
= 124,73. Nilai α yang dipilih adalah 0,05. Pengujian yang digunakan adalah
uji satu arah dengan db = 50. Dengan melihat tabel t didapat nilai 2,008559. Kriteria pengujian adalah terima
jika dan
terima jika
. Dari hasil analisis data dngan menggunakn statistik uji-t, diperoleh harga
= 3,687719
. Karena
berada di daerah penolakan maka
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa yang
diberikan pembelajaran dengan menggunakan media VCD pembelajaran lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa yang diberi
pembelajaran konvensional.
Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
43
Tabel 4.6 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok Sampel
Kesimpulan Eksperimen
26 3,687719
2,008559 Tolak
Kontrol 26
Tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan uji-t sebagaimana terlampir pada lampiran 23 perolehan nilai t
hitung
posttest adalah sebesar 3,687719. Bila dibandingkan dengan t
tabel
pada taraf signifikans i α =
0,05 menunjukkan angka 2,008559, maka hasil t
hitung
posttest lebih besar dibandingkan dengan t
tabel
. berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yiatu: jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
a
diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara perolehan nilai rata-rata hasil
belajar kelompok eksperimen dan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol.
D. PEMBAHASAN
Dalam penelitian yang menjadi ini kelas eksperimen adalah kelas VB. Di kelas ini diterapkan media pembelajaran dengan menggunakan VCD
pembelajaran pada pokok bahasan pengukuran waktu. Sesuai pengamatan penulis selama penelitian, terlihat bahwa penggunaan media VCD
pembelajaran merupakan cara atau strategi baru yang dirasakan oleh siswa dalam pembelajaran matematika, karena sebelumnya siswa hanya belajar
secara konvensional dan berpusat pada guru. Oleh karena itu siswa merasa senang sebab mempunyai variasi dan pengalaman baru untuk belajar
matematika. Strategi pembelajaran dengan menggunakan media VCD ini
dilaksanakan dengan metode permainan yaitu adanya kompetisi antar siswa, terlihat dengan adanya kompetisi ini siswa antusias untuk memenangkan
permainan, hal ini menunjukkan bahwa strategi dengan menggunakan VCD pembelajaran ini dpat memotivasi siswa untuk belajar matematika. Siswa
44
merasa tertantang untuk belajar dan berfikir untuk menyelesaikan tugas dengan cepat.
Selain adanya kompetisis antar siswa, terdapat juga pemberian hadiah bagi siswa yang cepat mengerjakan tugas. Pemberian hadia ini juga yang
menjadi faktor untuk memotivasi siswa sekaligus sebagai penguatan bagi siswa khususnya siswa yang kurang dalam belajar matematika. Sesuai dengan
teori Skinner bahwa kuat atau lemahnya dorongan bagi seseorang melakukan suatu tindakan banyak bergantung pada faktor-faktor yang memperkuat atau
meperlemah hasil tindakannya. Dalam proses pembelajaran, penguatan tidak berupa reward tetapi juga penguatan dalam bentuk verbal seperti ucapan
selamat atau pujian dan tepuk tangan siswa sebagai bentuk penghargaan bagi siswa terutama untuk anak usia SD. Padea kenyataannya siswa akan merasa
senang dan bangga ketika teman-temannya memberikan penghargaan kepadanya, suasa kelaspun terasa lebih rileks dan tidak begitu tegang saat
belajar. Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas VA. Dikelas ini
diterapkan strategi atau cara pembelajaran secara konvensional yaitu metode ceramah dan penugasan pada pokok bahasan pengukuran waktu yang sama
dengan kelas VB. Sesuai pengamatan penulis, dalam pembelajaran matematika di kelas kontrol terlihat bahwa guru lebih mendominasi kelas
sehingga siswa kurang aktif, merasa jenuh serta pembelajarannya pun monoton. Sebagian besar siswa kurang semangat apalagi jika harus
mengerjakan soal-soal latihan, hal ini mengakibatkan pembelajaran kurang menarik dan membosankan.
Setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan menggunakan media VCD Pembelajaran dan kelas kontrol dengan
menggunakan pembelajaran konvensional dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki nilai hasi belajar yang berbeda. Hal tersebut
ditunjukkan dari hasil posttest siswa kelas eksperimen, dimana nilai tertingginya adalah 95 dan nilai terendahnya adalah 50,00. Sedangkan di
kelompok kontrol dapat terlihat nilai tertingginya adalah 80 dan nilai