10
1 Memperjelas  penyajian  pesan  agar  tidak  terlalu  bersifat  verbalitas
dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka. 2
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera 3
Mengatasi sikap pasif anak didik, seperti: a.
Menimbulkan gairah belajar. b.
Memungkinkan  interaksi  yang  lebih  langsung  antara  anak  didik dengan lingkungan dan kenyataan.
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut minat
dan kemampuannya. Sedangkan  menurut  Levie  dan  Lentz  media  pembelajaran  visual
mempunyai 4 fungsi, diantaranya
7
: a.
Fungsi  atensi  yaitu  mengarahkan  perhatian  siswa  untuk berkonsentrasi  pada  isi  pelajaran  yang  berkaitan  dengan  materi
pelajaran disertai teks. b.
Fungsi afektif yaitu untuk menggugah emosi dan sikap siswa. c.
Fungsi kognitif yaitu untuk membantu siswa agar lebih memahami dan mengingat informasi atau materi pelajaran yang terlihat di dalam
gambar. d.
Fungsi kompensatoris dapat membantu siswa untuk memahami teks agar  mereka  mampu  mengingat  kembali  pelajaran  sebelumnya
terutama pada siswa yang berkesulitan membaca.
3. VCD Pembelajaran
a. Pengertian VCD Pembelajaran
Seiring dengan berkembangnya ilmu  pengetahuan dan teknologi, berkembang pula jenis-jenis media pembelajaran yang lebih menarik dan
dapat  digunakan  baik  di  rumah  maupun  di  sekolah,  salah  satu  media pembelajarannya adalah VCD Video Compact Disk.VCD adalah sarana
7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Press, 2010, h. 16
11
menyimpan  dan  mencari  kembali  gambar.
8
VCD  termasuk  media  audio visual,  yang  mampu  menampilkan  gerak,  dapat  menyajikan  gambar
hidup disertai suara sehingga mampu mengaktifkan alat indera manusia, seperti  mata  dan  telinga  pada  saat  proses  pembelajaran  berlangsung,
selain  itu  materi  yang  ditampilkan  dalam  VCD  akan  menarik  dan  tidak membosankan.  Di  dalam  sebuah  VCD  berisi  pesan  atau  informasi  yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud sebagai alat penyampaian pesan atau informasi  pembelajaran dari sumber guru atau
sumber lain kepada penerima pesan peserta didik.
9
VCD  Video  Compact  Disk  dapat  digunakan  sebagai  bahan alternatif pemilihan media pembelajaran matematika yang cukup mudah
untuk  dilaksanakan.  Hal  ini  dikarenakan  pada  zaman  sekarang  media tersebut  tidak  hanya  dapat  digunakan  di  sekolah  saja,  akan  tetapi  juga
dapat  digunakan  dirumah  karena  VCD  sudah  merupakan  barang  yang harganya  sangat  terjangkau.  Dari  pengertian-pengertian  diatas  dapat
disimpulkan  bahwa  VCD  pembelajaran  adalah  sebuah  alat  yang  dapat menayangkan  berbagai  macam  materi  pembelajaran  yang  dipelajari  di
sekolah, dalam hal ini adalah tingkat sekolah dasar SD. VCD  pembelajaran  yang  dimaksud  dalam  penelitian  ini  adalah
sebuah  alat  peraga  dimana  didalamnya  terdapat  berbagai  macam  materi yang  dipelajari  di  tingkat  sekolah  dasar  SD.  Akan  tetapi  tidak  semua
materi  diputar  dalam  penelitian  ini,  hanya  dibatasi  pada  materi pengukuran  waktu.  VCD  yang  diputar  hanya  dibatasi  pada  bagaimana
cara atau langkah-langkah dalam membaca, menulis, dan menyelesaikan masalah  yang  berkaitan  dengan  waktu,  setelah  penayangan  langkah-
langkah tersebut selesai, penayangan selanjutnya adalah pemberian tugas yang  harus  dikerjakan  siswa,  sehingga  pada  saat  media  ditayangkan
siswa tidak hanya diam memperhatikan materi pembelajaran akan tetapi
8
Yudhi,  Munadi,  Media  Pembelajaran;  Sebuah  Pendekatan  Baru,Jakarta:  Gaung Persada Press, 2010 h. 137
9
http:id.shvoong.comsocial-sciencescommunication-media-studies2237164- pengertian-media-vcd-vidio-compact
17 Maret 3013, pkl. 15.30
12
siswa juga berusaha mencari jawaban untuk menjawab soal yang sedang ditayangkan.
b. Karakteristik VCD Sebagai Sumber dan Media Pmbelajaran
1 Sebagai alat penyampai informasi materi pembelajaran
2 Membantu  dan  memudahkan  guru  dalam  menyampaikan  materi
pembelajaran 3
Dapat menayangkan materi secara nyata 4
Dapat Menarik perhatian siswa
c. Landasan Teori Belajar Aktif
Teori  kontruktivisme  adalah  dasar  dari  prinsip  belajar  yang melibatkan  partisipasi  anak  belajar  aktif.  Menurut  Piaget,  seorang  anak
belajar  melalui  pengalaman  konkrit  dengan  cara  merefleksikan pengalamannya.  Ketika  menemukan  pengalaman  baru  anak  akan
menyesuaikannya  dengan  pengalaman  yang  telah  dimiliki  sebelumnya melalui  proses  asimilasi  dan  akomodasi.  Karakteristik  perkembangan
berpikir  anak  berbeda-beda  menurut  tahapan  usianya,  dan  tahapan  ini berimplikasi  pada  perbedaan  cara  belajar  anak  dan  cara  mengajar  guru.
Oleh  karena  itu  kurikulum  dirancang  sesuai  dengan  apa  yang  telah diketahui  anak  sebelumnya  secara  konkrit  sehingga  anak  mampu
melakukannya, dan selanjutnya secara bertahap anak diperkenalkan pada konsep  dan  kompetensi  baru.  Teori  kontruktivisme  ini  pada  dasarnya
mengajarkan anak “bagaimana belajar yang efektif”. Beberapa  teori  yang  mendukung  tentang  pentingnya  prinsip
belajar secara aktif, antara lain:
10
1 Menurut teori brain-based-learning belajar berdasarkan ranah otak
yaitu siswa belajar melalui pengalaman konkrit. 2
Anak-anak akan terangsang untuk melakukan sesuatu apabila diberi kegiatan yang menarik dan dapat mengeksplorasi dirinya.
10
Ratna  Megawati,  dkk,  Pendidikan  Holistik,  Jakarta,  PT.  PP  London  Sumatera Indonesia Tbk, 2008, h. 45