Lingkungan Eksternal DPPKKD Potensi Wisata

Dari data diatas maka diketahui bahwa sumbangsih pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah pada 4 tahun terakhir umumnya tetap, sebesar 0,02 sejak tahun 2012 hingga tahun 2014. Jumlah ini mengalami penurunan dari jumlah sumbangsih sebesar 0,04 pada tahun 2011. Kepala Seksi Penagihan mengatakan: “Inikan untuk PAD rinciannya ada 11, inilah bagian dari pajak daerah. Kalau PAD itu kan terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, dana perimbangan dan pendapatan yang sah. Jadi kalau pajak hotel kan bagian dari terkecil sebetulnya dari pajak daerah. Cuman kita kalau bisa semaksimal mungkin untuk mendongkrak PAD Toba Samosir” Pajak hotel merupakan penerimaan yang masih berpengaruh kecil dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, ditambah lagi dengan jumlah penerimaan yang setiap tahunnya tidak mengalami kenaikan namun tetap diangka 0,02.

IV.3 Lingkungan Eksternal DPPKKD

Lingkungan eksternal merupakan variabel-variabel yang berasal dari luar organisasi yang berpengaruh terhadap aktivitas dalam suatu organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari peluang yang dapat dijadikan DPPKKD sebagai suatu kesempatan untuk mencapai tujuan. Selain itu lingkungan eksternal juga tidak terlepas dari ancaman-ancaman yang dapat mempengaruhi bahkan menghambat aktivitas organisasi. Maka diperlukan suatu solusi atau pemecahan masalah untuk mengatasi ancaman tersebut sehingga tidak menghambat tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari:

a. Potensi Wisata

Kabupaten Toba Samosir merupakan salah satu tujuan wisata yang ada di Sumatera Utara. Salah satu objek wisata yang terkenal di Kabupaten Toba Samosir adalah Danau Toba, danau yang menduduki peringkat pertama sebagai danau terluas di Asia Tenggara. Selain itu Kabupaten Toba Samosir juga memiliki berbagai objek wisata yang tidak kalah indahnya dengan Danau Toba, diantaranya Dolok Tolong yang menyuguhkan keindahan Toba Samosir dari ketinggian, Taman Eden 100, Museum Batak TB Silalahi Center yang menyuguhkan nilai kebudayaan masyarakat Batak dan makam pahlawan Sisingamangaraja XII yang penuh dengan nilai sejarah. Didukung oleh sumber daya alam dan keindahan Danau Toba, sektor pariwisata merupakan sektor potensial yang dapat menjadi andalan di Kabupaten Toba Samosir, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Pendapatan berikut: “Banyak potensi wisata, karena kita kan dibawah garis pantai Danau Toba” Kepala DPPKKD menambahkan: “Toba Samosir memiliki potensi wisata yang besar dengan mengandalkanmenjual keindahan Danau Toba, wisata Sejarah makan SM Raja, Wisata Rohani I.L. Nommensen dan lain-lain. Potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Tobasa belum dikelola secara maksimal dimana belum adanya kalender pariwisata yang berkesinambungan yang mendukung industri pariwisata dan juga infrastruktur yang belum memadai dan mendukung industri pariwisata” Hal ini juga didukung oleh salah satu wajib pajak yang menyatakan: “Sektor dari wilayah Tobasa ini pariwisata sangat tinggi yang harus kita jual, contohnya kan Danau Toba, apalagi kurangnya danau toba kita ini ya kan?” Potensi wisata yang cukup besar tentunya mengundang para wisatawan untuk datang ke Toba Samosir. Berikut ini data mengenai jumlah wisatawan yang datang ke Toba Samosir: Grafik IV.2 Jumlah Wisatawan Sumber: Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Toba Samosir 2011 Dari data diatas diketahui bahwa setiap tahun terjadi peningkatan jumlah wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan lokal yang datang ke Kabupaten Toba Samosir. Wisatawan yang datang memiliki berbagai latar belakang tujuan diantaranya, untuk berwisata, menghadiri pertunjukan, kegiatan adat, dan lainnya. Untuk mendukung hal ini tentunya harus tersedia akomodasi yang dibutuhkan wisatawan, salah satunya adalah hotel sebagai tempat menginap wisatawan. Kepala DPPKKD mengatakan: “Hotel yang berada di Toba Samosir, kebanyakan hotel masih menjadi tujuan transit bagi tamu hotel, atau yang akan melakukan pesta adat di Toba Samosir, tamu hotel dengan tujuan wisata di Toba Samosir jumlahnya sangat sedikit dan tingkat lamanya menginap di hotel hanya satu malam.” Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang peneliti peroleh dari wajib pajak, mayoritas wajib pajak menyatakan bahwa wisatawan yang menginap masih tergolong sedikit. Salah satu wajib pajak mengungkapkan seperti berikut: “Kalau wisatawan luar ga ada, itulah tidak ada promo mereka pariwisata, itu yang kita harapkan sebenarnya kan. Ada promosi dari pariwisata seharusnya kan. Inikan sebenarnya transit ajanya mereka, paling kalau yang kerja di kantor gitukan, dia dari Medan kesini gitu nginapnya. Memang meningkat wisatawan, cuman itu bukan wisatawan luar ya jangan salah. Puncaknya biasa liburan juni, desember, kayak ada event-event lah gitu.” Letak yang strategis dan berada dekat dengan objek wisata menjadi patokan bagi pengusaha hotel untuk mendirikan hotel. Menurut hasil pengamatan peneliti, mayoritas hotel berada di sekitaran Danau Toba, seperti Hotel Ompu Herti, Tiara Bunga, Mutiara, Gelora, Hotel Danau Toba Internasional. Sedangkan hotel lainnya umumnya berada di sekitaran jalan lintas seperti, Hotel Sere Nauli, Mareda, Bahagia Tambunan, Bahagia Balige, Mezra. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Kepala Seksi Penagihan berikut: “Wilayah Tobasa itu kan daerah pinggir pantai, jadi otomatiskan yang dijual itu Danau Tobanya, jadi rata-rata hotelnya itu dipinggiran Danau Toba, memang strategis kan dekat dengan jalan negara.” Hotel tempat menginap wisatawan selain menjadi sumber pendapatan bagi pemilik hotel, juga menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah Kabupaten Toba Samosir berupa pajak hotel sebagai salah satu unsur penerimaan yang tergolong pada pendapatan asli daerah. Berikut data mengenai pertumbuhan hotel di Kabupaten Toba Samosir: Grafik IV.3 Pertumbuhan Jumlah Hotel Sumber: DPPKKD Kabupaten Toba Samosir 2015 Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah hotel di Kabupaten Toba Samosir, hal ini menjadi sesuatu yang dapat dikembangkan dan digali oleh DPPKKD untuk meningkatkan penerimaan pajak daerah melalui pajak hotel, sehingga dapat meningkatkan jumlah Pendapatan Asli Daerah PAD Kabupaten Toba Samosir. Peningkatan jumlah hotel akan sangat berpengaruh bagi peningkatan PAD, sehingga dapat dilakukan pembangunan terhadap daerah Toba Samosir. Kepala DPPKKD mengatakan: “Tempat wisata di Toba Samosir secara ekonomi dan lokasi memiliki potensi untuk meningkatkan Penerimaan PAD, dengan catatan harus dikelola dengan baik dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait termasuk masyarakat sekitar tempat wisata. Kabupaten Toba Samosir dengan ibukotanya Balige dapat dicapai melalui udara, jalan darat dan perairan danau.” Kepala Bidang Pendapatan menambahkan: Pajak hotel dalam peningkatan PAD Kabupaten Toba Samosir berpengaruh terhadap penerimaan PAD di Kabupaten Toba Samosir, namun dari pajak daerah, sektor pajak hotel memberikan sumbangsih yang relatif kecil dibandingkan dengan pajak daerah yang lain.

b. Kesadaran Wajib Pajak