Dana Operasional Strategi Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah

d. Dana Operasional

Dana operasional memiliki peranan yang cukup vital dalam melaksanakan tugas dan fungsi di DPPKKD. Tersedianya anggaran yang memadai akan sangat membantu DPPKKD dalam membiayai setiap kegiatan yang berpengaruh dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah khususnya melalui penerimaan pajak hotel. Kepala DPPKKD mengatakan: “Dana operasional di DPPKKD masih sangat kurang sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pajak. Dana yang ada masih terbatas lah untuk memenuhi kebutuhan.” Dapat diketahui bahwa dana operasional yang dimiliki oleh DPPKKD masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang ada, sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada khususnya yang berkaitan dengan pajak hotel. Kurangnya dana tentunya akan menghambat pencapaian target yang telah ditetapkan oleh DPPKKD sebelumnya.

e. Strategi Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah

DPPKKD Strategi adalah cara untuk mencapai visi dan misi serta kebijakan yang telah ditetapkan dan menjelaskan pemikiran-pemikiran secara konseptual, analistis, realistis, rasional dan komprehensif tentang berbagai langkah yang diperlukan untuk mencapai atau untuk mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Strategi Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah DPPKKD terdiri dari: a. Optimalisasi pengawasan, pengendalian internal, dan pengkoordinasian pendapatan sesuai regulasi dibidang pajak dan daerah b. Pengkajian rencana anggaran pendapatan, belanja dan kekayaan daerah untuk mewujudkan pelaksanaan pengelolaan anggaran pendapatan dan anggaran belanja daerah yang akuntabel c. Pemenuhan kebutuhan dalam pelayanan administrasi perkantoran dan pengelolaan administrasi kekayaan daerah sebagai penunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD d. Peningkatan sistem pengelolaan administrasi pendapatan dan belanja daerah e. Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana sebagai penunjang pelayanan prima f. Peningkatan profesionalisme aparatur sesuai tuntutan kebutuhan pemenuhan sumber daya manusia yang handal Dalam menetapkan strategi, DPPKKD juga menetapkan target yang harus dicapai dari setiap penerimaan pajak hotel dan melakukan perbandingan dengan realisasi yang telah diterima oleh DPPKKD. Penyesuaian antara target dan realisasi dilakukan setiap akhir bulan, mulai dari bulan Januari hingga bulan Desember dengan mendata setiap penerimaan dan membandingkan dengan hasil yang diterima pada bulan tersebut dan mengkalkulasikannya. Kepala DPPKKD mengatakan: “Usul target penerimaan berasal dari Bidang Pendapatan dan ditetapkan oleh Kepala DPPKKD kemudian diajukan ke DPRD.” Kepala bidang Pendapatan menambahkan: “Yang membuat rancangan strategis adalah Kepala Bidang dengan mengumpulkan bahan-bahan mempertimbangkan tingkat pencapaian target tahun yang lalu” Berikut data mengenai target dan realisasi pajak hotel di Kabupaten Toba Samosir selama 5 tahun terakhir: Tabel IV.4 Target dan Realisasi Pajak Hotel Tahun Target Pajak Hotel Realisasi Pajak Hotel 2011 555.860.000 528.698.913 2012 300.000.000 277.003.227 2013 320.000.000 331.864.524 2014 500.000.000 359.574.830 Sumber: DPPKKD Kabupaten Toba Samosir 2015 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa mayoritas realisasi yang tercapai belum mencapai target. Realisasi melebihi target hanya tercapai pada tahun 2013, sedangkan pada tahun 2011, 2012, dan 2014 target belum tercapai secara maksimal. Tabel IV.5 Pendapatan Asli Daerah PAD 2011 2012 2013 2014 14.117.728.012 16.542.682.535 19.803.160.418 22.456.058.652 Sumber: DPPKKD Kabupaten Toba Samosir 2014 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2011 hingga tahun 2014 selalu mengalami kenaikan. Salah satu yang mempengaruhi meningkatnya PAD adalah melalui penerimaan pajak daerah, termasuk dari pajak hotel. Tabel IV.6 Persentase Penerimaan Pajak Hotel Terhadap PAD Tahun PAD Pajak Hotel Persentase 2011 14.117.728.012 528.698.913 0,04 2012 16.542.682.535 277.003.227 0,02 2013 19.803.160.418 331.864.524 0,02 2014 22.456.058.652 359.574.830 0,02 Sumber: DPPKKD Kabupaten Toba Samosir Data Diolah 2015 Grafik IV.1 Persentase Pajak Hotel terhadap PAD Sumber: DPPKKD Kabupaten Toba Samosir Data Diolah 2015 Dari data diatas maka diketahui bahwa sumbangsih pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah pada 4 tahun terakhir umumnya tetap, sebesar 0,02 sejak tahun 2012 hingga tahun 2014. Jumlah ini mengalami penurunan dari jumlah sumbangsih sebesar 0,04 pada tahun 2011. Kepala Seksi Penagihan mengatakan: “Inikan untuk PAD rinciannya ada 11, inilah bagian dari pajak daerah. Kalau PAD itu kan terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, dana perimbangan dan pendapatan yang sah. Jadi kalau pajak hotel kan bagian dari terkecil sebetulnya dari pajak daerah. Cuman kita kalau bisa semaksimal mungkin untuk mendongkrak PAD Toba Samosir” Pajak hotel merupakan penerimaan yang masih berpengaruh kecil dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, ditambah lagi dengan jumlah penerimaan yang setiap tahunnya tidak mengalami kenaikan namun tetap diangka 0,02.

IV.3 Lingkungan Eksternal DPPKKD