pegawai DPPKKD. Kesadaran wajib pajak yang tergolong rendah menjadi hambatan bagi DPPKKD dalam mencapai target guna meningkatkan PAD melalui penerimaan pajak hotel.
Hal ini menjadi tugas pokok DPPKKD agar dapat membangun kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak sehingga target dapat tercapai.
c. Faktor Teknologi
Pada masa sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK semakin meningkat pembaharuannya. Teknologi kian canggih dan maju pada saat
ini. Kemajuan teknologi akam memberikan kemudahan-kemudahan dalam melaksanakan tugas. DPPKKD dapat memanfaatkan hal ini sebagai peluang untuk mencapai tujuan
organisasi. Penggunaan sistem informasi dan teknologi yang canggih akan memberikan dampak positif bagi DPPKKD, salah satunya adalah penggunaan sistem komputerisasi.
Adanya sistem komputerisasi akan mempermudah pendataan secara administrasi menyangkut pajak hotel, sehingga data dapat tertata secara sistematis, dan segala kesalahan-kesalahan
dapat dihindari. Kepala DPPKKD mengatakan: “DPPKKD menggunakan Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah
SIMPATDA dalam meningkatkan PAD.” SIMPATDA merupakan salah satu program yang termasuk kedalam program peningkatan
dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dan DPPKKD merupakan kelompok sasaran kegiatan ini. SIMPATDA digunakan oleh DPPKKD untuk membantu peningkatan
pendapatan asli daerah. Kepala Bidang Pendapatan juga memberikan pernyataan mengenai pemanfaatan teknologi, yakni:
“Dinas Pariwisata Seni dan Budaya harus memanfaatkan ilmu dan teknologi dalam melakukan promosi wisata yang berada di Toba Samosir sehingga wisatawan mau
berkunjung ke Toba Samosir dan menginap di hotel yang berada di Toba Samosir dengan demikian DPPKKD dapat menarik pajak hotel yang menjadi penerimaan
PAD dari sektor pajak hotel.”
Kemajuan teknologi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mempromosikan Kabupaten Toba Samosir kepada khalayak ramai sehingga wisatawan yang datang ke Toba
Samosir semakin mengalami peningkatan dan tentunya diharapkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan sektor pajak hotel.
Selain DPPKKD pihak hotel juga turut memanfaatkan kemajuan teknologi, misalnya Hotel Danau Toba Internasional. Hotel ini telah menggunakan sistem komputerisasi sehingga
data tersusun dengan rapi dan memudahkan DPPKKD dalam melakukan penghitungan terhadap pajak hotel yang akan dibayar oleh wajib pajak. Namun mayoritas hotel yang ada di
Kabupaten Toba Samosir merupakan hotel yang tergolong kedalam kelas melati dan umumnya dalam mendata tamu hotel menggunakan sistem pembukuan. Seperti yang
diungkapkan oleh salah satu wajib pajak berikut: “Pembukuan, kami pembukuan dari sini, terus kalau dari Dinas Pendapatan mereka
tiap bulan datang ngecek, lihat pembukuannya.” Wajib pajak lainnya juga mengungkapkan hal yang sama:
“Kalau disini masih manual masih pembukuan.” Sistem komputerasi memiliki keunggulan tersendiri dimana data dapat ditata secara
sistematis dan tentunya dapat mengoptimalisasi tingkat ketepatannya. Pendataan secara manual menggunakan pembukuan tidak terhindar dari segala bentuk kecurangan-kecurangan,
seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Pendapatan berikut ini: “Terkadangkan hotel itu nakal, setiap perusahaan itu ada dua buku kepada owner
dan buku laporan, alasan kenapa selalu begitu, agar pajaknya yang dibayarkan berkurang tidak sesuai dengan tarif, tidak sesuai dengan kamar yang dijualnya.”
Pegawai DPPKKD perlu mengantisipasi kecurangan-kecurangan seperti ini sehingga pendapatan dari sektor pajak hotel dapat sesuai dengan jumlah yang seharusnya diterima oleh
DPPKKD.
BAB V ANALISIS DATA
Pada bab ini, hasil penyajian data yang ada pada bab sebelumnya akan dianalisis sesuai dengan fokus masalah yang ada dalam penelitian ini. Data-data yang diperoleh selama
penelitian di Kabupaten Toba Samosir seperti hasil wawancara, pengamatan, studi dokumentasi berupa dokumen tertulis dan gambar yang terkait dengan masalah pajak hotel
akan dianalisis sehingga didapat jawaban dari pokok masalah penelitian. Dalam menganalisis data-data yang tersedia, peneliti menggunakan teknik analisis SWOT.
V.1 Analisis SWOT
Berdasarkan data yang telah diuraikan sebelumnya, maka selanjutnya akan dibahas mengenai hal-hal yang menjadi kekuatan strength DPPKKD, hal-hal yang termasuk
kedalam bagian kelemahan weakness DPPKKD dalam meningkatkan penerimaan pajak hotel, selanjutnya hal-hal yang berkaitan dengan peluang opportunity yang dimiliki
DPPKKD sehingga dapat dimanfaatkan, dan yang terakhir adalah hal-hal yang berkaitan dengan ancaman threats yakni berupa hambatan-hambatan dihadapi oleh DPPKKD dalam
usaha meningkatkan PAD melalui penerimaan pajak hotel.
V1.1 Faktor Internal
Aspek internal dalam analisis SWOT akan membahas mengenai beberapa hal. Pertama, aspek sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan
Kekayaan Daerah DPPKKD Kabupaten Toba Samosir dalam melaksanakan strategi peningkatan PAD melalui penerimaan pajak hotel. Kedua, hal yang tidak kalah penting