Koefisien Determinasi Sejarah Singkat Perusahaan

Ŷ = Subjek dalam variable dependen keputusan pembelian a = Konstanta nilai tetap pada saat nilai variable bebas X = 0 b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan pada variable independent . bila b + maka naik, dan bila - maka terjadi penuruanan.

5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen Brand Characteristic, Company Characteristic, Consumer-Brand Characteristic menjelaskan variabel dependen Brand Loyality. Namun untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independent yang digunakan dalam penelitian Bhuono, 2005: 51.

6. Pengujian Hipotesis

a. UJi Simultan F-test

Uji simultan atau F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel bebas independen terhadap variabel terikat dependen. Hipotesis yang digunakan adalah : 1 Menentukan Ho dan Ha : 46 H o : a = 0 , berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. H a : a ≠ 0 , berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. 2 Menentukan F hitung dengan Rumus : F hitung = R 2 K 1 – R 2 n – K – 1 Diamana : R 2 = Koefisien determinasi N = Jumlah pengamatan atau sampel K = Jumlah variabel independen 3 Dasar pengambilan keputusan a Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel : Apabila F hitung F tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Apabila F hitung F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b Dengan menggunakan angka signifikansi : Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Uji Parsial T-test

Uji parsial atau T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual 47 parsial terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah: a Menentukan Ho dan Ha : H o : a = 0 , berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. H a : a ≠ 0 , berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. b Menentukan nilai t hitung dengan rumus : t hitung = bi – βi Sb Dimana βi = 0 dengan rumus t hitung = bi Sb c Dasar pengambilan keputusan : 1 Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel : • Apabila t hitung t tabel atau –t hitung -t tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Yang berarti variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. • Apabila t hitung t tabel atau –t hitung -t tabel , maka H o diterima dan H a ditolak. Yang berarti variabel independen 48 secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variebel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct lebih baik, Bambang Supomo dan Nur Indriantoro, 2002:69. Dalam penelitian ini menggunakan metode dependen yaitu menggunakan dua set variabel bebas dan terikat, yang bertujuan untuk menentukan apakah variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara individual atau bersamaan. 1. Variabel Bebas Independent Variabel Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Brand Characteristic, Company Characteristic, Consumer-Brand Characteristic yang dikonotasikan X 1 , X 2 dan X 3 . 2. Variabel Terikat Dependent Variabel Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Brand Loyality dimana Brand Characteristic, Company Characteristic, Consumer-Brand Characteristic akan mempengaruhi Brand Loyality. Variabel terikat dikonotasikan dengan huruf Y. 49 Tabel 3.4 Operasional Variabel Penelitian No Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran 1. Brand Characteristik X 1 Brand Reputation 1. Pengenalan Produk 2. Pengetahuan public tentang merek Ordinal Brand Predictability 1. Keunikan produk flashdisk 2. Keandalan produk 3. Merek yang konsisten dengan kualitasnya 4. Harapan konsumen terhadap merek Ordinal Brand Competence 1. Berbeda dengan merek 2. Efektivitas produk dibandingkan dengan merek lain 3. Merek yang paling dapat memenuhi kebutuhan Ordinal 2. Company Characteristik X 2 Trust in Company 1. Kepercayaan terhadap perusahaan. 2. Kesadaran puncak pikiran konsumen terhadap merek Ordinal 50 Company Reputation 1. Perusahaan tidak akan menipu pelanggan. 2. Perusahaan memiliki jaminan garansi Ordinal Company Trust Perceived Motive 1. Perhatian perusahaan terhadap pelanggan 2. Keyakinan pelanggan terhadap produk perusahaan Ordinal Company integrity 1. Perusahan memiliki daya inovasi tinggi 2. Perusahaan memberikan kepuasan kepada konsumen sesuai dengan janji-janinya Ordinal 3. Consumer – Brand Characteristik X 3 Similarity between consumer Self – Concept 1. Ada kesamaan merek dengan emosi pelanggan 2. Merek Terkenal 3. Memiliki kualitas yang baik Ordinal Brand Personality 1. Sesuai dengan jaminan garansi 2. Memiliki tampilan yang menarik 3. Merek yang sesuai dengan kepribadian pelanggan Ordinal 51 52 Brand Liking 1. Mencerminkan kualitas yang baik 2. Merupakan merek favorit. Ordinal 4. Brand Loyality Y 1. Identifikasi kebutuhan 2. Informasi harga produk Ordinal 1. Pembelian dan konsumsi 2. Mencari di tempat-tempat yang tersedia Ordinal 1. Bersedia membayar lebih tinggi 2. Menganalisa biaya pembelian 1. Evaluasi setelah pembelian 2. Tidak melakukan pembelian bila tidak tersedia. Ordinal

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Acer pertama kali didirikan pada tahun 1976 dengan nama Multitech, yang kemudian dinamakan Acer pada tahun 1987. Acer mempekerjakan 39.000 orang di lebih dari 100 negara. Kantor pusatnya terletak di Kota Sijhih, Taipei County, Taiwan. Produk Acer antara lain adalah desktop, notebook, server, penyimpanan data, layar, peripheral, dan solusi e-bisnis untuk bisnis, pemerintah, pendidikan dan pengguna pribadi. Perusahaan yang memiliki motto Empowerment through hardware, software and services , dengan misi jangka panjang adalah untuk menghancurkan penghalang antara manusia dengan teknologi. Komitmen Acer ialah untuk mengembangkan produk yang mudah digunakan, produk yang bisa diandalkan serta memenuhi kebutuhan konsumen telah menuntun Acer untuk berinovasi dalam Empowering Technology, yang didisain untuk memastikan bahwa pelanggan menerima keuntungan penuh dalam terobosan teknologi. Acer tercatat sebagai salah satu dari 5 vendor komputer terbesar. Di tahun 2000, Acer mengalokasikan operasional manufacturenya untuk lebih fokus pada menginovasi teknologi yang lebih maju dan lebih user-friendly. Keputusan untuk membantu para distributor produknya melalui aktifitas marketing yang rajin membuat Acer mencapai hasil yang menakjubkan di seluruh dunia. Pendapatannya pada 2002 adalah US12,9 milyar. 53 Saham Acer telah naik beberapa tahun ini. Pada kuartal 4 di 2009, Acer menjelma menjadi vendor PC nomer 2 se dunia, dibelakang HP dan diatas Dell. Perusahaan Acer juga mempunyai jaringan toko komputer franchise terbesar di Taipei, Taiwan. Disaat pasar notebook lesu karena nilai tukar rupiah terhadap dolar yang makin melemah akibat perekonomian dunia yang tidak stabil, Acer tetap dapat menancapkan taringnya di Indonesia sebagai notebook yang paling digemari. Bisa dilihat dari prosentase market share penjualan notebook di Indonesia sekitar 38 dipegang oleh Acer. Angka tersebut merupakan angka yang besar karena para pesaingnya HP, Lenovo, Asus, Dell ,NEC , MSI, Sony, Toshiba, dan IBM harus berbagi market share yang tinggal 62. Keberhasilan Acer tersebut dikarenakan mampu membaca karakter dari pembeli notebook di Indonesia. Dalam marketing ada 4 tipe konsumen Valerie Zaithaml : 1. Orang yang senang membeli barang jika mendapat harga murah potongan 2. Orang yang senang membeli barang jika dia merasa perlu berapapun harganya tidak menjadi masalah 3. Orang yang pintar membandingkan antara harga yang harus dibayar dan manfaat yang didapat 4. Orang yang membadingkan apa yang dia dapat dan dikeluarkan, dalam artian manfaat dari barang tersebut dan juga usaha yang harus dilakukan untuk merawat barang tersebut. 54 Dari keempat karakter di atas kebanyakan karakter orang Indonesia adalah nomor 1, tapi tetap ada yang memiki karakter nomor 2, 3, dan 4 cuma memang dalam jumlahnya jauh di bawah karakter nomor 1. Melihat kondisi pasar yang seperti itu maka Acer tidak mau mengincar pasar yang diisi konsumen spesifik Orang dengan karakter nomor 2, 3, 4, karena dari sisi brand Acer sendiri di Indonesia dikenal sebagai produsen notebook dengan harga murah dan sering melakukan diskon yang insentif. Sulit untuk merubah brand image tersebut, jika nekat mengubah image tersebut Acer mesti berhadapan langsung dengan Sony, Fujitsu, dan IBM yang sudah dipercaya oleh konsumen spesifik. Sangat sulit memasuki pasar spesifik karena bagi mereka suatu merek layaknya “agamakepercayaan” dan mempunyai standar sendiri dalam pemilihan spesifikasi notebook, jadi jelas sangat sulit membuat mereka berpaling dari keyakinannya. Karena itu juga maka Acer tidak memaksa masuk secara total pada pasar spesifik tapi melakukan “serangan” habis-habisan pada pasar general konsumen tipe 1 dan hasilnya sukses besar. Pertanyaannya adalah apa yang dilakukan Acer untuk mencapai kesuksesannya. Jawabannya adalah Differentiation. Dalam Differentiation ada 3 elemen penting Hermawan Kartajaya : 1. Konten what to offer 2. Konteks how to offer 3. Infrastruktur enabler 55 Pertama : Konten, Acer cukup jeli dalam membuat spesifikasi laptop pada segmen konsumen general. Mereka tidak memberika spesifikasi yang istimewa tapi cukup untuk melakukan aktifitas yang biasanya dilakukan para konsumen. Seperti mengetik, mendengarkan musik, atau menonton film. Walaupun jika dibandingkan dengan merek Sony, IBM, dan Fujitsu bagaikan bumi dan langit. Memang beberapa produsen seperti HP, MSI, NEC, dan ASUS memiliki produk untuk dilempar pada segmen ini low-end, tapi keempat notebook tersebut lebih condong ke arah notebook mid-end karena memiliki spesifikasi yang sebenarnya tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen pada segmen ini. Kedua : Konteks, Acer dalam menjual notebooknya banyak memberika harga yang menarik dan diskon yang insentif. Strategi yang sangat cocok di terapkan di Indonesia karena pada umumnya orang Indonesia senang dengan harga murah, masalah kualitas nomor berikutnya. Selain harga tersebut, iklan yang dibuat juga bagus khususnya untuk produk espire one, dengan moto “want one? .. aspire one” , dari kalimatnya terlihat bahwa Acer berusaha memposisikan dirinya sebagai pilihan terbaik untuk konsumennya dan pemilihan moto yang mudah diingat juga memberi nilai lebih tersendiri. Ketiga : Infrastruktur, notebook Acer di jual dibanyak toko yang tesebar di seluruh Indonesia baik offline maupun online dan karena sudah lama bermain di pasar notebook Indonesia , untuk masalah layanan purna jual para konsumen tidak khawatir lagi karena service centernya cukup banyak. 56 Selain itu positioning Acer sudah tepat karena tidak membuat anggapan produk mereka sebagai produk yang berkinerja tinggi dan model bagus seperti yang digembar gemborkan beberapa produsen notebook yang bermain di pasar low-end, tapi Acer memberi anggapan sebagai notebook yang “ramah” untuk kantong orang Indonesia dan hemat energi. Dengan modal 3 Elemen marketing tersebut plus positioning yang kuat, tidaklah mustahil untuk Acer merajai pasar general notebook di Indonesia.

B. Karakteristik Responden

Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sampel yang di tarik berjumlah 50 responden dengan asumsi responden yang dihubungi memiliki portable computer Acer dan sedikit banyaknya memiliki pengetahuan tentang portable computer Acer. Dari data yang diperoleh yang telah diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Responden Usia Jenis Kelamin Kategori Responden Kategori Responden 19 – 25 thn 35 Laki- laki 29 26 – 30 thn 15 perempuan 21 30 thn 50 50 57 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 P r ia W a n it a P r ia W a n it a Gambar 4.1 Data responden menurut jenis kelamin Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa pria lebih mendominasi dari pada wanita, hal ini terlihat dengan angka persentase pria sebesar 29 responden dari 50 responden yang berarti 58 lalu pria sebesar 21 responden dari 50 responden yang berarti 42 . 10 20 30 40 50 60 70 19-25 th 26-30 th 30 th 30 th 26-30 th 19-25 th Gambar 4.2 Data responden menurut usia Dari perhitungan data responden menurut usia, disini terlihat yang lebih mendominasi adalah usia di kisaran 19–25 tahun yaitu 35 responden dari 50 responden yang berarti 70 lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran usia 26– 58 30 tahun sebanyak 15 responden yang berarti 30 , namun pada kisaran usia 30 tahun berjumlah 0 responden atau tidak ada.

C. Hasil Dan Pembahasan

1. Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS BRAND CHARACTERISTIC, COMPANY CHARACTERISTIC, DAN Analisis Brand Characteristic, Company Characteristic, Dan Consumer-Brand Characteristic Terhadap Brand Trust Susu Segar Shi Jack Di Kota Surakarta.

0 2 10

ANALISIS BRAND CHARACTERISTIC, COMPANY CHARACTERISTIC, DAN CONSUMER-BRAND CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND Analisis Brand Characteristic, Company Characteristic, Dan Consumer-Brand Characteristic Terhadap Brand Trust Susu Segar Shi Jack Di Kota Surakarta.

0 2 13

PENDAHULUAN Analisis Brand Characteristic, Company Characteristic, Dan Consumer-Brand Characteristic Terhadap Brand Trust Susu Segar Shi Jack Di Kota Surakarta.

0 3 7

Pengaruh Brand Characteristic dan Consumer-Brand Characteristic terhadap Brand Loyalty pada Pengguna iPhone.

0 0 29

Pengaruh Brand Trust (Brand Characteristic dan Consumer-Brand Characteristic) terhadap Brand Loyalty (Studi Kasus pada Deodorant Rexona Men).

0 0 22

Analisis Pengaruh Trust in a Brand (Brand Characteristic, Company characTeristic, Consumer Brand Characteristic) terhadap Brand Loyalty Pengguna Smartphone Blackberry.

0 0 19

Pengaruh Brand Characteristic, Company Characteristic, dan Consumer-Brand Characteristic pada Brand Loyalty (Studi Kasus: Handphone Nokia di Universitas Kristen Maranatha, Bandung).

0 0 23

Pengaruh Brand Characteristic, Company Characteristic, dan Consumer -Brand Characteristic Produk Air Mineral AQUA Botol 600ml terhadap Brand Loyalty di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

0 0 31

PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC,COMPANY CHARACTERISTIC, CONSUMER BRAND CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PELANGGAN MINUMAN PENAMBAH TENAGA LIPOVITAN DI KOTA SURABAYA.

0 0 81

PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC,COMPANY CHARACTERISTIC, CONSUMER BRAND CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PELANGGAN MINUMAN PENAMBAH TENAGA LIPOVITAN DI KOTA SURABAYA

0 0 19