14
Pengadilan Agama Jakarta Selatan dari 1641 perkara yang diputus, sebanyak 176 perkara yang didamaikan, Perma belum berjalan secara efektif dan belum
dijalankan secara maksimal karena taraf proses sosialisasi. Adapun perbedaannya dengan skripsi penulis yaitu lebih menekankan pada
pembahasan prosedur mediasi dan penerapan peraturan Mediasi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan baik sebelum maupun sesudah Perma No. 1 tahun 2008
tentang prosedur mediasi ini diberlakukan. Sedangkan judul yang penulis angkat tentang Problematika Mediasi dalam
Perkara Rekonvensi dimana lebih terfokus pada pembahasan proses mediasi dalam Perkara Rekonvensi di Pengadilan Agama Depok dengan menganalisis
putusan perkara nomor 1155Pdt.G2008PA. DPK.
E. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk menyusun skripsi ini, maka penulis menggunakan beberapa metode, antara lain :
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan dengan memakai penelitian hukum normatif, yaitu suatu prosedur penelitian ilmiah untuk
menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi
15
normatifnya, yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka.
14
2. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriftif yang menggambarkan data-data dan
informasi berdasarkan fakta yang diperoleh secara mendalam. Adapun tujuan
dari penelitian deskriftif ini adalah untuk menggambarkan suatu objek secara sistematis.
15
Pendekatan kualitatif yaitu dengan menggunakan analisa isi, dengan cara menguraikan dan mendeskripsikan isi dari putusan yang penulis dapatkan,
kemudian menghubungkan dengan masalah mediasi dalam perkara
rekonvensi khususnya dengan putusan Hakim Pengadilan Agama Depok dalam perkara No.1155Pdt.G2008PA DPK sehingga dapat menemukan
kesimpulan yang objektif, logis, konsisten dan sistematis sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dalam penulisan skripsi ini.
3. Sumber Data
Dalam penelitian ini akan digunakan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, karena ini penelitian hukum. Untuk memecahkan isu
14
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat Jakarta : CV Rajawali, 1985, h.14.
15
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta:UI Press, 1986, h.43
16
hukum dan sekaligus memberikan deskripsi mengenai apa yang seharusnya, diperlukan sumber-sumber penelitian hukum berupa bahan hukum primer dan
bahan hukum sekunder.
16
Di bawah ini akan dirinci satu persatu apa saja yang termasuk ke dalam data primer dan data sekunder.
a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek yang
diteliti,
17
yaitu bahan hukum yang mengikat.
18
Bahan-bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah
dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan hakim.
19
Jika dikaitkan dengan objek pembahasan ini, maka data primer yakni berupa
putusan cerai yang melalui proses mediasi dalam tahap gugatan balik rekonvensi yaitu putusan perkara nomor 1155Pdt.G2008PA.DPK yang
diperoleh dari Pengadilan Agama Depok. Selain itu juga data primer diperoleh lewat interview wawancara terhadap Hakim yang memeriksa
perkara ini dan Hakim mediator Pengadilan Agama Depok, kemudian
16
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Jakarta: Kencana, 2005, h.141
17
Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit, 2004, h.5
18
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, Cet. VII, h.113
19
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h. 141
17
data-data tersebut
dianalisis dengan
cara menguraikan
dan menghubungkan dengan masalah yang diteliti oleh penulis.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan jalan mengadakan
studi kepustakaan atas dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yang memberikan penjelasan mengenai bahan
hukum primer. Bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum, meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal
hukum.
20
Dokumen yang dimaksud adalah Al-Qur’an, Hadits, buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal, dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama pasal 65 dan 82 ayat 4, PP No. 9 Tahun 1975 Pasal 31 ayat 2
dan Pasal 21 tentang Pelaksanaan UU No.1 tahun 1974, Ketentuan pasal 130 HIR dan pasal 154 RBG, Surat Edaran Mahkamah Agung Sema
Nomor 1 Tahun 2002, Perma Nomor 2 Tahun 2003 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur
Mediasi di Pengadilan, Kompilasi Hukum Islam KHI Pasal 115 dan Pasal 143, serta peraturan lainnya yang dapat mendukung skripsi ini.
20
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h.165
18
4. Teknik Pengumpulan Data