tersebut  untuk  bersembunyi  di  balik  nama  perjuangan  Islam,  namun  hakikat tujuan yang sebenarnya adalah untuk meraup keuntungan duniawi.
8
Seruan  persatuan  atas  nama  Islam  namun  didasari  oleh  kebatilan  sudah berlangsung sejak dulu. Di masa Rasulullah Saw, orang-orang musyrikin jahiliyah
pernah  menawarkan  kepada  beliau  ajaran  sinkretisme,  yaitu  persatuan  dalam praktek ibadah antara kaum musyrikin dengan kaum muslimin.
9
Kebersamaan  di  tengah  masyarakat  kini  semakin  hari  semakin  tumpul. Ukhuwah imaniah yang tergambar begitu indah dalam Islam nyaris lenyap ditelan
oleh  budaya  Barat  yang  sangat  individualistik  dan  materialistik.  Akhirnya keutuhan  umat  dengan  mudah  terpecah-belah  oleh  isu-isu  yang  senantiasa
digelindingkan oleh musuh-musuh Islam. Syaikh  Abdul  Aziz  bin  Baz  berkata:  “Tidak  diragukan  lagi,  shalat
berjama’ah  membawa  beberapa  hikmah  dan  kemaslahatan.  Hikmah  yang  paling tampak  adalah  sesama  muslim  akan  saling  mengenal  dan  membantu  dalam
kebaikan, ketaqwaan dan saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran”.
10
B. Shalat Berjamaah Dapat Memakmurkan Masjid-Masjid
Masjid merupakan sebuah tempat suci yang tidak asing lagi kedudukannya bagi  umat  Islam.  Masjid  selain sebagai  pusat  ibadah  umat  Islam,  ia  pun sebagai
8
Abu ‘Utsman ‘Ali Basuki, Persatuan Hakiki adalah Kesepakatan Mengikuti Jejak Para Shahabat Nabi, artikel ini diakses pada tanggal 20 Maret 2010 dari, http:asysyariah.com
9
Hanif Yahya, Sirah Ibnu Hisyam, Jakarta: Darul Haq, 2008, cet. Ke-IX, juz 1, h. 334.
10
Ahmad  Rifa’I,  Dasyatnya  Shalat Berjamaah,  Jakarta:  Pustaka  al-Mawardi,  2008, h. 96.
lambang  kebesaran  syi’ar  dakwah  Islam.
11
Allah  SWT  telah  memuliakan  dan mengagungkannya dengan menyebutnya sebagai rumah-Nya.
Firman Allah SWT:
 
 
 
 
“Dan  Sesungguhnya  mesjid-mesjid  itu  adalah  kepunyaan  Allah.  Maka janganlah  kamu  menyembah  seseorangpun  di  dalamnya  di  samping
menyembah Allah”. QS. al-Jin: 18. Jelaslah, masjid itu dibangun untuk mendirikan shalat, dzikrullah, tilawah
al-Qur’ân  dan  mendekatkan  diri  kepadanya.  Kini  kaum  muslimin  pun  telah terpanggil  untuk  bahu-membahu  membangun  masjid-masjid  di  setiap  daerahnya
masing-masing. Hampir tidak dijumpai lagi suatu daerah yang mayoritasnya kaum muslimin kosong dari masjid.
Bahkan  terlihat  renovasi  bangunan  masjid-masjid  semakin  diperlebar dan diperindah  serta  dilengkapi  dengan  berbagai  fasilitas,  agar  dapat  menarik  dan
membuat nyaman jama’ah. Islam  menganjurkan  pemeluknya  agar  selalu  memakmurkan  masjid  dan
menjelaskan  kepada  mereka  besarnya  pahala  memakmurkan  dan  mengurus masjid. Rasulullah Saw bersabda:
manusia  dan  hatinya
15
dan  Sesungguhnya  kepada-Nyalah  kamu  akan dikumpulkan”. QS. al-Anfâl: 24.
Allah SWT memanggil kaum muminin untuk memakmurkan masjid. Siapa yang  memenuhi  panggilan  Allah  ini,  maka  Allah  bersaksi  atas  kebenaran  dan
kejujuran iman dia kepada-Nya. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
“Hanya  yang  memakmurkan  masjid-masjid  Allah  ialah  orang-orang yang  beriman  kepada  Allah  dan  hari  Kemudian,  serta  tetap  mendirikan
salat,  menunaikan  zakat  dan  tidak  takut  kepada  siapapun  selain  kepada Allah,  Maka  merekalah  orang-orang  yang  diharapkan  termasuk  golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk”. QS. At-Taubah: 18.
Ibnu Katsîr berkata: “Allah bersaksi atas keimanan orang-orang yang mau memakmurkan  masjid”.  Sesungguhnya  termasuk  syi’ar  Islam  terbesar  adalah
memakmurkan masjid-masjid dengan menegakkan shalat berjama’ah. Bila masjid itu sepi atau kosong dari menegakkan shalat berjama’ah pertanda mulai rapuh dan
melemahnya kebesaran dan kemulian dakwah Islamiyyah.
16
Masjid  adalah  tempat  menegakkan  jama’ah,  supaya  didalam  masjid dikerjakan  sembahyang  bersama-sama,  sembahyang  menjadi  tarikan  buat
berkumpul jama’ah paling penting buat mengikis hidup yang nafsi-nafsi, egoistis, mementingkan  diri  sendiri  sehingga  putus  dengan  masyarakat.  Kalau  shalat
15
Maksudnya: Allah-lah yang menguasai hati manusia.
16
Ibnu Katsîr, Tafsir al-Qur’ân al-Azhim, jilid 4, h. 119.
berjama’ah  tidak  terdapat  pada  suatu  kampung.  Tandanya  syi’ar  tidak  tegak, tandanya agama akan berangsur habis.
17
Yang  dimaksud  dengan  memakmurkan  masjid  adalah  beribadat  di dalamnya  dengan  tekun,  mengabdikan,  dan  mengurusnya.  Mereka  yang
mempunyai  sifat-sifat  yang  mulia  itulah  yang  mendapat  petunjuk  kepada kebajikan yang berhak menerima pembalasan yang besar.
18
Yang dapat memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah, yakni tidak lain kecuali siapa  yang beriman dengan benar  kepada Allah dan  hari  kemudian, serta
tetap  mendirikan  shalat  secara  tekun,  menunaikan  zakat  dengan  sempurna  dan tidak  takut  kepada  siapa  pun  kecuali  kepada  Allah,  maka  mereka  itulah  yang
sangat  jauh  lagi  tinggi  kedudukannya  adalah  orang-orang  yang  diharapkan termasuk  golongan  orang-orang  yang  mendapat  serta  melaksanakan  secara
sempurna petunjuk Allah SWT.
19
C. Shalat Berjama’ah di Lipat Gandakan Pahalanya Sebanyak 27 Kali
Manusia  dikaruniai  oleh  Allah  dengan  masyi’ah  kehendak.  Dengan nikmat  ini,  Allah  memberikan  hamba-Nya  ’kebebasan’  memilih.  Allah  SWT
hanya  menjelaskan  konsekuensi  dari  setiap  pilihan-pilihan  itu.  Salah  satu anugerah  Allah  SWT  atas  hambanya  yakni  dengan  menyediakan  pahala  yang
sangat besar bagi shalat berjama’ah.
17
Hamka, Tafsir al-Azhar, jilid 10, h. 131.
18
Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir al-Qur’ânul Majid An-Nuur,  jilid 2, h. 1638.
19
Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: pesan,kesan dan keserasian al-Qur’ân, juz 5, h. 551552.
Manusia  cerdas  tentu  akan  selalu  memilih  yang  terbaik  buat  dirinya. Sebagai  muslim  ukuran  terbaik  adalah  segala  sesuatu  yang  bisa  mendatangkan
kebaikan untuk kehidupan akhirat. Dalam  pelaksanaan  shalat,  Islam  menyajikan  dua  pilihan.  Yaitu  shalat
berjama’ah  dan  shalat  sendiri.  Jika  seorang  ingin  pahala  yang  besar  dan  ingin selalu  tersucikan  dari  dosa,  maka  tentu  pilihan-nya  akan  jatuh  pada  shalat
berjama’ah.
20
Shalat berjama’ah lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian. Riwayat  lain  menyebutkan  bahwa  ia  lebih  utama  25  derajat.  Rasulullah  Saw
bersabda: