1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berkembang pesatnya perusahaan tour travel umrah maupun haji menjadikan daya saing sendiri dalam penyelengaraannya. Tidak sedikit perusahaan
tour travel yang berdiri saat ini baik yang berkembang maupun yang sudah maju. Tiap –tiap perusahaan tour travel mempunyai strategi bisnis tersendiri dalam
menarik para pelanggan jamaah. Dalam dunia bisnis, proses pemasaran merupakan suatu bagian yang tidak
bisa dipisahkan. Pemasaran atau marketing secara singkat adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang di tawarkan kepada pembeli,
Proses pemasaran ini sangat penting, karena merupakan salah satu faktor penentu seberapa besar keuntungan perusahaaan tersebut melakukan bisnisnya.
Seperti yang tercantum pada aturan pemerintah, dalam hal ini pemerintah memberikan izin Haji dan Umrah kepada biro Travel sebagai PIHK dan PPIU sesuai
dengan peraturan pemerintah Republik Indonesia No 79 tahun 2012 tentang pelaksanaan UU No 13 tahun 2008 pasal 1 7 yang berbunyi “Penyelenggara Ibadah
Haji Khusus, yang selanjutnya disebut PIHK, adalah biro perjalanan yang telah mendapat izin Menteri untuk menyelenggarakan Ibadah Haji Khusus”. Dan UU No
13 tahun 2008 pasal 1 10 yang berbunyi “Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah, “yang selanjutnya disebut PPIU, adalah biro perjalanan wisata yang telah mendapat
izin dari Menteri untuk menyelenggarakan perjalanan Ibadah Umrah.
Dengan jumlah PIHK dan PPIU yang terus bertambah bahkan sekarang terdapat sekitar 240 PIHK dan PPIU yang terdaftar di HIMPUH Himpunan
Penyelenggara Umrah Haji. maka pihak swasta Penyelenggara Ibadah haji Khusus PIHK. dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah yang telah mendapatkan izin
oleh pemerintah langsung cepat tanggap dalam menggunakan peluang bisnis dan bersaing dalam pengembangan penyelenggara ibadah haji maupun umrah dengan
strategi pelayanan dan pemasaran telah dilakukan agar terus berkembang menjadi nomor satu.
Menjadikan syarat utama yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses dalam suatu persaingan adalah berusaha mencapai mencapai tujuan dengan
memepertahankan pelanggan. Mempertahankan pelanggan berarti perusahaan harus mampu memuaskan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggannya melebihi apa
yang diberikan pesaing, sedangkan meningkatkan pelanggan berarti perusahaan harus dapat menangkap setiap peluang yang ada melalui strategi pemasarannya untuk
mendapatkan pelanggan baru.
1
Pemasaran dalam sebuah perusahaan itu adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Karena pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan
konsep, memberi harga, melakukan promosi, mendistribusikan ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi.
2
1
Tatik Surya, Perilaku Konsumen; Implikasi Pada Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, tahun, 2008, h. 1-2
2
Carl McDaniel. Jr, Riset Pemasaran Kontemporer. Terjemahan Sumiyarto Jakarta; Salemba Empat, tahun 2001, h. 4
Sebuah perusahaan jasa dalam menjalankan bisnisnya mengimplementasikan strategi pemasaran yang dirancang dan memberikan umpan balik dalam menyusun
strategi pemasaran selanjutnya sebagai bahan evaluasi. Dengan adanya sistem pemasaran akan dapat menentukan pola posisi
berbisnis dari perusahaan, baik yang berfokus pada profit maupun non profit. Selain itu sistem pemasaran juga diterapkan pada setiap perusahaan atau organisasi sesuai
dengan kebutuhan dari perusahaan itu sendiri. Termasuk juga perusahaan yang bergerak dibidang jasa haji dan umrah, perusahaan yang berbentuk jasa berbasis
pelayanan masyarakat namun tetap berfokus pada profit yang memerlukan sistem pemasaran dalam setiap aktifitas bisnisnya, namun banyak sekali perusahaan jasa
yang kurang tepat dalam merancang sistem pemasaran yang ada sehingga mengakibatkan persaingan yang tidak kompeten dengan perusahaan lain yang
memiliki strategi pemasaran yang lebih baik. Disamping itu sistem pemasaran yang diterapkan harus ditiinjau dan
dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar. Dengan demikian sistem pemasaran harus memberikan pemaparan yang jelas dan terarah
tentang apa yang dilakukan perusahaan dan menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa sasaran.
3
Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan
konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk yang memuaskan
3
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran. Terjemahan Benyamin Molan Jakarta : Erlangga, 2004, jilid 1, h. 181
kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia ditempat-tempat yang menjadi pasar bagi produk
bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk yang
bersangkutan.
4
Seperti diketahui, strategi pemasaran adalah himpunan asas secara tepat, konsisten, dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran
pasar yang dituju target market dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang, dalam situasi persaingan tertentu. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat
strategi acuanbauran pemasaran marketing mix
5
, dimana bauran pemasaran merupakan serangkaian dari variable pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan
dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Di dalam pemasaran terdapat sarana bauran pemasaran marketingmix.
Adapun komponen marketing mix tersebut adalah product produk, price harga, promotion promosikomunikasi pemasaran, dan place tempat. Product merupakan
barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen. Di dalam product terkandung ragam produk, kualitas, desain, fitur, nama merek, kemasan,
ukuran, layanan, jaminan dan pengembalian. Price merupakan nilai yang bersedia dibayar konsumen atau nilai yang mencerminkan biaya yang digunakan untuk
menghasilkan suatu
barang atau
jasa. Promotion
merupakan aktivitas
mengkomunikasikan atau menginformasikan kepada konsumen mengenai produk
4
Morissan, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012. h. 2
5
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 198