Hambatan yang dihadapi rumah sakit

18. Dr.Selamat Sebayang yang memimpin mulai dari tahun 1997 sampai tahun 1999. 19. Dr. Jalinson Saragih yang memimpin mulai dari tahun 1999 sampai tahun 2001. 20. Dr. Walman Simanjuntak yang memimpin mulai dari tahun 2001 sampai tahun 2004. 21. Dr. Budi Napitupulu yang memimpin mulai dari tahun 2004 sampai sekarang. 32

3.4.3 Hambatan yang dihadapi rumah sakit

Dalam melayani pasiennya, Rumah Sakit Kusta Lau Simomo menghadapi berbagai kendala yang menyebabkan pelayanan rumah sakit ini kurang lancar. Kendala ini tidak hanya dari pihak rumah sakit, tetapi juga dari dalam diri pasien itu sendiri. Dari pihsk rumah sakit kendala-kendala itu masih ada dari sejak berdirinya Rumah Sakit Kusta Lau Simomo ada beberapa faktor antara lain: a. Dari pihak rumah sakit - Dana Kurangnya dana yang tersedia sangat mempengaruhi perkembangan rumah sakit itu karena untuk menjalankan suatu usaha, dana merupakan bagian yang sangat penting. Dengan dana yang memadai maka pelayanan yang diberikan akan lebih baik. - Sumber daya manusia SDM Tenaga medis yang kurang menyebabkan penanganan terhadap pasien dapat terhambat. 33 32 Mohtar Sinuhaji, 100 Tahun Jubelium Rumah Sakit Kusta Lau Simomo: tanpa penerbit, 2006. Perbandingan jumlah pasien dan tenaga 33 Lihat tabel 3 dan 4 hal.40. Universitas Sumatera Utara medis tidak seimbang. Banyak tenaga medis yang tidak bersedia ditempatkan di desa yang terpencil. Pada umumnya tenaga medis dan dokter mau bekerja kalau ada dana khusus yang disebut dana “perdiem”. Biasanya dana ini muncul apabila ada sumbangan dari pihak luar. Kalau hanya mengandalkan dana dari pemerintah saja maka biasanya mereka hanya sekedar mempertahankan status mereka sebagai pegawai saja. 34 b. Dari Pasien Dari dalam diri pasien itu sendiri biasanya karena kurangnya kemauan untuk sembuh. Tidak adanya yang memberi motivasi menyebabkan pasien tidak bersemangat untuk berobat sehingga penyakitnya tidak mendapat perawatan sebagaimana mestinya. Kebanyakan pasien tersebut hanya merasa bahwa tidak ada gunanya untuk sembuh dan ada juga beberapa dari mereka yang pergi meninggalkan Desa Lau Simomo untuk jangka waktu yang lama. Kemudian mereka kembali lagi karena merasa tidak nyaman berada di daerah lain. Biasanya mereka ini pergi ke kota dan hidup sebagai pengemis pada persimpangan jalan dengan mengharapkan belas kasihan orang lain. 35 Hal ini menyebabkan pihak rumah sakit sulit untuk mengobati dan memberantas penyakit kusta yang mereka derita. 34 Boedhi Hartono, opcit., hal. 195. 35 Wawancara dengan Togar Hutabarat eks pasien, pada tanggal 17 Oktober 2007 di desa Lau Simomo Universitas Sumatera Utara

3.5 Subsidi Bagi Rumah Sakit dan Pasien