Sistem Kepercayaan Kehidupan Masyarakat

maka keadaan tersebut dinamakan ketidakseimbangan sosial maladjustment. 24 Pemukiman kusta di Lau Simomo diharapkan dapat memenuhi kriteria sebagai tempat tinggal yang layak dan bukan merupakan suatu tempat pengasingan yang dapat menimbulkan suatu dampak yang kurang baik terhadap keseimbangan kejiwaan penderita kusta. Untuk itu maka tempat pemukiman tersebut penderita kusta diberikan kebebasan untuk mengembangkan budaya dan ekonominya.

2.3.2 Sistem Kepercayaan

Kepercayaan masyarakat desa Lau Simomo sebelum masuknya agama Katolik, Protestan dan Islam, mereka menganut kepercayaan yang bersifat kepercayaan animisme dan dinamisme. Kepercayaan terhadap hal-hal gaib masih kuat yaitu terhadap batu besar, pohon besar. Bahkan setelah adanya agama pun masih ada yang menganut kepercayaan itu, dengan penyembahan yang melakukan sesajen. Di dataran tinggi Karo, kepercayaan hal-hal gaib itu masih ada sampai sekarang. Biasanya dikenal dengan sebutan perbegu atau pemena. Setelah adanya agama Kristen lambat laun dapat diterima oleh masyarakat desa Lau Simomo menganut masing-masing agama yang telah diakui oleh negara atau agama resmi. Kehidupan umat beragama di desa Lau Simomo terdiri dari Protestan, Katolik, dan Islam. Masing-masing dari agama tersebut telah memiliki rumah tempat ibadah. Dari beberapa agama tersebut, jumlah pemeluk agama yang terbesar pada tahun 1980 adalah agama Kristen Protestan yaitu berjumlah 251 orang dengan 2 buah gereja yaitu Gereja Batak Karo Protestan GBKP dan Gereja Protestan di Indonesia GPdI. Selain itu pemeluk agama Islam berjumlah 146 orang dan pemeluk agama Kristen Katolik dengan jumlah 115 orang. 24 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: CV Rajawali, 1982, hal. 340 Universitas Sumatera Utara Pemeluk agama Kristen Protestan bertambah menjadi 294 orang pada tahun 1990. Penduduk yang memeluk agama Islam juga bertambah menjadi 167 orang. Dan pemeluk agama Kristen Katolik menjadi 135 orang. Untuk lebih jelas lihat tabel di bawah ini: Tabel 2.3.2.1 Data Penduduk Desa Lau Simomo Tahun 1980 Berdasarkan Agama No Agama Jumlah jiwa Jumlah Rumah Ibadah 1 Kristen Protestan 251 2 2 Islam 146 1 3 Kristen Katolik 115 1 Sumber: Kantor Kepala Desa Lau Simomo Tahun 1980 Tabel 2.3.2.2 Data Penduduk Desa Lau Simomo Tahun 1990 Berdasarkan Agama No Agama Jumlah jiwa Jumlah Rumah Ibadah 1 Kristen Protestan 294 2 2 Islam 135 1 3 Kristen Katolik 167 1 Sumber: Kantor Kepala Desa Lau Simomo Tahun 1990 Kehidupan beragama di desa ini sangat rukun. Hal ini terlihat pada perayaan hari besar keagamaan setiap agama. Mereka saling menghormati dan mengunjungi Universitas Sumatera Utara satu sama lain. Perbedaan agama tidak membuat mereka membuat mereka merasa berbeda justru merasa perbedaan itu sebagai suatu keberagaman yang harus disyukuri. Lokasi tempat ibadah juga saling berdekatan dan berjejer di jalan yang sama. Hal itu menggambarkan mereka dapat menerima perbedaan itu tanpa ada suatu masalah yang dapat membuat hubungan antar agama menjadi tidak harmonis.

2.3.3 Sistem Mata Pencaharian