Jawaban Responden Tentang Kemampuan Aparatur

Tabel - 10 Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja Jabatan Frekuensi F Persentase 0 – 5 tahun 2 5 6 – 10 tahun 12 27 11 – 15 tahun 16 36 16 – 20 tahun 11 25 21 tahun keatas 3 7 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masa kerja responden mayoritas berada pada 11 – 15 tahun, yaitu 16 orang atau sekitar 36 tiga puluh enam persen, kemudian masa kerja 6 – 10 tahun sebanyak 12 responden atau sekitar 27 dua puluh tujuh persen, pada masa kerja 16 – 20 tahun, yaitu sebanyak 11 responden atau sekitar 25 dua puluh lima persen masa kerja 21 tahun keatas 3 responden atau sekitar 7 tujuh persen dan yang masa kerja 0 – 5 tahun 2 responden atau sekitar 5 lima persen. Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa aparatur pemerintah di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias, mayoritas memiliki masa kerja yang lama atau dengan kata lain telah cukup berpengalaman dalam pelaksanaan tugas.

4.2 Jawaban Responden Tentang Kemampuan Aparatur

Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Untuk mengetahui kemampuan aparatur Pemerintah Daerah dapat kita lihat melalui tingkat pendidikan formal, pendidikan non formal yang diikuti, prestasi kerja yang ditunjukkan, kepatuhan atau displin kerja, prakarsa atau Universitas Sumatera Utara inisiatif, hubungan kerjasama, dan tanggung jawab. Untuk mengetahui bagaimana jawaban responden tentang kemampuan aparatur Pemerintah Daerah ini, dapat dilihat dari tabel-tabel di bawah ini: Tabel 11 Jawaban Responden Tentang Apakah Keberadaan Pendidikan Formal Dalam Pelaksanaan Tugas Di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Nias. Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Membantu 34 77 Kurang Membantu 10 23 Tidak Membantu - - Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel dapat menunjukkan bahwa 34 responden atau sekitar 77 tujuh puluh tujuh persen responden menyatakan pendidikan formal membantu dalam pelaksanaan tugas, kemudian 10 responden atau sekitar 23 dua puluh tiga persen menyatakan kurang membantu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keberadaan pendidikan formal membantu dalam pelaksanaan tugas sebagai aparatur pemerintah daerah terutama dalam pelaksanaan otonomi daerah. Tabel berikut ini akan memperlihatkan kesesuaian penempatan aparatur dengan pendidikan formal yang dijalani. Universitas Sumatera Utara Tabel 12 Jawaban Responden Tentang Apakah Penempatan Aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Sesuai Dengan Pendidikan Formal Yang Dijalani Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Sesuai 26 59 Kurang Sesuai 10 23 Tidak Sesuai 8 18 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden ditempatkan sesuai dengan pendidikan formal yang dijalaninya, yaitu 26 responden atau sekitar 59 lima puluh sembilan persen, kemudian 10 responden atau sekitar 23 dua puluh tiga persen menyatakan penempatannya kurang sesuai dengan pendidikan formal yang dijalani dan 8 responden atau sekitar 18 delapan belas persen menyatakan penempatan mereka tidak sesuai dengan pendidikan formal yang dijalani. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan jawaban responden tentang keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Tabel 13 Jawaban Responden Tentang Apakah Pernah Mengikuti Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Yang Berkaitan Dengan Peningkatan Pelaksanaan Tugas Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Sering 8 18 Kadang-kadang 13 30 Tidak pernah 23 52 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden tidak pernah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, yaitu sebanyak 23 reponden atau sekitar 52 lima puluh dua persen kemudian 13 responden atau sekitar 30 tiga puluh persen menyatakan kadang-kadang atau dengan kata lain jarang mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, dan 8 responden atau sekitar 18 delapan belas persen yang sering mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang berkaitan dengan peningkatan pelaksanaan tugas. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan jawaban responden tentang keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan teknis fungsional. Tabel 14 Jawaban Responden Tentang Apakah Pernah Mengikuti Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Fungsional Yang Berkaitan Dengan Pelaksanaan Tugas Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Sering 4 9 Kadang-kadang 32 73 Tidak pernah 8 18 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa semua responden telah mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis fungsional, yaitu sebanyak 32 responden atau sekitar 73 tujuh puluh tiga persen kadang-kadang atau dengan kata lain tidak rutin mengikuti pelatihan dan pendidikan teknis fungsional yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, sedangkan 4 responden atau sekitar 9 sembilan persen menyatakan sering mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis fungsional, dan 8 Universitas Sumatera Utara responden atau sekitar 18 delapan belas persen menyatakan tidak pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis fungsional. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan jawaban responden tentang apakah pelatihan dan pendidikan yang diikuti menambah pengetahuan dalam pelaksanaan tugas. Tabel 15 Jawaban Responden Tentang Apakah Pendidikan dan Pelatihan Yang Diikuti Menambah Pengetahuan Dalam Pelaksanaan Tugas. Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Ya 25 57 Kurang 19 43 Tidak - - Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan yang diikuti menambah pengetahuan dalam pelaksanaan tugas, yaitu sebanyak 25 responden atau sekitar 57 lima puluh tujuh persen dan 19 responden atau sekitar 43 empat puluh tiga persen menyatakan pendidikan dan pelatihan yang mereka ikuti kurang menambah pengetahuan dalam pelaksanaan tugas karena pendidikan dan pelatihan yang mereka ikuti tidak intensif, dan tidak ada responden yang menyatakan pendidikan dan pelatihan yang diikuti tidak menambah pengetahuan dalam pelaksanaan tugas Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan tentang ketrampilan yang dimiliki responden. Universitas Sumatera Utara Tabel 16 Jawaban Responden Tentang Apakah Aparatur Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Memiliki Ketrampilan Berupa Pelaksanaan Tugas Operasional Secara Programatis Dan Sistematis Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Ya 25 57 Kurang Terampil 11 25 Tidak Terampil 8 18 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden terampil dalam pelaksanaan tugas operasional secara programatis dan sistematis, yaitu sebanyak 25 responden atau sekitar 57 lima puluh tujuh persen, kemudian 11 responden atau sekitar 25 dua puluh lima persen menyatakan kurang terampil, dan 8 responden atau sekitar 18 delapan belas persen menyatakan tidak terampil dalam pelaksanaan tugas secara programatis dan sistematis. Selanjutnya tabel di bawah ini menerangkan tentang apakah pengalaman kerja mampu menambah pengetahuan dalam pelaksanaan tugas. Tabel 17 Jawaban Responden Tentang Apakah Pengalaman Kerja Yang Dimiliki Dapat Menambah Pengetahuan Dalam Pelaksanaan Tugas Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Ya 27 61 Kadang-kadang 11 25 Tidak 6 14 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa pengalaman kerja menambah pengetahuan dalam pelaksanaan tugas, yaitu sebanyak 27 responden atau sekitar 61 enam puluh satu persen, kemudian 11 responden atau sekitar 25 dua puluh lima persen menyatakan pengalaman kerja mereka kadang-kadang menambah pengetahuan dalam pelaksanaan tugas, sedangkan 6 responden atau sekitar 14 empat belas persen menyatakan bahwa pengalaman kerja tidak menambah pengetahuan dalam pelaksanaan tugas. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan tentang kemampuan responden untuk membantu pimpinan dalam penyelesaian masalah yang di hadapi dalam pelaksanaan tugas. Tabel 18 Jawaban Responden Tentang Apakah Dalam Penyelesaian Masalah Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Tugas Diselesaikan Sendiri Tanpa Menunggu Perintah Dari Atasan Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Ya 19 43 Kadang-kadang 22 50 Tidak 3 7 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa mereka kadang-kadang menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas tanpa menunggu perintah dari atasan, yaitu sebanyak 22 responden atau sekitar 50 lima puluh persen, kemudian 19 responden atau sekitar 43 empat puluh tiga persen menyatakan bahwa mereka menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas, berikutnya 3 responden Universitas Sumatera Utara atau sekitar 7 tujuh persen menyatakan bahwa penyelesaian masalah yang di hadapi dalam pelaksanaan tugas selalu menunggu perintah dari atasan karena mereka beranggapan bahwa yang mengambil keputusan dalam setiap masalah adalah hak pimpinan, mereka hanya memberi pertimbangan, pendapat pada pimpinan selanjutnya pimpinan memberi perintah dan baru kemudian melaksanakannya. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan keberhasilan responden dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas. Tabel 19 Jawaban Responden Tentang Keberhasilan Dalam Penyelesaian Masalah Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Tugas Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Baik 29 66 Kurang baik 7 16 Tidak baik 8 18 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dapat diselesaikan dengan baik, yaitu sebanyak 29 responden atau sekitar 66 enam puluh enam persen, kemudian 8 responden atau sekitar 18 delapan belas persen menyatakan bahwa penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas tidak baik, dan 7 responden atau sekitar 16 enam belas persen menyatakan bahwa penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Nias masih kurang baik. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan jawaban responden Universitas Sumatera Utara tentang ketepatan waktu penyelesaian tugas pokok aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias. Tabel 20 Jawaban Responden Tentang Kepatuhan Terhadap Waktu Penyelesaian Tugas Pokok Aparatur Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Tepat Waktu 26 59 Kurang Tepat Waktu 10 23 Tidak Tepat Waktu 8 18 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias menyelesaikan tugas pokok tepat pada waktunya, yaitu sebanyak 26 responden atau sekitar 59 lima puluh sembilan persen, kemudian 10 responden atau sekitar 23 dua puluh tiga persen menyatakan bahwa aparatur kurang tepat waktu dalam menyelesaikan tugas pokoknya, dan 8 responden atau sekitar 18 delapan belas persen menyatakan bahwa aparatur tidak tepat waktu dalam menyelesaikan tugas pokoknya. Selanjutnya tabel di bawah ini menerangkan tentang tingkat kepatuhan aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias pada jam masuk kerja. Universitas Sumatera Utara Tabel 20 Jawaban Responden Tentang Bagaimana Tingkat Kepatuhan Aparatur Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Terhadap Jam Masuk Kerja Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Tepat Waktu 20 45 Kurang Tepat Waktu 17 39 Tidak Tepat Waktu 7 16 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias tepat waktu terhadap jam masuk kerja, yaitu sebanyak 20 responden atau sekitar 45 empat puluh lima persen kemudian 17 responden atau sekitar 39 tiga puluh sembilan persen menyatakan aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias kurang tepat waktu pada jam masuk kerja, dan 7 responden atau sekitar 16 enam belas persen menyatakan aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias tidak tepat waktu pada jam masuk kerja. Selanjutnya tabel di bawah ini menerangkan tingkat kepatuhan aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias terhadap jam pulang kerja. Tabel 21 Jawaban Responden Tentang Bagaimana Tingkat Kepatuhan Aparatur Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Terhadap Jam Pulang Kerja Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Tepat Waktu 20 45 Kurang Tepat Waktu 14 32 Tidak Tepat Waktu 10 23 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas dapat kita lihat mayoritas responden menyatakan bahwa aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias tepat waktu pada jam pulang kerja, yaitu sebanyak 20 responden atau sekitar 45 empat puluh lima persen, kemudian 14 responden atau sekitar 32 tiga puluh dua persen menyatakan aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias kurang tepat waktu pada jam pulang kerja, dan 10 responden atau sekitar 23 dua puluh tiga persen menyatakan aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias tidak tepat waktu pada jam pulang kerja. Selanjutnya tabel di bawah ini menerangkan tentang seberapa sering aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias memberikan saran pertimbangan dan saran keputusan kepada atasan. Tabel 22 Jawaban Responden Tentang Apakah Aparatur Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Sering Memberikan Saran Pertimbangan Dan Saran Keputusan Kepada Atasan Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Ya 10 23 Kadang-kadang 27 61 Tidak pernah 7 16 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden kadang- kadang memberikan saran pertimbangan dan saran keputusan kepada atasan, yaitu sebanyak 27 responden atau sekitar 61 enam puluh satu persen, kemudian 10 responden atau sekitar 23 dua puluh tiga persen menyatakan bahwa sering memberikan saran pertimbangan dan saran keputusan kepada atasan, dan 7 responden atau sekitar 16 enam belas persen menyatakan tidak pernah Universitas Sumatera Utara memberikan saran pertimbangan dan saran keputusan kepada atasan. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan tentang bagaimana aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias bekerja. Tabel 23 Jawaban Responden Tentang Apakah Aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Bekerja Mandiri Bekerja Tanpa Menunggu Perintah Atasan Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Ya 26 59 Kadang-kadang 15 34 Tidak pernah 3 7 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten Nias mampu bekerja mandiri tanpa menunggu perintah dari atasan, yaitu sebanyak 26 responden atau sekitar 59 lima puluh sembilan persen, kemudian 15 responden atau sekitar 34 tiga puluh empat persen menyatakan mereka bekerja kadang-kadang mandiri, dan 3 responden atau sekitar 7 tujuh persen menyatakan mereka bekerja selalu menunggu perintah atasan atau tidak mampu bekerja mandiri. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan tentang kemampuan kreatifitas aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias. Universitas Sumatera Utara Tabel 24 Jawaban Responden Tentang Apakah Aparatur Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Mampu Dan Mau Bertindak Kreatif Dalam Pelaksanaan Tugas Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Ya 27 61 Kadang-kadang 13 30 Tidak pernah 4 9 Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden mampu dan mau bertindak kreatif dalam pelaksanaan tugas, yaitu sebanyak 27 responden atau sekitar 61 enam puluh satu persen, kemudian 13 responden atau sekitar 30 tiga puluh persen menyatakan hanya kadang-kadang bertindak kreatif dalam pelaksanaan tugas, dan 4 responden atau sekitar 9 sembilan persen menyatakan tidak pernah mampu bertindak kreatif karena kurangnya tingkat pengetahuan yang dimiliki. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menrangkan tentang hubungan antara bawahan dengan pimpinan di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias. Tabel 25 Jawaban Responden Tentang Apakah Hubungan Antara Bawahan Dan Pimpinan Berjalan Dengan Baik Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Baik 38 86 Kurang Baik 6 14 Tidak Baik - - Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden menyatakan hubungan antara bawahan dengan pimpinan berjalan dengan baik, yakni 38 responden atau sekitar 86 delapan puluh enam persen, kemudian 6 responden atau sekitar 14 empat belas persen menyatakan hubungan antara bawahan dengan pimpinan berjalan kurang baik, dan tidak ada responden yang menyatakan hubungan antara bawahan dengan pimpinan berjalan tidak baik. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan tentang hubungan antara sesama aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias. Tabel 26 Jawaban Responden Tentang Apakah Hubungan Antara Sesama Aparatur Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Berjalan Dengan Baik Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Baik 36 82 Kurang Baik 8 18 Tidak Baik - - Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden menyatakan hubungan antara sesama aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias berjalan dengan baik, yakni 36 responden atau sekitar 82 delapan puluh dua persen, kemudian 8 responden atau sekitar 18 delapan belas persen menyatakan hubungan antara sesama aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias berjalan kurang baik, dan tidak ada responden yang menyatakan hubungan antara sesama aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias berjalan tidak baik. Selanjunya tabel di bawah ini akan menerangkan tentang penyelesaian konflik antara sesama aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Universitas Sumatera Utara Tabel 27 Jawaban Responden Tentang Apakah Penyelesaian Konflik Antara Sesama Aparatur Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Berjalan Dengan Baik Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Baik 33 75 Kurang Baik 11 25 Tidak Baik - - Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa penyelesaian konflik antara sesama aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias berjalan dengan baik, yaitu sebanyak 33 responden atau sekitar 75 tujuh puluh lima persen, kemudian 11 responden atau sekitar 25 dua puluh lima persen menyatakan penyelesaian konflik antara sesama aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias berjalan kurang baik, dan yang menyatakan tidak berjalan baik, tidak ada. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan tentang bagaimana bimbingan atasan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas. Tabel 28 Jawaban Responden Tentang Apakah Bimbingan Atasan Kepada Bawahan Dalam Pelaksanaan Tugas Berjalan Dengan Baik Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Baik 29 66 Kurang Baik 15 34 Tidak Baik - - Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa bimbingan atasan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas berjalan dengan baik, yaitu sebanyak 29 responden atau sekitar 66 enam puluh enam persen, kemudian15 responden atau sekitar 34 tiga puluhempat persen menyatakan bahwa bimbingan atasan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas berjalan kurang baik, dan tidak ada responden yang menyatakan bahwa bimbingan atasan kepada bawahan tidak berjalan dengan baik. Selanjutnya tabel di bawah ini akan menerangkan tentang tanggung jawab aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias dalam menyelesaikan tugas pokok masing-masing. Tabel 29 Jawaban Responden Tentang Apakah Aparatur Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Bertanggung Jawab Dalam Menyelesaikan Tugas Pokok Masing-Masing Kategori Jawaban Frekuensi F Persentase Ya 31 70 Kurang bertanggung jawab 13 30 Tidak bertanggung jawab - - Jumlah 44 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas pokok masing-masing, yaitu sebanyak 31 responden atau sekitar 70 tujuh puluh persen, kemudian 13 responden atau sekitar 30 tiga puluh persen menyatakan bahwa aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas pokok masing-masing, dan tidak ada responden yang menyatakan aparatur di Sekretariat Universitas Sumatera Utara Daerah Kabupaten Nias tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas pokok masing-masing.

4.3 Jawaban Responden Tentang Pelaksanaan Otonomi