Defenisi Operasional Pengaruh Kemampuan Aparatur Pemerintah Daerah Pelaksanaan Otonomi Daerah (Di Sekretariat Daerah Kabupaten Nias)

kepentingan masyarakatnya menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

1.8 Defenisi Operasional

“Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel” Masri Singarimbun, 1995:33. Di dalam defenisi operasional disajikan indikator-indikator dari masalah yang akan diteliti, dalam hal ini akan mempermudah pemahaman akan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas X Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kemampuan Aparatur Pemerintah Daerah. Indikator-indikator yang terdapat dalam variabel bebas ini adalah: a. Pendidikan Formal - Tingkat pendidikan formal yang dicapai. b. Pendidikan non formal - Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang diikuti - Pendidikan dan pelatihan teknis fungsional yang diikuti - Ketrampilan yang dimiliki aparatur c. Pendidikan informal yang dialami - Lamanya masa kerja pegawai - PangkatGolongan kepegawaian d. Prestasi kerja yang ditunjukkan - Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas membantu pimpinan Universitas Sumatera Utara - Keberhasilan mengatasi kesulitan dalam pelaksanaan tugas. e. Kepatuhan kerja atau displin kerja - Penyelesaikan tugas tepat pada waktunya - Kepatuhan pegawai pada jam masuk kerja. - Kepatuhan pegawai pada jam pulang kerja f. Prakarsa atau inisiatif bawahan - Saran pertimbangan atau saran keputusan bawahan kepada atasan. - Bawahan bekerja mandiri tanpa menunggu perintah atasan. - Keinginan menciptakan sesuatu yang baru atau kreatif g. Hubungan Kerjasama - Hubungan atasan dan bawahan - Hubungan antara sesama aparatur - Penyelesaian konflik diantara sesama aparatur h. Tanggung Jawab - Penyelesaian tugas pokok yang menjadi tanggung jawab 2. Variabel terikat Y a. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan b. Pelaksanaan perencanaan dan pemanfaatan tata ruang c. Pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat d. Pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana umum e. Pelaksanaan penanganan bidang kesehatan f. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan Universitas Sumatera Utara g. Pelaksanaan penanggulangan masalah sosial h. Pelaksanaan pelayanan bidang ketenagakerjaan i. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan koperasi dan UKM j. Pelaksanaan pengendalian lingkungan hidup k. Pelaksanaan pelayanan pertanahan l. Pelaksanaan pelayanan kependudukan dan catatan sipil m. Pelaksanaan pelayanan administrasi umum pemerintahan n. Pelaksanaan pelayanan administrasi penanaman modal o. Kesiapan aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Nias dalam pelaksanaan otonomi daerah p. Pelaksanaan urusan rumah tangga daerah yang bersifat pilihan. q. Sosialisasi dan evaluasi pelaksanaan Otonomi daerah r. Keberanian daerah melakukan inisiatif s. Kesesuaian bidang pemerintahan yang diserahkan pemerintah pusat dengan kebutuhan pemerintah daerah. Universitas Sumatera Utara

1.9 Sistematika Penulisan