Asrani Turnip : Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets, Return On Invesment Dan Earning Per Share Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan dan pola pikir tentang analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan dividen Dividen Kas bagi perusahaan yang sahamnya terdaftar dan aktif diperdagangkan di Buras Efek Indonesia.
F.
Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : a.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dividen kas antara lain: Current Ratio CR, Debt to Total Assets DTA, Return On Investment ROI, dan
Earning per Share EPS. b.
Dividen kas tunai bagi perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004 hingga 2007.
c. Data laporan keuangan semua perusahaan yang sahamnya aktif
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia periode 2004 hingga 2007.
2. Definisi Operasional
Penelitian ini terdapat beberapa variabel yaitu variabel terikat dependen dan variabel bebas independen. Variabel terikat Y adalah dividen kas,
sedangkan variabel bebas X terdiri dari Current Ratio CR, Debt to Total Assets DTA, Return on Investment ROI, dan Earning per Share EPS.
a. Variabel dependen terikat, Y
Dividen tunai kas
Asrani Turnip : Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets, Return On Invesment Dan Earning Per Share Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Dividen tunai kas merupakan variabel terikat. Dividen tunai disebut juga dividen per share yang menggambarkan berapa jumlah pendapatan per
lembar saham yang akan di distribusikan atau jumlah dividen yang dibayarkan secara tuani oleh perusahaan pada setiap pemegang saham.
Dividen kas dividen yang diterima di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Syamsuddin, 2000 : 267 :
Dividen kas =
Saham Lembar
Jumlah Kas
Dividen Total
b. Variabel independen bebas, X
1. Current Ratio CR X
1
Rasio ini menunjukan besarnya kewajiban lancar yang ditutup dengan aktiva yang diharapakan dengan konversi menjadi kas dalam jangka pendek.
Semakin tinggi Current Ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya Sartono,
2001:116. Current ratio dapat dihitung sebagai berikut Bringham dan Houston, 2001 : 79 :
Current Ratio = lancar
kewajiban lancar
Aktiva
2. Debt to Total Assets DTA X
2
Debt to Total Assets DTA adalah rasio yang mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total asset yang dimiliki perusahaan. Debt to Total Assets
DTA dapat dihitung sebagai berikut Bringham dan Houston, 2001 : 86 : Debt to total asset =
aktiva Total
Hutang Total
x 100 3.
Return on Invesment ROI X
3
Asrani Turnip : Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets, Return On Invesment Dan Earning Per Share Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Return on invesment ROI atau sering juga disebut Return on Total Asset ROA adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara
keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on Invesment ROI dapat
dihitung sebagai berikut Syamsuddin, 2000 : 63 : ROI =
Aktiva Total
pajak dan
bunga sesudah
bersih Laba
x 100
4. Earning per Share EPS X
4
Earning per Share EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar
keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar laba yang tersedia
bagi pemegang saham. EPS dihitung dengan rumus Darmadji 2006 : 195 : EPS =
beredar saham
Jumlah bersih
Laba
3. Populasi dan Sampel