Pengertian Belajar Prestasi Belajar

1. Penilaian Acuan NormaPAN Norm-referenced assessment

Dalam penilaian yang menggunakan PAN, prestasi belajar seorang peserta didik di ukur dengan cara membandingkannya denga prestasi belajar seorang peserta didik diukur dengan cara membandingkannya dengan prestasi yang di capai teman – teman sekelas atau sekelompoknya Tardif et al, 1989: 227. Jadi pemberian skor atau penilaian peserta didik tersebut merujuk pada hasil perbandingan antara skor – skor yang diperoleh teman-teman sekelompoknya dengan skornya sendiri . Sebagai contoh, apabila soal evaluasi sumatif matematika untuk siswa kelas tiga Madrasah Tsanawiyah terdiri dari 60 butir dan persentase jwaban benar setinggi 83,3 misalnya, maka persentase ini dianggap bernilai 10 atau 100. Nilai ini muncul berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus sederhana yakni: �����ℎ ������� ����� �����ℎ ����� ���� × 100 Muhibbin, 2009

2. Peniaian Acuan KriteriaCriterion refenced assessment

Penilaian dengan pendekatan PAK Penilaian Acuan Kriteria menurut Tardif et al 1989:95 merupakan proses penguran prestasi belajar dengan cara membandingkan pencapaian seorang siswa dengan berbagai prilaku ranah yang telah di tetapkan secara baik well-defined domain behaviours sebagai patokan absolute. Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan PAK di perlukan adanya kriteria mutlak yang merujuk pada tujuan pembelajaran umum dan khusus TPU dan TPK. Artinya, nilai atau kelulusan seorang siswa bukan berdasarkan perbandingan dengan nilai yang dicapai oleh rekan – rekan sekelompoknya melainkan di tentukan oleh penguasaannya atas materi pelajaran hingga batas yang seuai dengan tujuan instruksional Muhibbin, 2009.

3. Batas Minimal Prestasi Belajar

Setelah mengetahui indicator dan memperoleh skor hasil evaluasi prestasi belajar di atas, guru perlu pula mengetahui bagaimana kiat menetapkan batas minimal keberhasilan belajar para siswanya. Hal ini penting karena mempertimbangkan batas terendah prestasi siswa yang dianggap berhasil arti luas bukanlah perkara mudah. Keberhasilan dalam arti luas berarti keberhasilan yang meliputi ranah cipta, rasa, dan karsa siswa. Menetapkan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternative norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses mengajar belajar. Di antara norma – norma pengukuran tersebut adalah: 1 norma skala angka dari 0 sampai 10; 2 norma skala angka dari 0 sampai 100. Angka terendah yang menyatakan kelulusan keberhasilan belajar passing grade skala 0- 10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 0-100 adalah 5,5 atau 60. Pada prinsipnya jika seorang dapat menjawab lebih dari setengah instrument evaluasi dengan benar ia dianggap telah memenuhi target mniml keberhasilan belajar. namun demikian, kiranya perlu di pertimbangkan oleh para guru sekolah penetapan passing grade yang lebih tinggi misalnya 65 atau 70 untuk pelajaran – pelajaran inti core subject. Selanjutnya, selain norma – norma tersebut di atas, adapula norma lain yang di Negara kita baru berlaku di perguruan tinggi, yaitu norma prestasi belajar dengan menggunakan symbol huruf – huruf A, B, C, D dan E. symbol – symbol huruf ini dapat di pandang sebagai terjemahan dari symbol – symbol angka. Symbol niai angka yng berskala 0 sampai 4. Skala angka yang berinterval jauh lebih pendek dari pada skala angka lainnya itu di pakai untuk menetapkan Indeks Prestasi IP mahasiswa, baik pada setiap semester maupun pada akhir semester pada akhir penyelesaian studi Muhibbin, 2009.

Dokumen yang terkait

Dhevita Sulistya Murti R0107064

0 0 60

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Semester III di STIKes Medistra Lubuk Pakam

0 0 11

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Semester III di STIKes Medistra Lubuk Pakam

0 0 2

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Semester III di STIKes Medistra Lubuk Pakam

0 0 4

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Semester III di STIKes Medistra Lubuk Pakam

0 0 8

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Semester III di STIKes Medistra Lubuk Pakam

0 0 1

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Semester III di STIKes Medistra Lubuk Pakam

0 0 11

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20122013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Asuhan

0 0 9

HUBUNGAN PERAN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER IV STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Peran Pembimbing Akademik dengan Motivasi Belajar Mahasiswa D III Kebidanan Semester IV STIKES ‘Aisyiy

0 0 11

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS (ASKEB III) MAHASISWA D.III KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Pada Mata Kuli

0 0 12