seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya” Slameto, 2003.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari prestasi dan belajar. Antara prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia 1984, yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil telah dicapai dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya sedangkan belajar adalah sebuah usaha
untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Adapun pengertian prestasi belajar dalam Depdikbud 2003 yang dikutip oleh Deny Mahendra Kushendar 2010, prestasi
belajar adalah hasil proses pembelajaran yang telah dibubukan dalam bentuk rapor yang merupakan hasil belajar siswa untuk semua mata pelajaran yang diikuti, baik
yang mecakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa pengertian prestasi belajar hasil
yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai angka
dari guru kepada siswa sebagai imdikasi sejauhmana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya Psycologymania, 2013.
C. Pendekatan Evaluasi Belajar
Ada dua macam pendekatan yang amat popular dalam mengevaluasi atau menilai tingkat keberhasilan prestasi belajar, yakni: 1 Norm-referencing atau
Norm-referenced assessment; 2criterion referencing atau criterian referenced assessment. Di Indonesia, pendekatan – pendekatan ini lazim di sebut Penilaian
Acuan NormaPAN dan Panduan Acuan KriteriaPAK.
1. Penilaian Acuan NormaPAN Norm-referenced assessment
Dalam penilaian yang menggunakan PAN, prestasi belajar seorang peserta didik di ukur dengan cara membandingkannya denga prestasi belajar seorang peserta didik
diukur dengan cara membandingkannya dengan prestasi yang di capai teman – teman sekelas atau sekelompoknya Tardif et al, 1989: 227. Jadi pemberian skor atau
penilaian peserta didik tersebut merujuk pada hasil perbandingan antara skor – skor yang diperoleh teman-teman sekelompoknya dengan skornya sendiri
. Sebagai
contoh, apabila soal evaluasi sumatif matematika untuk siswa kelas tiga Madrasah Tsanawiyah terdiri dari 60 butir dan persentase jwaban benar setinggi 83,3
misalnya, maka persentase ini dianggap bernilai 10 atau 100. Nilai ini muncul berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus sederhana yakni:
�����ℎ ������� ����� �����ℎ ����� ����
× 100
Muhibbin, 2009
2. Peniaian Acuan KriteriaCriterion refenced assessment
Penilaian dengan pendekatan PAK Penilaian Acuan Kriteria menurut Tardif et al 1989:95 merupakan proses penguran prestasi belajar dengan cara
membandingkan pencapaian seorang siswa dengan berbagai prilaku ranah yang telah di tetapkan secara baik well-defined domain behaviours sebagai patokan absolute.
Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan PAK di perlukan adanya kriteria mutlak yang merujuk pada tujuan pembelajaran umum dan khusus TPU dan TPK.
Artinya, nilai atau kelulusan seorang siswa bukan berdasarkan perbandingan dengan nilai yang dicapai oleh rekan – rekan sekelompoknya melainkan di tentukan oleh
penguasaannya atas materi pelajaran hingga batas yang seuai dengan tujuan instruksional Muhibbin, 2009.