Teori Sinyal Signaling Theory Teori Akuntansi Positif Positive Accounting Theory

9 mungkin dan menyajikan laporan akuntansi sesuai dengan harapan prinsipal sehingga dapat meningkatkan kepercayaan prinsipal kepada agen Faozi, 2002. Teori keagenan berusaha untuk menjawab masalah keagenan yang terjadi jika pihak-pihak yang saling bekerja sama memiliki tujuan dan pembagian kerja yang berbeda. Secara khusus teori keagenan membahas tentang adanya hubungan keagenan, dimana suatu pihak tertentu principal mendelegasikan pekerjaan kepada pihak lain agent yang melakukan perkerjaan. Dari asumsi yang dibangun oleh teori agensi ini, terlintas ada semangat menuduh salah satu pihak untuk mengambil kesempatan memperoleh keuntungan demi dirinya sendiri pada hubungan kerja sama Sutedi, 2007.

2.1.2 Teori Sinyal Signaling Theory

Menurut Jama ’an 2008, Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan dimanfaatkan perusahaan untuk memberikan sinyal positif maupun negatif kepada pemakai. Pada dasarnya teori ini menjelaskan bagaimana seharusnya sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan manajemen agent disampaikan kepada pihak pemilik principal. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi melalui laporan keuangan. Universitas Sumatera Utara 10 Manajer dapat memberi sinyal atas informasi yang lebih banyak mengenai prospek dan kinerja perusahaan kepada investor dengan mencatat akrual diskresioner. Apabila kinerja dan prospek perusahaan adalah baik, manajemen dapat memberi sinyal dengan mencatat akrual diskresioner positif untuk menunjukan bahwa laba periode kini serta yang akan datang lebih baik dari pada yang diimplikasikan oleh laba non- diskresioner periode kini. Apabila kinerja dan prospek perusahaan buruk, manajemen memberikan sinyal dengan mencatat akrual diskresioner negarif Lo, 2005.

2.1.3 Teori Akuntansi Positif Positive Accounting Theory

Teori Akuntansi Positif PAT menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati berdasarkan pada alasan-alasan yang menyebabkan terjadinya suatu peristiwa. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan dan memprediksi konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu. Karena adanya kebebasan bagi manajer untuk memilih prosedur akuntansi yang tersedia, maka menurut Jaryanto 2008 dalam Shita 2011 manajer memiliki kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan yang oleh teori akuntansi positif dinamakan sebagai tindakan oportunis opportunistic behavior. Jadi, tindakan oportunis adalah suatu tindakan yang dilakukan manajer dalam memilih kebijakan akuntansi yang menguntungkan dirinya atau memaksimumkan kepuasannya.

2.1.4 Teori Stewardship

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 40 99

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Capital Adequacy Ratio, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2013

1 33 111

Pengaruh dewan komisaris, komite audit, internal audit, komite manajemen risiko dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan enterprise risk management : dimensi iso 31000 : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

0 17 157

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 6 17

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 6 17

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013.

1 6 21

Pengaruh Kualitas Audit, Leverage, Komite Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.

0 3 25

PENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, MANAJEMEN LABA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK.

0 0 16

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN DAN KOMITE AUDIT TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Perusahaan yang Terdaftar di BEI 2011-2013).

0 4 115

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

3 81 9