Uji Heteroskedastisitas Uji Normalitas Uji Autokorelasi Uji Multikolinieritas

45

3.8.2.1 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual antara satu pengamatan dengan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regrasi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2011:139. Pengujian untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melakukan uji glejser. Dimana Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen. Jika tidak terdapat signifikansi maka tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model.

3.8.2.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2011:160.Uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik yaitu dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot serta uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S.

3.8.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain Ghozali, 2011:110. Cara Universitas Sumatera Utara 46 yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Runs Test.

3.8.2.4 Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen Ghozali, 2011:105.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi sebagai berikut Ghozali, 2011:105. a Nilai R2 yang dihasilkan sangat tinggi, tetapi secara individual variabel- variabel independen banyak yang tidak signifikan dan mempengaruhi variabel dependen. b Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika cukup tinggi diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. c Dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut.

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 40 99

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Capital Adequacy Ratio, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2013

1 33 111

Pengaruh dewan komisaris, komite audit, internal audit, komite manajemen risiko dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan enterprise risk management : dimensi iso 31000 : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

0 17 157

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 6 17

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 6 17

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013.

1 6 21

Pengaruh Kualitas Audit, Leverage, Komite Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.

0 3 25

PENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, MANAJEMEN LABA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK.

0 0 16

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN DAN KOMITE AUDIT TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Perusahaan yang Terdaftar di BEI 2011-2013).

0 4 115

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

3 81 9