26 serupa juga dibuktikan oleh Jao dan Pagulung 2011 yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh negatif dan tidak siginifikan ukuran perusahaan terhadap nilai discretionary accrual. Sehingga, diduga bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi
besaran pengelolaan laba perusahaan, dimana semakin besar perusahaan maka semakin kecil pengelolaan labanya.Menurut penelitian dari I Guna dan Herawaty
2010 juga menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba.
2.3.2 Komisaris Independen
Komisaris independen adalah anggota komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta
bebas dari hubungan bisnis dan hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi
kepentingan perusahaan Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance 2004. Keberadaan komisaris independen dalam perusahaan berfungsi sebagai
penyeimbang dalam proses pengambilan keputusan guna memberikan perlindungan terhadap pemegang saham minoritasdan pihak-pihak lain yang terkait dengan
perusahaan Mayangsari 2003. Menurut penelitian dari I Gunadan Herawaty 2010 juga menemukan bahwa komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap
praktik manajemen laba.
2.3.3 Komite Audit
Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Komite audit mempunyai
Universitas Sumatera Utara
27 tanggung jawab utama untuk membantu dewan komisaris dalam menjalankan
tanggung jawabnya terutama dengan masalah yang berhubungan dengan kebijakan akuntansi perusahaan, pengawasan internal, dan sistem pelaporan keuangan.
Penelitian Klein 2000 mengenai komite audit memberikan bukti secara empiris bahwa perusahaan yang membentuk komite audit independen melaporkan laba
dengan kandungan akrual diskresional yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang tidak membentuk komite audit independen. Carcello et al. 2006
menyelidiki hubungan antara keahlian komite audit di bidang keuangan dan manajemen laba. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keahlian komite audit
indepeden di bidang keuangan terbukti efektif mengurangi manajemen laba. Berbeda dengan penelitian di Indonesia, Wedari 2004 yang menguji
pengaruh komite audit terhadap praktik manajemen laba menemukan bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap manajemen laba.Artinya, komite audit belum
berhasil mengurangi manajemen laba. Siregar dan Utama 2005 juga menemukan bahwa keberadaan komite audit tidak terbukti mempengaruhi besaran pengelolaan
laba secara signifikan.
2.3.4 Kualitas Audit
Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan proksi ukuran KAP, karena diasumsikan akan berpengaruh terhadap hasil audit yang dilakukan oleh auditornya.
Auditor yang bekerja di KAP Big Four dianggap lebih berkualitas karena auditor tersebut dibekali oleh serangkaian pelatihan dan prosedur serta memiliki program
audit yang dianggap lebih akurat dan efektif dibandingkan dengan auditor dari KAP
Universitas Sumatera Utara
28 non-Big Four Isnanta, 2008. Menurut penelitian dari I Guna dan Herawaty 2010
kualitas auditor berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba.
2.3.5 Leverage