gerakan yang digabungkan dalam penyajian pembelajaran. Dengan mengkombinasikan teknik ini, maka selain dapat memudahkan guru dalam
penyampaian materi juga dapat menyebabkan pembelajaran dikelas dapat jauh lebih inovatif dan menarik sehingga meningkatkan daya tarik minat
belajar siswa yang diharapkan dapat berimbas pada hasil belajar siswa yang meningkat pula.
Pada pembelajaran ini, jika guru menggunakan video pembelajaran biasanya video ini didapat dengan cara mendownload dari internet yang
kemudian disajikan dikelas. Padahal akan lebih menarik minat siswa lagi dalam belajar jika video pembelajaran yang mereka gunakan dikelas
adalah hasil karya dari siswa tersebut. Siswa tersebut yang membuat sekaligus menjadi aktor dalam video pembelajaran yang digunakan
dikelas. Dengan demikian siswa lebih bisa tertarik secara emosional ketika melihat dirinya atau teman mereka dalam video pembelajaran. Terlebih
jika alat praga yang mereka gunakan adalah hasil proyek yang mereka buat sendiri. Pembelajaran seperti ini yang biasa disebut sebagai pembelajaran
berbasis proyek atau Project Based Learning”. Dakam pembelajaran berbasis proyek ini siswa bisa mengembangkan kreativitas dan inovatis
mereka dalam membuat alat praktikum mereka sendiri untuk menunjang proses pembelajaran. Selain itu mereka tidak perlu mengeluarkan uang
lebih untuk membeli alat praga yang mahal karena mereka dapat mebuat alat praga yang sederhana tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.
Inilah yang menjadi latar belakang penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Media ICT pada PBL Terhadap Hasil
Belajar Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit”Kelas X Di SMA Negeri 86 Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka ada beberapa masalah yang teridentifikasi. Antara lain adalah :
1. Kurangnya pemanfaatan media dalam pembelajaran Kimia.
2. Keterbatasan guru dalam menguasai tekhnologi. 3. Metode yang digunakan tidak memudahkan siswa dalam memahami
konsep-konsep yang ada dalam pembelajaran kimia.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat sangat luasnya aspek penelitian ini, maka agar lebih fokus dan sistematis, penelitian ini akan di batasi pada :
1. Hasil belajar dibatasi hanya pada aspek kognitif yang diambil dari instrument yang penelitian yang dibuat oleh penulis.
2. Pokok bahasan yang diukur hanya pada sub materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.
3. ICT yang dimaksudkan adalah penggunaan media presentasi seperti Laptop, LCD, perangkat Audio dan sumber informasi tak terbatas
Internet bagi siswa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : “Adakah Pengaruh Media
Information, Communication And Technology ICT Pada Project Based Learning
PBL Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis ICT pada PBL terhadap hasil
belajar Kimia siswa, dan sebagai sumber belajar kimia siswa kelas X di SMA Negeri 86 Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkandapat memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran kimia di kelas, yaitu :
1. Bagi guru, hasil penelitian ini kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan khususnya guru kimia dalam memanfaatkan ICT
sebagai media pembelajaran dan sumber belajar kimia. 2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan peneliti tentang bagaimana memanfaatkan ICT sebagai media pembelajaran, sumber belajar Kimia dan seberapa besar
manfaatnya bagi proses pembelajaran Kimia di kelas. 3. Berguna untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kepada
pembaca serta bermanfaat sebagai bahan acuan dalam penelitian selanjutnya dan kebijakan penelitian selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik
1. Hakikat Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa arab media adalah perantarra wasaail atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Gerlach Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampiln atau sikap.
1
Menurut Martin dan Briggs yang dikutip oleh Made Wena, “media adalah sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan
siswa. Media bisa berupa perangkat keras seperti komputer, proyektor, televisi dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras
tersebut”.
2
Munandi dalam bukunya mengatakan bahwa “media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan meyalurkan pesan
dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efesien dan efektif”.
3
Definisi diatas sejalan dengan definisi yang diantaranya disampaikan oleh Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan
Association of Education and Communication TechnolgyAECT di amerika, yakni sebagai segala bentuk saluran yang digunakan orang
untuk menyalurkan pesan atau informasi.
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013 , hal. 3
2
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hal.9
3
Yudhi Munandi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Ciputat : GP Press. 2008, hal. 7