Kuat Tekan dan Kuat Impak

Dari gambar 4..4. terlihat bahwa porositas relative menurun secara eksponensial seiring dengan penambahan kaolin dari 40 – 50. Dari kedua grafik yaitu densitas dan porositas ditunjukkan bahwa keduanya sangat berhubungan. Hubungan keduanya adalah berbanding terbalik. Jika densitas meningkat,porositasnya akan menurun. Besarnya densitas berbanding lurus dengan pertambahan kaolin. Sebaliknya pertambahan kaolin justru memperkecil porositasnya.

4.4 Kuat Tekan dan Kuat Impak

Setelah melakukan pengujian terhadap kekuatan tekan maka diperoleh hasil pengujian seperti pada Tabel 4.4 berikut. 20 30 40 50 60 10 20 30 40 50 Kaolin Porositas Gambar 4.4 Grafik Porositas ‐ Persentase Kaolin Universitas Sumatera Utara No Kaolin Kuat Tekan P MPa Kuat Impak MPa 1 0,98 1,49 x 10 -2 2 10 17,64 1,58 x 10 -2 3 20 30,38 2,64 x 10 -2 4 30 51,45 2,72 x 10 -2 5 40 53,90 3,34 x 10 -2 6 50 69,58 4,05 x 10 -2 Dari hasil pengujian diperoleh pengukuran kuat tekan 0,98 – 69,58 MPa, dan kuat impak sampel berkisar antara 1,49 x 10 -2 – 4,05 x 10 -2 MPa. Grafik hubungan antara kuat tekan dan kuat impak dengan persentase penambahan kaolin ditujukkan pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6. Dari Gambar 4.5 ditunjukkan bahwa kuat tekan cenderung naikdengan penambahan kaolin sebesar 10, 20, 30, dan pada penambahan 30 sampai 40 terlihat kuat tekannya mengalami kenaikan kenaikan yang tidak begitu mencolok, namun selanjutnya pada penambahan 40 hingga 50, peningkatannya begitu mencolok . Secara fisis pada dasarnya kekuatan itu sudah mulai kelihatan pada campuran diatas 20 karena ikatan partikel mulai terbentuk bersama orientasi pori yang beraturan. Akan tetapi, peningkatan pada penambahan diatas 30, 40 dan 50 terjadi pertambahan densitas dan pengurangan porositas, sehingga pada campuran kaolin yang lebih besar akan menghasilkan kekuatan tekan yang lebih besar lagi. Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Kuat Impak Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.5 ditunjukkan bahwa kuat tekan cenderung naik dengan penambahan kaolin 10, 20, 30 den penambahan 30 ke 40, terlihat kuat tekannya mengalami kenaikan yang tida mencolok, namun selanjutnya pada penambahan dari 40 ke 50 terlihat kenaikan yang signifikan. Secara fisis pada dasarnya kekuatan itu mulai terlihat pada campuran di atas 20, karena ikatan partikel-partikel mulai terbentuk bersama orientasi pori yang beraturan. Akan tetapi pada peningkatan persentase kaolin diatas 30, 40 hingga 50, terjadi penambahan densitas pengurangan porositas, sehingga pada campurankaolin yang lebih besar akan menghasilkan kekuatan tekan yang lebih besar. Gambar 4.5 Grafik Kuat Impak ‐ Persentase Kaolin 20 40 60 80 10 20 30 40 50 K u a t T e k a n M P a Kaolin Gambar 4.5 Grafik Kuat Tekan ‐ Persentase Kaolin Gambar 4.6 Grafik Kuat Impak ‐ Persentase Kaolin 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 10 20 30 40 50 Kaolin Kuat Tekan MP a Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.6. ditunjukkan bahwa kuat impak relatif menyamai kuat tekan, hanya berbeda dalam hal perlakuan yang di alami sampel uji. Kuat tekan dilakukan dengan perlahan-lahan, sedangkan uji impak dilakukan secara tiba-tiba. Mulai campuran kaolin 30 - 50, kuat impak terlihat naik begitu mencolok. Hal ini disebabkan oleh kenaikan densitas yang sebanding dengan penyerapan energi, bilamana benda uji mengalami pukulan secara mendadak. Semakin besar densitas bahan, maka semakin besar pula kekuatan impak tersebut.

4.5 Kekerasan