Densitas dan Porositas HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari gambar 4.2. ditunjukkan bahwa susut bakar relatif menurun secara eksponensial sampai penambahan kaolin 50. Penyusutan ini erat hubungannya dengan perubahan ukuran pori-pori dan bertambah rapatnya butiran-butiran akibat besarnya ikatan, sehingga mempersempit luasan permukaan yang sekaligus memperkecil volume sampel secara keseluruhan.

4.3 Densitas dan Porositas

Dari data hasil pengukuran terhadap volume sampel sebelum dan sesudah dibakar Lampiran A dan Lampiran B diolah untuk menentukan densitas dan porositas. Persamaan 2.3 digunakan untuk menentukan persentase porositas dan persamaan 2.4 digunakan untuk menentukan besar densitas. Setelah diadakan pengukuran, maka diperoleh hasil dari kedua pengukuran seperti pada Tabel 4.3. No Kaolin M kering gr M basah gr V kering cm 3 Densitas gcm 3 Porositas 1 213,50 315,34 187,66 1,14 54,27 2 10 215,24 312,20 187,88 1,15 51,61 3 20 217,50 307,27 188,31 1,16 47,67 4 30 220,27 300,04 189,25 1,16 42,15 5 40 225,76 290,25 189,11 1,19 34,10 6 50 228,25 281,50 190,49 1,20 27,96 Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Densitas dan Porositas Universitas Sumatera Utara Besar densitas sampel yang diukur berkisar antara 1,14 – 1,20 dan besar porositas berkisar antara 27,96 –54,27. Grafik hubungan antara densitas dan penambahan persentase kaolin ditujukkan pada Gambar 4.3. Dari gambar 4.3. terlihat bahwa densitas relatif meningkat pada campuran kaolin hingga 20 dan pada penambahan 20 – 30 kelihatan terjadi transisi perubahan dalam susunan butir maupun orientasi pori-pori. Dalam grafik, kurvanya seakan-akan tidak menunjukkan adanya peningkatan, walaupun sebenarnya pada campuran 30 tersebut sudah benar-benar ada perubahan. Sedangkan pada penambahan campuran kaolin 40 – 50 kelihatan begitu jelas peningkatan densitasnya. Hal ini dapat diterima, mengingat kerapatan kaolin yang lebih besar daripada kerapatan limbah padat pulp. Grafik hubungan antara porositas dan penambahan persentase kaolin ditujukkan pada Gambar 4.4. Gambar 4.3 Grafik Densitas ‐ Persentase Kaolin 1,13 1,14 1,15 1,16 1,17 1,18 1,19 1,20 1,21 10 20 30 40 50 Kaolin Densitas gcm3 Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4..4. terlihat bahwa porositas relative menurun secara eksponensial seiring dengan penambahan kaolin dari 40 – 50. Dari kedua grafik yaitu densitas dan porositas ditunjukkan bahwa keduanya sangat berhubungan. Hubungan keduanya adalah berbanding terbalik. Jika densitas meningkat,porositasnya akan menurun. Besarnya densitas berbanding lurus dengan pertambahan kaolin. Sebaliknya pertambahan kaolin justru memperkecil porositasnya.

4.4 Kuat Tekan dan Kuat Impak