a. Bantuan Dana Kontijensi Penyeimbang dari Pemerintah
b. Dana Darurat
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Variabel
Hasil Penelitian 1
Dewi Anggra
Yunita Pengaruh Rasio
Efektivitas PAD dan DAU
Terhadap Tingkat Kemandirian
Keuangan Daerah Pada
PemkabPemko di Sumatera Utara
Variabel independen adalah PAD X1
dan DAU X2, sedangkan variabel
dependen adalah kemandirian
keuangan daerah Y. PAD dan DAU
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kemandirian keuangan daerah.
2 Asha
Florida Analisa Pengaruh
Pendapatan Assli Daerah PAD
terhadap Kinerja Keuangan
Pemerintah Kabupaten dan
Kota di Propinsi Sumatera Utara
Variabel independen adalah Pajak Daerah
X10, Retribusi Daerah X2, Laba
BUMD X3, dan Lain-lain Pendapatan
yang Sah X4, sedangkan variabel
dependen adalah kinerja keuangan
Y. . Secara simultan ada
pengaruh PAD terhadap kinerja
keuangan pemerintah, artinya keseluruhan
komponen PAD sangat mempengaruhi kinerja
keuangan pemerintah kabkota di Propinsi
Sumut. Dan secara parsial, hanya pajak
daerah dan retribusi daerah yang dominan
mempengaruhi kinerja keuangan kabkota di
Propinsi Sumut.
3 Marsaulina
L. Tobing Analisis Kinerja
Keuangan Pemerintah
KabupatenKota Sumut Sebelum
dan Sesudah Otonomi Daerah.
Variabel yang digunakan adalah
tingkat kemandirian pembiayaan diukur
dengan kemampuan daerah dalam
pembiayaan dan kemampuan
mobilisasi daerah, tingkat
ketergantungan dan desentralisasi fiskal
Adanya perubahan kinerja keuangan
daerah sebelum dan sesudah otonomi
meskipun tidak signifikan.
4 Rifana
Ayu Analisa Pengaruh
Dana Alokasi Umum DAU
Terhadap Kemandirian
Keuangan Daerah Variabel independen
adalah DAU X1, sedangkan variabel
dependen adalah
kemndirian keuangan daerah Y.
DAU mempunyai
pengaruh yang cukup signifikan
terhadap kemandirian keuangan
daerah.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Era Otonomi Daerah
Studi Kasus Pemerintah
KabupatenKota Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual
Hubungan pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan dan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lai-lain pendapatan asli daerah yang sah terhadap
kinerja keuangan dapat digambarkan dalam kerangka sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kinerja Keuangan
Y
Lain-lain PAD yang Sah X
4
Hasil PH dan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
X
3
Retribusi Daerah X
2
Pajak Daerah X
1
Universitas Sumatera Utara
Kinerja keuangan daerah adalah mencerminkan kemampuan serta
kemandirian pemerintah daerah dalam menghasilkan serta menggali pendapatan daerahnya, khususnya pendapatan asli daerahnya. Penggalian sumber-sumber
pendapatan asli daerah ini harus terus-menerus dilakukan, agar hasil yang didapat maksimal, sehingga daerah tersebut mampu dalam mengatur dan menjalankan
roda pemerintahan di daerahnya masing-masing. Untuk dapat menjalankan pemerintahan di suatu daerah, selain diperlukan skil yang cukup, juga diperlukan
dana yang cukup banyak. Banyak atau sedikitnya dana yang didapat adalah tidak lepas dari berapa efektif serta efisiennya pemerintah daerah tersebut dalam
menggali potensi daerahnya. Pendapatan Asli Daerah PAD terdiri dari beberapa komponen, diantaranya
adalah Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan dan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Masing-
masing komponen ini berbeda-beda sumbangsinya terhadap daerah tersebut. Daerah yang satu belum tentu sama pendapatannya dengan daerah yang lain untuk
tiap komponen dalam Pendapatan Asli Daerah tersebut. Hal ini juga tergantung dari seberapa besar usaha yang dilakukan oleh masing-masing daerah dalam
meningkatkan pendapatan di daerahnya masing-masing melalui Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan dan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Masyarakat selaku stakeholder dalam pemerintahan juga dapat mengevaluasi
kinerja para aparat pemerintahan daerah mereka. Masyarakat dapat melihatnya dari seberapa besar pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah
Universitas Sumatera Utara
dalam memajukan daerahnya. Pembangunan di daerahnya apakah sudah sesuai dengan iuran pajak atau retribusi yang telah mereka keluarkan. Kesejahteraan
masyarakat harus juga diikutsertakan dalam menilai kinerja aparat pemerintah daerah. Semakin tinggi tingkat kesejahteraan masyarakat di daerahnya, maka
kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah yang berasal dari pendapatan asli daerah semakin baik, dan begitu juga apabila kesejahteraan
masyarakat rendah, maka kinerja aparat pemerintah daerah perlu dipertanyakan. Hal ini karena tidak sesuainya hasil pendapatan asli daerah yang diperoleh dari
masyarakat dengan hak yang diterima masyarakat tersebut.
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis.
Hipotesis penelitian ini adalah: “Pendapatan Asli Daerah PAD secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah
Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara”.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan antara variabel dalam suatu peneltian. Erlina 2007 : 62 menyatakan bahwa “desain
penelitian adalah cetak biru yang memberi garis besar dari setiap prosedur mulai dari hipotesis sampai kepada analisis data”. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan desain kausal. Desain kausal adalah dipakai untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih juga menunjukan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini, hubungan tersebut bertujuan
untuk melihat bagaimana Pendapatan Asli Daerah sebagai variabel independen mempengaruhi kinerja keuangan sebagai variabel dependen, baik secara parsial
ataupun secara simultan.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono 2004:72, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Propinsi Sumatera Utara selama
Universitas Sumatera Utara