19
Persyaratan-persyaratan bagi strategi yang efektif Untuk mengembangkan strategi-strategi pokok, kita perlu memenuhi
sejumlah persyaratan kunci: 1 penilaian tentang lingkungan kini dan masa depan, 2 penilaian diri sendiri perseroan, 3 struktur organisasi
yang menjamin perencanaan, 4 konsistensi antar strategi, dan 5 pengembangan strategi-strategi contingency.
2. Perbedaan Taktik Dengan Strategi
Perbedaan yang paling mudah antara keduanya adalah saat kita memutuskan apa yang seharusnya kita kerjakan, kita memutuskan sebuah
strategi. Sedangkan jika kita memutuskan sesuatu, itulah yang disebut taktik. Dengan kata lain, menurut Drucker yang dikutip oleh Agustinus Sri
Wahyudi, strategi adalah mengerjakan sesuatu yang benar doing the right things dan taktik adalah mengerjakan sesuatu dengan benar.
14
Menurut Karl Von Clausewitz yang dikutip oleh Agustinus Sri Wahyudi, strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk
memenangkan suatu perang, sedangkan taktik adalah seni menggunakan tentara dalam sebuah pertempuran.
15
Dalam organisasi, taktik merupakan sekumpulan program-program kerja yang dibentuk untuk melengkapi
strategi organisasi. Kesimpulannya adalah bahwa taktik merupakan penjabaran operasional jangka pendek dari strategi agar srategi tersebut
dapat diterapkan.
14
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategi Pengantar Proses Berpikir Strategi, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996, cet-1, hlm. 16.
15
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategi Pengantar Proses Berpikir Strategi, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996, cet-1, hlm. 16.
20
3. Tahapan-Tahapan strategi
Seperti yang dikatakan oleh Joel Ross dan Michael yang dikutip oleh Fred .R. David bahwa sebuah organisasi tanpa adanya strategi umpama
kapal tanpa kemudi, bergerak berputar dalam lingkaran. Organisai yang demikian seperti pengembara tanpa tujuan tertentu.
16
Proses strategi terdiri dari tiga tahapan yaitu: a.
Perumusan strategi Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya ialah 1
pengembangan tujuan, 2 mengenai peluang dan ancaman eksternal, 3 menetapkan suatu objektifitas, 4 menghasilkan strategi alternative, 5
memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari
atau melakukan suatu keputsan dalam suatu proses kegiatan. Menurut David Aeker , sebagaimana dikutip oleh Kusnadi
terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam merumuskan atau memilih strategi, yaitu:
1 Strategi harus tanggap terhadap lingkungan ekstern,
2 Strategi melibatkan keunggulan kompetitif,
3 Strategi haru sejalan dengan strategi yang lainnya yang terdapat
di dalam organisasi, 4
Strategi menyediakan keluwesan yang tepat terhadap bisnis dan organisasi,
16
Fred .R. David, Manajemen Strategi Konsep Jakarta: Prenhalindo, 2002, hlm. 3
21
5 Strategi harus sesuai dengan misi organisasi dan tujuan jangka
panjang, 6
Strategi secara keorganisasian di pandang layak dan wajar. Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa perumusan strategi
memiliki peran besar dalam suatu lembagaorganisasi dengan memiliki tujuan, maka lembagaorganisasi dapat merefleksikan target yang akan
dicapai. Startegi yang di rumuskan hendaknya harus melihat ke arah depan terhadap suatu lembagaorganisasi agar lembagaorganisasi
tersebut dapat mencapai tujuannya. b.
Implementasi Strategi Setelah strategi ditentukan, maka strategi harus dipandukan
dalam kegiatan organisasi sehari-hari. Strategi yang paling canggih dan kreatif sekalipun tidak dapat menguntungkan organisasi kecuali bila
dilaksanakan. Implementasi
strategi bertumpu
pada alokasi
dan pengorganisasian SDM yang ditampakkan melalui penetapan struktur
organisasi mekanisme kepemimpinan yang dijalankan berikut budaya perusahaan dan organisasi.
17
1 Penetapan struktur organisasi
Alferd Chander mengutarakan suatu prinsip, yaitu: “struktur fllows strategy” yang berarti struktur organisasi harus di
bentuk untuk mendukung agar penerapan strategi yang telah di buat dapat lebih efektif. Jika strategi suatu saat dapat di ubah, maka
17
M. ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategi perspektif Syari’ah, Jakarta: Khairul Bayan, 2003, Cet. Ke-1, hlm. 92
22
perusahaan wajib untuk mengubah atau menyesuaikan struktur organisasinya.
18
Struktur organisasi menunjukkan kerangka organisasi dan susunan perwujudan pola terhadap pola tetap hubungan-hubungan
di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur
ini mengandung
unsur-unsur spesialisasi
kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam
pengambilan keputusan serta ukuran satuan kerja.
19
2 Mekanisme kepemimpinan
Dalam konteks manajemen strategi, kepemimpinan strategi adalah kemampuan dalam mengantisipasi setiap permasalahan
yang terjadi, memiliki visi, mampu mempertahankan fleksibilitas organisasi dan dapat memberikan atau mendelegasikan kuasa
kepada orang lain untuk menceritakan perubahan strategis yang perlu.
20
3 Budaya organisasi
Setiap organisasi memiliki budaya yang terbentuk, keberadaan sebuah budaya dalam organisasi sangat memberikan
peran yang penting bagi kelangsungan hidup organisasi dan dalam pelaksanaan strategi organisasi. Budaya dapat menjadi pengikat
18
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategi Pengantar Proses Berfikir Strategik, Jakarta: Binapura Aksara, 1996, Cet. Ke-1, hlm 113
19
Imail Yusanto dan M.Karebet Widjajakusuma, Manajemen StrategiPerspektif Syariah.,hlm 108
20
Amrullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategik, hlm 172
23
sekaligus motivator rasa kebersamaan para anggota organisasi melalui pemahaman yang sama tentang tata cara dan batasan
perilaku dalam organisasi.
21
Dari uraian di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa implementasi dibutuhkan untuk mempraktekkan strategi. Langkah
implementasi strategi sebagian tergantung pada tujuan dari strategi lembagaorganisasi. Selain itu implementasi juga tergantung pada
struktur organisasi. Keberhasilan implementasi dapat di hambat oleh kendala-kendala intern lembaga seperti struktur lembagaorganisasi
yang kaku ataupun budaya organisasi yang tidak sesuai. Hal ini dikarenakan budaya organisasi mempengaruhi interaksi internal.
c. Evaluasi Strategi
Tahap akhir dalam strategi ialah evaluasi strategi. Tiga macam akivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:
22
1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi. 2.
Mengukur prestasi membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan.
3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai dengan rencana. Secara umum evaluasi strategi terdiri dari tiga langkah, yaitu:
21
Amirillah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategik, hlm 172
22
Amirullah dan Sari Budi Cantika, Manajemen Stratejik, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002, Cet. Ke-1, hlm. 165
24
Pengukuran kinerja measure the performance, yaitu perbandingan antara standar dengan pelaksanaan.
Perbandingan prestasi dengan standar compare the performance match the standard, yaitu langkah untuk
membandingkan hasil-hasil yang telah di ukur dengan target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Mengambil tindakan korekif the corective action, yaitu manajerial yang di ambil para manajer ketika prestasi rendah di
bawah standar atau target yang telah ditetapkan. Dari uraian di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa evaluasi
strategi dibutuhkan untuk mengukur hasil kerja terhadap strategi yang telah dirumuskan. Dengan mengukur hasil kerja yang telah di
capai , maka suatu lembagaorganisasi akan mengetahui posisi lembagaorganisasinya. Sehingga kesalahan yang mungkin terjadi
dapat diminimalisir.
25
4. Bentuk-Bentuk Srategi