Kewenangan dan Tugas Pokok serta Struktur Organisasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 2 LAKIP Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman disusun untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 yang berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan yang bertitik tolak dari RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016 – 2021, Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2016 yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2016, Rencana Strategis Tahun 2016 - 2021, yang merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kab. Sleman Tahun 2016 – 2021. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman disusun dengan maksud untuk memberikan informasi kepada publik terkait capain kinerja Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral tahun 2016 dalam mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi dan beberapa kendala, serta hambatan yang dihadapi untuk dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan perencanaan Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral di tahun berikutnya dan mampu menggambarkan keberhasilankegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan selama kurun waktu Tahun Anggaran 2016 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016.

1.2. Kewenangan dan Tugas Pokok serta Struktur Organisasi

1. Kewenangan dan Tugas Pokok a. Kewenangan Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan pemerintah kabupatenkota adalah urusan pemerintahan konkuren yang lokasi, pengguna, manfaat, dampak negatifnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 3 dalam daerah kabupatenkota dan penggunaan sumberdaya lebih efisien dilakukan oleh kabupatenkota. Urusan konkuren terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan. Urusan pemerintah wajib di Dinas SDAEM terdiri dari Urusan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Urusan Perencanaan, Urusan Bidang Lingkungan Hidup, Urusan Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Urusan Kearsipan, Urusan Bidang Komunikasi dan Informatika, dan Urusan Pemerintahan Pilihan di Dinas SDAEM yaitu Urusan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral. b. Tugas Pokok Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral SDAEM, Dinas SDAEM memiliki kedudukan, tugas dan fungsi Bab II, Pasal 2 sebagai berikut : 1 Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral merupakan energi pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 2 Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang sumber daya air, energi, dan sumber daya mineral. 3 Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 2 menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis bidang sumber daya air, energi, dan sumber daya mineral; b. pelaksanaan tugas bidang sumber daya air, energi, dan sumber daya mineral; c. penyelenggaraan pelayanan umum bidang sumber daya air, energi, dan sumber daya mineral; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 4 d. pembinaan, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya air, energi, dan sumber daya mineral; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Struktur Organisasi Susunan organisasi Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman menurut Peraturan Bupati Sleman Nomor 28 Tahun 2009 dan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, terdiri dari Bab II, Pasal 3 : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; Sekretariat memiliki tugas dan fungsi melaksanakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. Sekretariat terdiri dari 3 tiga sub bagian: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan, kepustakaan, dokumentasi, perlengkapan dan rumah tangga dinas serta menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha kepegawaian Dinas. 2. Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan anggaran, perbendaharaan, dan pembukuan keuangan Dinas. 3. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program kerja, rencana kegiatan, penyajian data, evaluasi, dan penyusunan laporan Dinas. c. Bidang Penyediaan dan Pembinaan Sumber Daya Air PPSDA; Bidang ini memiliki tugas menyelenggarakan penyediaan, konservasi, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 5 pembinaan dan pengendalian sumber daya air. Bidang Penyediaan dan Pembinaan Sumber Daya Air terdiri dari 2 dua seksi: 1. Seksi Penyediaan dan Konservasi SDA Seksi Penyediaan dan Konservasi SDA mempunyai tugas melaksanakan penyediaan dan konservasi sumber daya air, seperti pemeliharaan dan rehabilitasi embung, perencanaan dan pembangunan embungbangunan penangkap air lainnya. 2. Seksi Pembinaan dan Pengendalian SDA Seksi Pembinaan dan Pengendalian SDA mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengendalian bidang sumber daya air, seperti rehabilitasipemeliharaan Petani Pemakai Air, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. d. Bidang Irigasi Bidang ini memiliki tugas menyelenggarakan operasional, pemeliharaan, pengembangan, dan pembinaan irigasi. Bidang Irigasi terdiri dari 2 dua seksi: 1. Seksi Operasional dan Pemeliharaan Irigasi Seksi Operasional dan Pemeliharaan Irigasi mempunyai tugas melaksanakan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana sumber daya air, terutama kaitannya dengan pengairan sawahirigasi, seperti operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, rehabilitasipemeliharaan jaringan irigasi. 2. Seksi Pengembangan dan Pembinaan Irigasi Seksi Pengembangan dan Pembinaan Irigasi mempunyai tugas melaksanakan pembangunan, pengembangan dan pembinaan irigasi, seperti peningkatan pengelolaan irigasi partisipatif WISMP. e. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Bidang ini memiliki tugas menyelenggarakan dan membina pengusahaan, pengembangan dan pengendalian Energy dan Sumber Daya Mineral. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral terdiri dari 3 tiga seksi: 1. Seksi Pengusahaan ESDM Seksi Pengusahaan ESDM mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 6 perizinan dan pembinaan usaha di bidang sumber daya pertambangan dan energi, penurapan mata air, pengambilan dan pemakaian air bawah tanah serta pengolahan data dan informasi bidang pertambangan dan energi. 2. Seksi Pengembangan ESDM Seksi Pengembangan ESDM mempunyai tugas melaksanakan pemetaan dan pengembangan potensi geologi, sumber daya mineral dan energi serta air bawah tanah, penataan wilayah dan konservasi pertambangan, serta reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang. 3. Seksi Pengendalian ESDM Seksi Pengendalian ESDM mempunyai tugas melaksanakan pengawasan usaha di bidang sumber daya pertambangan dan energi, pemboran, penurapan mata air, pengambilanpemakaian air bawah tanah, serta menyiapkan bahan pemberian rekomendasi penggunaan alat berat. f. Unit Pelaksana Teknis g. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagianbidang tersebut masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala BidangBagian yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 7 Jumlah pegawai Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2015 menurut Golongan adalah sebagai berikut : Gambar 1.1 Grafik Jumlah Pegawai Tahun 2016 menurut Golongan Jumlah pegawai Dinas Sumber Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut : Gambar 1.2 Grafik Jumlah Pegawai Tahun 2016 menurut Tingkat Pendidikan 5 10 15 20 25 30 35 Gol IV Gol II I Gol II Gol I Ju m la h Golongan Kepala Dinas SDAEM Sekretariat Bidang PPSDA Bidang Irigasi Bidang E SDM 10 20 30 40 S2 S1 D-III SLTA SLTP SD Jumlah P e n d id k a n Bidang ESDM Bidang Irigasi Bidang PPSDA Sekretariat Kepala Dinas SDAEM Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 8 GAMBAR 1.3 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS SUMBER DAYA AIR, ENERGI, DAN MINERAL Seksi Pengendalian Energi dan Sumber Daya Mineral Seksi Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral Seksi Pengusahaan Energi dan Sumber Daya Mineral KEPALA DINAS Bidang Penyediaan dan Pembinaan Sumber Daya Air SEKRETARIAT Subbagian Perencanaan dan Evaluasi Subbagian Keuangan Subbagian Umum dan Kepegawaian Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Irigasi Seksi Operasional dan Pemeliharaan Irigasi Seksi Pengembangan dan Pembinaan Irigasi Seksi Penyediaan dan Konservasi Sumber Daya Air Seksi Pembinaan dan Pengendalian Sumber Daya Air Kelompok Jabatan Fungsional Unit Pelaksana Teknis : Garis Komando : Garis Koordinasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 9 1.3. Isu Strategis Permasalahan utama atau isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman pada tahun 2015 sebagai berikut :  Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.  Ketergantungan P3A Perkumpulan Petani Pemakai Air terhadap bantuan pemerintah sangat tinggi.  Kurangnya regenerasi di organisasi P3A dan masih kurangnya ketertarikan generasi muda pada sektor pertanian.  Masih banyaknya P3A yang belum berbadan hukum sehingga jika ada konflik dengan pihak lain akan merasa kesulitan.  Banyak bendung di daerah rawan bencana sehingga cepat terjadi kerusakan, setiap kali turun hujan.  Sedimentasi cukup besar dikarenakan lokasi bendung yang terletak dilereng merapi.  Kurang terpeliharanya saluran irigasi karena terbatasnya SDM Petugas Kebersihan.  Adanya kekurangan biaya pemeliharaan maka banyak saluran yang rusak dikarenakan usia bangunan.  Sering terjadi kerusakan pompa dikarenakan umur pompa yang sudah tua dan kesulitan mencari suku cadang.  Operator pompa masih kurang dan selama ini berasal dari swadaya P3A.  Banyaknya alih fungsi lahan disekitar saluran irigasi sehingga menggangu operasi dan pemeliharaan saluran.  Banyaknya pembuangan limbah dan sampah irigasi ke saluran irigasi yang menyebabkan pencemaran.  Kurang perhatian dan peduli dari masyarakat terhadap fungsi dan keberadaan saluran irigasi.  Masih banyaknya pelanggaran sempadan saluran irigasi dan alih fungsi saluran menjadi drainase saluran hujan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 10  Masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai daerah sempadan sungai.  Adanya konflik penggunaan dan pemanfaatan air irigasi khususnya petani tanaman pangan dan petani ikan.  Debit air yang ada di kabupaten sleman semakin lama semakin menurun sedangkan perkembangan penduduk semakin bertambah maka perlu cadangan air tanah konservasi sehingga salah satu cara dengan membuat embung yang dapat menaikkan muka air tanah sehingga dapat mengendalikan banjir dan berfungsi sebagai pariwisata.  Banyak lahan untuk penyerapan air semakin berkurang karena berubah alih fungsi, sehingga air mengalir langsung kesungai, semakin banyak air yang hanyut akan semakin banyak membawa material sehingga akan lebih cepat pendangkalan pada sungai dan embung.  Belum optimalnya fungsi embung sebagai sarana penampung air.  Semakin berkurang sarana penyediaan air sehingga perlu penambahan bangunan bangunan penyediaan air penampung air seperti mata air dan embung sehingga diharap ketersediaan air dapat tercukupi baik irigasi maupun air bersih.  Mata air yang terletak di lahan pribadi dan dikuasai oleh pribadi swasta.  Untuk kegiatan penambangan adanya pemberhentian Normalisasi aliran sungai maka kegiatan pengambilan material beralih ke lahan perkebunan perkarangan.  Dengan diberlakukan UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah untuk Kegiatan Pengelolaan Perizinan Usaha Bidang ESDM tidak dijalankan karena merupakan kewenangan Provinsi DIY.  Dengan adanya penertiban penambangan untuk penggunaan alat berat dihentikan, sehingga para penambang beralih ke penambangan secara manual sehingga akan lebih sulit dikendalikan.  Masih banyaknya penambangan liar dikarenakan banyaknya kebutuhan material pasir dari masyarakat yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.  Kesadaran penghematan energi masih rendah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 11  Pemanfaatan energi alternatif belum optimal.  Rendahnya motivasi pengembangan energi alternatif non minyak bumi.  Meningkatnya kebutuhan energi untuk berbagai kegiatan.  Adanya penggunaan energi listrik ilegal di masyarakat.  Penyelamatan air tanah dengan kesadaran pengaturan pengambilan kedalaman air tanah serta memasang water meter pada sumur air tanah.  Perlunya reklamasi dan penertiban secara terpadu pada kegiatan penambangan dan pengambilan air tanah.  Pemenuhan energi listrik bersubsidi 450 VA untuk pengentasan kemiskinan untuk rumah tangga miskin dan rentan miskin.

1.4 Maksud Dan Tujuan