Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
50 BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak - pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas pemberi amanah.
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban mempertanggungjawabkan amanah
tersebut. Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Permen PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Inplementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target
sasaran dari masing - masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Sleman
2016 - 2021. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
program yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Pemerintah Kabupaten Sleman.
3.1. Komitmen Pimpinan
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran dalam mewujudkan misi dan visi Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral, sangat dibutuhkan kerja
sama yang baik dari seluruh Bidang Seksi di Dinas Sumber Daya Air, Energi dan
Mineral. Kinerja aparatur pemerintah dalam mengemban amanah masyarakat tersebut harus optimal, sehingga komitmen pimpinan mempunyai peranan yang
sangat besar untuk memotivasi, mengevaluasi, dan menumbuhkan inovasi dari
A
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
51
seluruh jajaran Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman. Bentuk komitmen pimpinan di Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral
Kabupaten Sleman antara lain : a. Rapat Koordinasi bulanan yang dihadiri oleh Pejabat Struktural, Bendahara
Pengeluaran, Pembantu Bendahara Pengeluaran, Pengurus Barang dan Pembantu Pengurus Barang yang membahas kegiatan dinas.
b. Rapat Koordinasi intern pada masing masing Bidang di Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral.
c. Rapat Koordinasi Pengadaan Barang dan Jasa yang membahasi pencapaian perkembangan kegiatan fisik yang telah dilaksanakan.
d. Rapat koordinasi penyerapan anggaran yang membahas tentang penyerapan keuangan.
e. Rapat koordinasi yang bersifat khusus apabila terjadi permasalahan yang harus diselesaikan pada saat tersebut.
3.2. Pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi
Pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi di Lingkungan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
a. Menyusun SOP masing masing kegiatan di Dinas SDAEM tiap tahun sekali. b. Menyusun Standart Pelayanan Minimal tentang tersedianya air irigasi untuk
pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada. c. Adanya pembinaan staf minimal satu bulan sekali dalam rangka
meningkatkan disiplin dan kinerja pegawai. d. Adanya perbaikan manejemen kearsipan dan administrasi perkantoran.
3.3. Penilaian Tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman.
Pada Tahun 2016 di Dinas SDAEM belum dilakukan penilaian penerapan SPIP dari Inspektorat Kabupaten Sleman, sehingga berdasarkan hasil penilaian penerapan
SPIP pada
tahun 2015
dengan No.
700.04D.1092015,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
52
tanggal 30 Desember 2015, mendapat penilaian sebesar 91,81, dasar penilaian ada beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Lingkungan Pengendalian Hasil penilaian lingkungan pengendalian Dinas SDAEM memperoleh nilai
sebesar 26,67 dengan dasar penilaian sebagai berikut : 1. Organisasi telah dilengkapi dengan bagan dan uraian tugas yang telah
disosialisasikan kepada seluruh pegawai. 2. Telah adanya pemisahan fungsi dalam organisasi.
3. Pimpinan telah menegakkan disiplin. 4. Seluruh Pegawai telah mendatangani pakta inetgritas.
5. Kepala Dinas telah menyusun dan menetapkan Standart Operating Prosedur SOP.
6. Pimpinan telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Kegiatan. b. Penilaian Resiko
Penilaian Resiko memperoleh nilai sebesar 17,14, dengan dasar penilaian sebagai berikut :
1. Pimpinan telah menetapkan tujuan instansi dalam bentuk Visi, Misi Tujuan maupun Sasaran.
2. Dokumen RKT dan Penetapan Kinerja telah selaras dengan Renstra. 3. Penetapan Kinerja telah memuat target yang akan dicapai.
4. Pimpinan telah mendiskripsikan resiko. c. Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian memperoleh nilai sebesar 18 dengan dasar penilaian sebagai berikut :
1. Pimpinan telah melakukan pemisahan tugas maupun fungsi dalam pelaksanaan tugas kedinasan.
2. Pimpinan telah mereviu kinerja dengan membandingkan antara rencana dengan realisasi secara periodik.
3. Pengendalian atas pengelolaan system informasi. 4. Setiap transaksi telah diklasifikasikan, dicatat dan didokumentasikan.
d. Informasi dan Komunikasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
53
Kegiatan informasi dan komunikasi memperoleh nilai sebesar 20 dengan dasar penilaian sebagai berikut :
1. Pengelolaan informasi telah menghasilkan keluaran berupa laporan. 2. Laporan hasil kegiatan telah menyajikan penilaian keberhasilan dan
kegagalan. 3. Setiap ada permasalahan, pimpinan selalu berkoordinasi dengan pegawai
yang berkepentingan. e. Pemantauan Pengendalian Intern
Kegiatan Pemantauan Pengendalian Intern memperoleh nilai sebesar 10, dengan dasar penilaian sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pemantauan berkelanjutan telah menghasilkan laporan. 2. Pimpinan instansi telah melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi yang
diberikan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah. 3. Laporan hasil evaluasi dari APIP maupun auditor eksternal diinformasikan
oleh pimpinan kepada pelaksana kegiatan.
3.4. Pengintegrasian Sistem Informasi