Identifikasi Variabel Penelitian Hasil Uji Coba Alat Ukur

23

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan antara dua variabel atau lebih Siregar, 2013. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini akan diuraikan pada bab ini, yaitu identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, alat ukur penelitian, validitas, reliabilitas, dan uji daya beda aitem, prosedur pelaksanaan penelitian, dan metode analisa data.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Untuk dapat menguji hipotesa, terlebih dahulu dilakukan identifikasi variabel- variabel yang ada pada penelitian ini. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang terlibat adalah: Variabel prediktor : pembelian impulsif Variabel kriteria : penyesalan pasca pembelian UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Penyesalan Pasca Pembelian

Penyesalan pasca pembelian adalah seberapa menyesal individu akibat mendapatkan perbandingan yang tidak setara antara apa yang diharapkan dan apa yang didapatkan setelah membeli dan menggunakan sebuah produk. Penyesalan pasca pembelian akan diukur dengan menggunakan skala penyesalan pasca pembelian yang disusun berdasarkan komponen-komponen pasca pembelian yang dikemukakan oleh Lee dan Cotte 2009, yaitu: a. Disebabkan oleh alternatif lain yang tidak terpilih Regret due to foregone alternatives b. Disebabkan oleh adanya perubahan dalam signifikansi produk Regret due to change in significance c. Disebabkan oleh pertimbangan yang kurang Regret due to under consideration d. Disebabkan oleh pertimbangan yang berlebihan Regret due to over consideration Skor total dalam skala penyesalan pasca pembelian menunjukkan penyesalan pasca pembelian yang dirasakan oleh individu setelah membeli dan menggunakan produk. Semakin tinggi total skor yang diperoleh subjek pada skala ini menunjukkan individu semakin menyesal dan sebaliknya, semakin rendah total skor pada skala ini, maka semakin tidak menyesal individu. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2. Pembelian Impulsif

Pembelian impulsif adalah seberapa impulsif individu untuk membeli suatu produk tanpa perencanaan sebelumnya yang disertai dengan keterlibatan emosional yang tinggi dan tanpa mempedulikan konsekuensi negatif. Pembelian impulsif diukur dengan skala pembelian impulsif yang disusun berdasarkan elemen-elemen pembelian impulsif Rook dan Hoch, 1985; Dittmar, 2008; Herabadi, 2003 yang terdiri dari: munculnya perilaku yang tiba-tiba dan spontan tanpa perencanaan sebelumnya, menyebabkan konsumen berada dalam keadaan psikologis yang disekuilibrium, muncul konflik psikologis atau perasaan bimbang antara keinginan dan kebutuhan, kurangnya evaluasi kognitif terhadap atribut produk, tidak menghiraukan konsekuensi dari perilaku impulsif tersebut, keterlibatan emosional dan psikologis yang tinggi. Semakin tinggi total skor yang diperoleh subjek pada skala ini menunjukkan semakin impulsif individu dalam membeli dan sebaliknya, semakin rendah total skor pada skala ini, maka semakin rendah pula impulsifitas individu.

C. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang setidaknya memiliki sifat atau karakteristik yang sama Hadi, 2000; Myers dan Hansen, 2007. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah konsumen wanita yang berada pada masa dewasa awal. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau semua populasi, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA maka peneliti hanya meneliti sebagian dari populasi sebagai sampel penelitian. Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan penduduk atau individu yang jumlah kurang dari populasi Hadi, 2000. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama.

1. Teknik Pengambilan Sampel

Metode maupun teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Hadi, 2000. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, di mana pemilihan subjek penelitian didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dianggap memiliki kaitan dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2000.

2. Karakteristik Sampel Penelitian

Karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Berjenis kelamin wanita b. Usia individu berada pada masa dewasa awal Herabadi 2003 menemukan bahwa peningkatan pembelian impulsif terjadi pada individu yang berada pada usia 18-39 tahun. Semakin tua individu, maka kecenderungan mereka untuk terlibat dalam pembelian impulsif akan menurun karena mereka mungkin telah belajar untuk mengontrol pembelian UNIVERSITAS SUMATERA UTARA impulsif mereka Kacen dan Lee dalam Herabadi, 2003; M’Barek dan Gharbi, 2011. c. Melakukan pembelian atas inisiatif sendiri d. Telah menggunakan produk yang dibeli e. Berdomisili di kota Medan

3. Jumlah Sampel Penelitian

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 200 orang dan diharapkan dapat mewakili karakteristik dan sifat-sifat populasinya.

D. Alat Ukur Penelitian

Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan adalah berupa skala. Skala adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik individu Siregar, 2013. Penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala pembelian impulsif dan skala penyesalan pasca pembelian.

1. Skala Penyesalan Pasca Pembelian

Skala penyesalan pasca pembelian disusun berdasarkan komponen-komponen pasca pembelian yang dikemukakan oleh Lee dan Cotte 2009, yaitu: a. Disebabkan oleh alternatif lain yang tidak terpilih Regret due to foregone alternatives b. Disebabkan oleh adanya perubahan dalam signifikansi produk Regret due to change in significance UNIVERSITAS SUMATERA UTARA c. Disebabkan oleh pertimbangan yang kurang Regret due to under consideration d. Disebabkan oleh pertimbangan yang berlebihan Regret due to over consideration Skala ini menggunakan model Likert. Setiap elemen di atas akan diuraikan ke dalam pernyataaan favourable mendukung. Subjek penelitian diberikan lima pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Untuk setiap pernyataan favourable, pilihan SS mendapatkan skor 5, pilihan S mendapatkan skor 4, pilihan N mendapatkan skor 3, pilihan TS mendapatkan skor 2, dan pilihan STS mendapatkan skor 1. Skala penyesalan pasca pembelian yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti model aitem aslinya dalam penelitian Lee dan Cotte 2009 yang berjudul Post Purchase Consumer Regret: Conceptualization and Development of The PPCR Scale yang berjumlah 16 aitem dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tabel 1. Blueprint skala penyesalan pasca pembelian sebelum uji coba No. Komponen penyesalan pasca pembelian Favourable Jumlah 1. Disebabkan oleh alternatif lain yang tidak terpilih Regret due to foregone alternatives 1, 5, 9, 13 4 2. Disebabkan oleh adanya perubahan dalam signifikansi produk Regret due to change in significance 3, 7, 11, 15 4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Disebabkan oleh pertimbangan yang kurang Regret due to under consideration 2, 6, 10, 14 4 4. Disebabkan oleh pertimbangan yang berlebihan Regret due to over consideration 4, 8, 12, 16 4 Jumlah 16 16

2. Skala Pembelian Impulsif

Skala pembelian impulsif disusun berdasarkan elemen-elemen pembelian impulsif Rook dan Hoch, 1985; Dittmar, 2008; Herabadi, 2003 yang terdiri dari: a. Keinginan untuk berperilaku yang tiba-tiba dan spontan yang dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya b. Dorongan untuk membeli yang tiba-tiba yang menyebabkan konsumen berada dalam keadaan psikologis yang disekuilibrium c. Terjadi konflik psikologis atau perasaan bimbang antara keinginan dan kebutuhan d. Berkurangnya evaluasi kognitif terhadap atribut produk ketika konsumen membeli secara impulsif e. Tidak menghiraukan konsekuensi dari perilaku impulsif tersebut f. Keterlibatan emosional dan psikologis individu yang tinggi, biasanya berupa perasaan euphoria dan senang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Skala ini menggunakan model Likert. Setiap elemen di atas akan diuraikan ke dalam pernyataaan favourable mendukung dan unfavourable tidak mendukung. Subjek penelitian diberikan lima pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Untuk pernyataan favourable, pilihan SS mendapatkan skor 5, pilihan S mendapatkan skor 4, pilihan N mendapatkan skor 3, pilihan TS mendapatkan skor 2, dan pilihan STS mendapatkan skor 1. Untuk pernyataan unfavourable, pilihan SS mendapatkan skor 1, pilihan S mendapatkan skor 2, pilihan N mendapatkan skor 3, pilihan TS mendapatkan skor 4, dan pilihan STS mendapatkan skor 5. Tabel 2. Blueprint skala pembelian impulsif sebelum uji coba No. Elemen pembelian impulsif Favourable Unfavourable Jumlah 1. Keinginan untuk berperilaku yang tiba-tiba dan spontan yang dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya 7, 13 1, 19 4 2. Dorongan untuk membeli yang tiba-tiba yang menyebabkan konsumen berada dalam keadaan psikologis yang disekuilibrium 8, 14 2, 24 4 3. Terjadi konflik psikologis atau perasaan bimbang antara 9, 20, 28 3, 15, 23 6 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA keinginan dan kebutuhan 4. Berkurangnya evaluasi kognitif terhadap atribut produk ketika konsumen membeli secara impulsif 10, 16 4, 25 4 5. Tidak menghiraukan konsekuensi dari perilaku impulsif tersebut 11, 21, 29 5, 17, 26 6 6. Keterlibatan emosional dan psikologis individu yang tinggi, biasanya berupa perasaan euphoria dan senang 12, 18, 22 6, 27, 30 6 Jumlah 15 15 30

E. Validitas, Reliabilitas, dan Uji Daya Beda Aitem

1. Uji Validitas

Validitas adalah apakah alat ukur benar-benar mengukur variabel yang ingin diteliti Myers Hansen, 2007. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi content validity. Jika suatu alat ukur memiliki validitas isi yang tinggi, maka alat tersebut benar-benar mengukur variabel yang diteliti. Validitas isi alat ukur ditentukan melalui pendapat profesional professional judgment UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Myers Hansen, 2007. Dalam hal ini, peneliti meminta pendapat dari dosen pembimbing.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berarti konsistensi dan tingkat kepercayaan Myers Hansen, 2007. Pada umumnya, reliabilitas dianggap memuaskan bila koefisiennya mencapai minimal r xx’ = 0,900 Azwar, 2010. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yaitu Alpha Cronbach Azwar, 2009

3. Uji Daya Beda Aitem

Daya beda aitem akan diuji dengan menggunakan Pearson Product Moment. Jika korelasi aitem total mencapai nilai minimal 0,3 maka daya beda aitem tersebut dianggap memuaskan Azwar, 2010.

F. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba terhadap kedua alat ukur penelitian dilaksanakan pada 23 Oktober 2013 sampai dengan 26 Oktober 2013. Uji coba dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan sampel yang sesuai dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba alat ukur melibatkan 100 orang. Dari hasil uji coba diperoleh 19 aitem untuk skala pembelian impulsif dan 16 aitem untuk skala penyesalan pasca pembelian. Reliabilitas skala kecenderungan pembelian impulsif adalah 0,914 dan reliabilitas skala penyesalan pasca pembelian adalah 0,882. Distribusi aitem setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 3. Blueprint skala penyesalan pasca pembelian setelah uji coba No. Komponen penyesalan pasca pembelian Favourable Jumlah 1. Disebabkan oleh alternatif lain yang tidak terpilih Regret due to foregone alternatives 1, 5, 9, 13 4 2. Disebabkan oleh adanya perubahan dalam signifikansi produk Regret due to change in significance 3, 7, 11, 15 4 3. Disebabkan oleh pertimbangan yang kurang Regret due to under consideration 2, 6, 10, 14 4 4. Disebabkan oleh pertimbangan yang berlebihan Regret due to over consideration 4, 8, 12, 16 4 Jumlah 16 16 Tabel 4. Blueprint skala pembelian impulsif setelah uji coba No. Elemen pembelian impulsif Favourable Unfavourable Jumlah 1. Keinginan untuk berperilaku yang tiba-tiba dan spontan yang dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya 7, 13 1 3 2. Dorongan untuk membeli yang tiba-tiba yang menyebabkan 8, 14 24 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA konsumen berada dalam keadaan psikologis yang disekuilibrium 3. Terjadi konflik psikologis atau perasaan bimbang antara keinginan dan kebutuhan 9, 20, 28 23 4 4. Berkurangnya evaluasi kognitif terhadap atribut produk ketika konsumen membeli secara impulsif 10 25 2 5. Tidak menghiraukan konsekuensi dari perilaku impulsif tersebut 11, 29 26 3 6. Keterlibatan emosional dan psikologis individu yang tinggi, biasanya berupa perasaan euphoria dan senang 12, 18, 22 30 4 Jumlah 13 6 19 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 5. Blueprint skala pembelian impulsif setelah uji coba dan penomoran baru No. Elemen pembelian impulsif Favourable Unfavourable Jumlah 1. Keinginan untuk berperilaku yang tiba-tiba dan spontan yang dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya 6, 11 1 3 2. Dorongan untuk membeli yang tiba-tiba yang menyebabkan konsumen berada dalam keadaan psikologis yang disekuilibrium 7, 12 5 3 3. Terjadi konflik psikologis atau perasaan bimbang antara keinginan dan kebutuhan 8, 14, 18 9 4 4. Berkurangnya evaluasi kognitif terhadap atribut produk ketika konsumen membeli secara impulsif 4 13 2 5. Tidak menghiraukan konsekuensi dari perilaku impulsif tersebut 3, 15 16 3 6. Keterlibatan emosional dan 2, 10, 17 19 4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA psikologis individu yang tinggi, biasanya berupa perasaan euphoria dan senang Jumlah 13 6 19

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian