Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Penyesalan Pasca

penyesalan pasca pambelian, sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan positif antara pembelian impulsif dengan penyesalan pasca pembelian. Dari hasil analisa regresi, didapatkan persamaan garis regresi, yaitu: Y = 50,751 + 0,258X Di mana: X = variabel pembelian impulsif Y = variabel penyesalan pasca pembelian Dari model regresi di atas, nilai konstanta sebesar 50,751 yang menunjukkan nilai penyesalan pasca pembelian apabila nilai pembelian impulsif konstantetap. Nilai koefisien regresi sebesar 0,258 menunjukkan besarnya pengaruh variabel pembelian impulsif terhadap variabel penyesalan pasca pembelian apabila ada penambahan variabel pembelian impulsif sebesar 1 satu satuan. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat pembelian impulsif maka akan semakin besar tingkat penyesalan pasca pembelian yang dialami individu.

3. Hasil Tambahan Penelitian

a. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Penyesalan Pasca

Pembelian Kategorisasi skor penyesalan pasca pembelian subjek penelitian dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan mean empirik dengan mean hipotetik. Skala penyesalan pasca pembelian terdiri dari 16 aitem dengan 5 pilihan jawaban yang nilainya bergerak dari 1 sampai dengan 5, sehingga diperoleh nilai rentang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA maksimum sebesar 16 × 5 = 80 dan nilai rentang minimum sebesar 16 × 1 = 16. Perbandingan mean empirik dan mean hipotetik penyesalan pasca pembelian dapat pada tabel 13. Tabel 13. Mean Empirik dan Mean Hipotetik Penyesalan Pasca Pembelian Variabel Empirik Hipotetik Pembelian Impulsif Mean Max Min SD Mean Max Min SD 65,96 79 51 6,55 48 80 16 10,67 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh mean hipotetik sebesar 48 dengan standar deviasi 10,67. Sedangkan dari hasil data penelitian diperoleh nilai rentang maksimum 79 dan nilai rentang minimum 51 dengan mean empirik sebesar 65,96 dan standar deviasi 6,55. Perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik menunjukkan nilai mean empirik yang lebih tinggi dari nilai mean hipotetik 65,96 48, yang berarti bahwa secara umum penyesalan pasca pembelian pada subjek penelitian lebih tinggi daripada penyesalan pasca pembelian populasi pada umumnya. Selanjutnya, subjek akan digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu tingkat penyesalan pasca pembelian tinggi, sedang, dan rendah. Kategorisasi tingkat penyesalan pasca pembelian dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Kategorisasi Tingkat Penyesalan Pasca Pembelian Rentang Nilai Kategori Tingkat Penyesalan Pasca Pembelian X 37,33 Rendah Tidak Menyesal 37,33 ≤ X 58,67 Sedang Cukup Menyesal X ≥ 58,67 Tinggi Sangat Menyesal UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari kategorisasi di atas, subjek dapat dikategorikan sesuai dengan tingkat penyesalan pasca pembeliannya. Gambaran subjek penelitian berdasarkan tingkat penyesalan pasca pembelian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 15. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Penyesalan Pasca Pembelian Kategorisasi Tingkat Penyesalan Pasca Pembelian Jumlah N Persentase Rendah Tidak Menyesal Sedang Cukup Menyesal 20 14,49 Tinggi Sangat Menyesal 118 85,51 Total 138 100

b. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pembelian Impulsif