Pernyataan Informan tentang Pelayanan Penatalaksanaan pneumonia

yang saya rasa sudah baguslah tapi ya kalau soal gedung kayaknya mesti dibagusin lagi, kayak di ruang periksa itu sempit kali kayaknya. Informan 6 Dibanding puskesmas-puskesmas yang lain kayaknya kita masih tertinggal saya tengok ya dek. Saya rasa ruangan disini kurang, tengoklah di ruangan pas anak saya diperiksa tadi rame kali disitu udahlah ruangannya kecil ya kan. Dari pernyataan informan diatas dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang ada untuk pelaksanaan MTBS khususnya penatalaksanaan pneumonia dengan MTBS mencukupi tapi dalam jumlah yang terbatas seperti terdapat hanya satu timer ISPA. Puskesmas Medan Denai belum memiliki ruangan khusus untuk MTBS. MTBS bergabung dengan gizi, KIA dan KB dilaksanakan di ruangan poli anak.

4.4.5 Pernyataan Informan tentang Pelayanan Penatalaksanaan pneumonia

dengan MTBS di Puskesmas Medan Denai Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan tentang Pelayanan Penatalaksanaan pneumonia dengan MTBS di Puskesmas Medan Denai Informan Pernyataan Informan 1 Pendapat saya mengenai pelaksanaan MTBS berjalan namun untuk petugas tetap perlu pemantauan dan pembinaan agar MTBS tetap terlaksana dengan baik. Informan 2 MTBS dilaksanakan setiap hari, walaupun dokter tidak ada petugas MTBS bisa menggantikan posisi dokter. Penatalaksanaan pneumonia lebih efisien dengan MTBS karena pendekatannya multi penanganan yaitu promotif, preventif, rehabilitatif, kuratif. Bahkan tidak hanya pengobatan dengan bahan kimia tapi juga bisa pengobatan tradisional seperti pemberian madu yang bagus diberikan kepada anak. Kalau segi tenaga kesehatan kita sudah bisa compare dengan puskesmas lain, tapi permasalahannya ya di gedung. Informan 3 Sebetulnya penatalaksanaan pneumonia dengan skrining MTBS itu baguslah karena adanya skrining pneumonia maka pengkalsifikasian penyakit pneumonia itupun jadi jelas karena diperiksa tarikan napasnya. Tapi itu semua akan bagus jika dilengkapi semua sarana dan prasarananya sehingga anak yang Universitas Sumatera Utara dengan pneumonia datang lagi ke puskesmas tidak untuk mengobati pneumonia lagi. Salah satu yang tidak ada itu seperti kartu nasehat ibu. Informan 4 sebetulnya bagus penanganan penyakit atau pneumonia ini dengan MTBS karena kan di formulir MTBS itu ada semua data apa saja tentang penyakit yang diderita bayi atau balita. MTBS ini bagus sih sebanarnya menurut saya tapi ya bagusnya kan ada ruangan khusus untuk MTBS ini. Untuk pelaksanaan MTBS disini kadang setiap hari dek dengan dua balita yang di MTBS, kalau saya tugas keluar kayak posyandu gitu kan, MTBS gak dilakukan. Informan 5 Kalau pendapat mengenai pemeriksaan lumayan puas dek, kalau soal alurnya ya gak terlalu pusinglah saya. Tadi cuma ditanya-tanya aja gak ada dikasih saran atau apa,paling ditanya sakit apa. Katanya kalau 5 hari belum sembuh ya disuruh bawa lagi kemari, dibilang kayak gitu tadi. Cuma sama ibuk rambut pendek itu enak sama dia, tadi anak saya ditanya apa anak sudah dikasih vitamin A, kalau belum dikasih terus kalau yang kurang gizi dikasih beras sama dia. Informan 6 Alurnya agak ribet sih dek kalau menurut aku, maunya satu aja gitu langsung aja. Kalau soal pengarahan waktu imunisasi aja sih dek ditanya-tanya sama dikasih pengarahan gitu. Tadi anakku gak ada disuruh balek, Cuma dikasih obat disuruh makan teratur. Dari pernyataan informan diatas diketahui bahwa semua informan sepakat kalau penatalaksanaan balita sakit khususnya pneumonia dengan MTBS sangat efektif, namun karena berbagai kendala maka waktu untu pelaksanaan MTBS agak lama. Untuk pelaksanaan MTBS terdapat pendapat yang berbeda antara kepala puskesmas dengan tenaga kesehatan pengelola MTBS. Kepala puskesmas mengatakan bahwa MTBS dilaksanakan setiap hari, sedangkan pengelola MTBS mengatakan kalau kebetulan ada tugas integrasi keluar yaitu posyandu dan KB maka MTBS tidak dilaksanakan. Jumlah balita yang ditangani dengan MTBS hanya berkisar antara 2-3 balita. Universitas Sumatera Utara

4.4.6 Pernyataan Informan tentang Proses Penatalaksanaan Pneumonia