Faktor – Faktor Resiko Pneumonia Diagnosis dan Tatalaksana Pneumonia

b. Pneumonia Atipikal Pneumonia atipikal beragam gejalanya, tergantung kepada agen penyebab, Penyakit Legionnaires ; Pneumonia Mikoplasma; Pneumonia Virus; Pneumonia Pneumosistis Carinii PPC; Pneumonia Fungi; Pneumonia Klamidia; Tuberkulosis

2.1.3 Gejala dan Tanda Pneumonia a. Gejala

Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului dengan infeksi saluran napas atas akut selama beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40 derajat celcius, sesak napas, nyeri dada dan batuk dengan dahak kental, terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan sakit kepala Misnadiarly, 2008.

b. Tanda

Menurut Misnadiarly 2008, tanda-tanda penyakit pneumonia pada balita antara lain : Batuk nonproduktif ; Ingus nasal discharge ; Suara napas lemah ; Penggunaan otot bantu napas ; Demam ; Cyanosis kebiru-biruan ; Thorax photo menujukkan infiltrasi melebar ; Sakit kepala; Kekakuan dan nyeri otot; Sesak napas; Menggigil; Berkeringat ; Lelah ;Terkadang kulit menjadi lembab ; Mual dan muntah

2.1.4 Faktor – Faktor Resiko Pneumonia

Menurut Misnadiarly 2008, Faktor-faktor risiko pneumonia pada balita adalah : Universitas Sumatera Utara a. Dikarenakan sang ibu : Menderita ISPA, pecandu alkohol, perokok, menderita penyakit kronik menahun, tingkat pendidikannya rendah, kurang mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai b. Dikarenakan bayi yang dilahirkan:Kekurangan nutrisi, umur dibawah 2 bulan, jenis kelamin laki-laki lebih rentan, gizi kurang, berat badan lahir rendah, tidak mendapat ASI memadai, terkena polusi udara, tinggal di lingkungan kumuh, tidak mendapatkan imunisasi yang memadai, defisiensi vitamin A

2.1.5 Diagnosis dan Tatalaksana Pneumonia

a Pneumonia Ringan Diagnosis Disamping batuk atau sukar bernapas, hanya terdapat napas cepat saja. Napas cepat pada anak umur 2 bulan – 11 bulan yaitu ≥ 50 kalimenit sedangkan pada anak umur 1 tahun- 5 tahun adalah ≥ 40 kalimenit. Tatalaksana i. Anak di rawat jalan ii. Pemberian antibiotik: kontrimoksasol 4 mg TMPkg BBkali 2 kali sehari selama 3 hari atau amoksilin 25 mgkg BBkali 2 kali sehari selama 3 hari. Untuk pasien HIV diberikan selama 5 hari. b Pneumonia Berat Diagnosis Batuk dan atau kesulitan bernapas ditambah minimal salah satu hal berikut ini: Kepala terangguk-angguk, Pernapasan cuping hidung, Tarikan dinding dada bagian Universitas Sumatera Utara bawah ke dalam, Foto dada menunjukkan gambaran pneumonia infiltrat luas, konsolidasi, dll. Selain itu bisa didapatkan pula tanda berikut ini: i. Napas cepat : a. Anak umur 2 bulan : ≥ 60 kalimenit b. Anak umur 2-11 bulan : ≥ 50 kalimenit c. Anak umur 1-5 tahun : ≥ 40 kalimenit d. Anak umur ≥ 5 tahun : ≥ 30 kalimenit ii. Suara merintih grunting pada bayi muda iii. Pada auskultasi terdengar crackles ronki, suara pernapasan menurun, suara pernapasan bronkial. Bila keadaan yang sangat berat dapat dijumpai : tidak dapat menyusui, kejang, letargis, atau tidak sadar, sianosis, distres pernapasan berat. Tatalaksana i. Anak dirawat di rumah sakit ii. Terapi antibiotik, seperti amoksilinampisilin, kloramfenikol. iii. Terapi oksigen seperti, pulse oximetry, nasal prongs WHO et al, 2009.

2.1.6 Pencegahan Pneumonia