4.8 Analisis Multivariat 4.8.1 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik untuk memastikan apakah alat uji regresi layak digunakan atau tidak, meliputi uji normalitas data, multikolinieritas dan
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan regression standarrized residual. Berdasarkan
hasil uji normalitas dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal. Dengan demikian model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Normal P-P Plot of Regression Stand Dependent Variable: Kepuasan
Observed Cum Prob
1.00 .75
.50 .25
0.00
Exp ect
ed C
um P
rob
1.00 .75
.50 .25
0.00
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
b. Uji Multikolinieritas
Berdasarkan uji multikolinieritas ditemukan nilai VIF variabel bebas lebih kecil dari 10. Dengan demikian maka model regresi memenuhi asumsi
multikolinieritas, seperti pada Tabel 4.15 di bawah ini.
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinieritas Data
Coefficients
a
.548 1.823
.442 2.260
.310 3.227
.431 2.319
.312 3.210
Tangible Reliability
Responsiveness Assurance
Empathy Model
1 Tolerance
VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kepuasan a.
c. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan uji heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu, dengan demikian model atau persamaan
regresi hipotesis penelitian tersebut terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
Scatterplot Dependent Variable: Kepuasan
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2
Regr essi
on S tude
nt ize
d R esi
du al
3 2
1
-1 -2
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Data
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Analisis multivariat menggunakan uji regresi pada penelitian ini dilakukan 2 kali pengujian, yaitu : 1 pengaruh persepsi tentang kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pasien dan 2 pengaruh kepuasan pasien terhadap pemanfaatan ulang
4.8.2 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien
Untuk menganalisis pengaruh persepsi tentang kualitas pelayanan penampilan fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati terhadap kepuasan
pasien di RSGMP FKG USU Medan menggunakan uji regresi berganda multiple regression test.
a. Uji F Uji Serempak
Nilai signifikansi pada uji F diperolah nilai p=0,000 0,05, berarti ada
pengaruh variabel bebas penampilan fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati secara serentak terhadap variabel terikat kepuasan pasien.
b. Uji Parsial Uji t
Pengaruh antara variabel-variabel: penampilan fisik tangible X
1
, keandalan reliability X
2
, daya tanggap responsiveness X
3
, jaminan assurance X
4
serta empati emphaty X
5
, secara parsial seperti diuraikan pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Hasil Analisis Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien
Variabel Persepsi Koefisien Regresi B
Sig.
Konstanta -67,279
0,000
Penampilan Fisik tangible
X
1
0,707 0,010
Keandalan reliability
X
2
0,660 0,023
Daya tanggap responsiveness
X
3
1,009 0,013
Jaminan assurance
X
4
0,793 0,017
Empati emphaty
X
5
0,772 0,025
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Berdasarkan hasil uji regresi berganda, dapat dibuat persamaan garis regresi sebagai berikut:
Y = -67,279 + 0,707X
1
+ 0,660X
2
+ 1,009X
3
+ 0,793X
4
+ 0,772X
5
Dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat diintepretasikan, sebagai berikut:
1. Dimensi penampilan fisik pada uji regresi berganda diperoleh nilai p=0,010 0,05, artinya penampilan fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan. Nilai koefisien b
1
= 0,707 untuk dimensi penampilan fisik, artinya peningkatan sebesar satu poin nilai dimensi
penampilan fisik X
1
, sementara dimensi lainnya bersifat tetap cateris paribus, maka kepuasan pasien Y akan meningkat sebesar 0,707 poin.
2. Dimensi keandalan pada uji regresi berganda diperoleh nilai p=0,023 0,05, artinya keandalan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan. Nilai koefisien b
2
= 0,660 untuk dimensi keandalan, artinya peningkatan sebesar satu poin nilai dimensi keandalan
X
2
, sementara dimensi lainnya bersifat tetap cateris paribus, maka kepuasan pasien Y akan meningkat sebesar 0,660 poin.
3. Dimensi daya tanggap pada uji regresi berganda diperoleh nilai p=0,013 0,05, artinya daya tanggap pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan. Nilai koefisien b
3
= 1,009 untuk dimensi daya tanggap, artinya peningkatan sebesar satu poin nilai dimensi daya
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
tanggap X
3
, sementara dimensi lainnya bersifat tetap cateris paribus, maka kepuasan pasien Y akan meningkat sebesar 1,009 poin.
4. Dimensi jaminan pada uji regresi berganda diperoleh nilai p=0,017 0,05, artinya jaminan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien
di RSGMP FKG USU Medan. Nilai koefisien b
4
= 0,793 untuk dimensi jaminan, artinya peningkatan sebesar satu poin nilai dimensi jaminan X
4
, sementara dimensi lainnya bersifat tetap cateris paribus, maka kepuasan pasien Y akan
meningkat sebesar 0,793 poin. 5. Dimensi empati pada uji regresi berganda diperoleh nilai p=0,025 0,05, artinya
empati pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan. Nilai koefisien b
5
= 0,772 untuk dimensi empati, artinya peningkatan sebesar satu poin nilai dimensi empati X
5
, sementara dimensi lainnya bersifat tetap cateris paribus, maka kepuasan pasien Y akan
meningkat sebesar 0,772 poin. Bahwa semua variabel penampilan fisik tangible X
1
, keandalan reliability X
2
, daya tanggap responsiveness X
3
, jaminan assurance X
4
serta empati emphaty mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pasien, tetapi yang paling
besar pengaruhnya adalah dimensi daya tanggap, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi yaitu =1,009.
c. Uji Koefisien Determinasi R