1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran histopatologi tumor sinonasal
di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan tahun 2009 - 2011.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran histopatologi tumor sinonasal di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit
Haji Adam Malik Medan tahun 2009 - 2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk mengetahui : 1. subtipe gambaran histopatologi tumor sinonasal,
2. distribusi subtipe gambaran histopatologi tumor sinonasal berdasarkan umur, jenis kelamin, dan lokasi pengambilan jaringan tumor,
di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan tahun 2009 - 2011.
1.4 Manfaat Penelitian
1.
Diharapkan data yang diperoleh dapat memberikan informasi atau data ilmiah tentang gambaran histopatologi tumor sinonasal dan distribusinya berdasarkan
umur, jenis kelamin, dan lokasi pengambilan jaringan tumor, di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan tahun 2009
– 2011.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2.
Diharapkan data yang diperoleh apada penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
Rongga hidung kavum nasi berbentuk terowongan dari depan ke belakang, dipisahkan oleh septum nasi di bagian tengahnya menjadi kavum
nasi kanan dan kiri. Septum nasi dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang rawan dan periosteum pada bagian tulang, sedangkan pada bagian luar dilapisi
oleh mukosa hidung. Bagian tulang dari septum terdiri dari kartilago septum kuadrangularis di sebelah anterior, lamina perpendikularis tulang etmoid di sebelah atas,
vomer dan rostrum sfenoid di posterior dan krista maksila dan palatina di sebelah bawah.
1,2,3
Lubang hidung bagian depan disebut nares anterior dan lubang hidung bagian belakang disebut nares posterior koana yang berhubungan dengan
nasofaring. Selanjutnya, pada dinding lateral rongga hidung terdapat konka dengan rongga udara yang tidak teratur, yaitu meatus superior, media dan inferior. Duktus nasolakrimalis
bermuara pada meatus inferior di bagian anterior. Hiatus semilunaris dari meatus media merupakan muara sinus frontal, etmoid anterior dan sinus maksila. Sinus etmoid posterior
bermuara pada meatus superior, sedangkan sinus sfenoid bermuara pada resesus sfenoetmoid.
1,2,3
Suplai darah bagian postero-inferior septum nasi diperdarahi oleh arteri sfenopalatina yang merupakan cabang dari arteri maksilaris dari a.karotis
eksterna. Septum nasi bagian antero-inferior diperdarahi oleh arteri palatina mayor juga cabang dari a.maksilaris yang masuk melalui kanalis insisivus.
Arteri labialis superior cabang dari a.fasialis memperdarahi septum bagian
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA