88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Bentuk perjanjian kerjasama ini adalah perjanjian baku standar yang
dimana isi klausula perjanjian ditentukan secara sepihak oleh PT. Asusindo Servistama yang secara sengaja maupun tidak sengaja telah
mengabaikan asas kebebasan berkontrak serta asas keseimbangan para pihak yang dimana suatu kontrakperjanjian yang dibuat secara sepihak
pasti menguntungkan pihak pertama atau pihak yang membuat isi klausula dari perjanjian tersebut. Dilihat dari sisi isi klausula, perjanjian kerjasama
ini sesungguhnya telah mengabaikan asas kebebasan berkontrak dan asas keseimbangan sesuai dengan asas hukum perjanjian yang terlihat secara
jelas dan nyata. Namun kekuasaan power dari kedudukan PT. Asusindo Servistama sangat besar, sehingga akan sangat sulit atau hampir tidak
mungkin mustahil untuk membuat isi klausula perjanjian kerjasama secara bersama dalam menentukan isi pasalpoint dalam perjanjian
kerjasama ini. 2.
Dalam hal mengenai tanggung jawab apabila terjadi risiko, PT. Asusindo Servistama terlihat sangat menghindari masalah tanggung jawab apabila
terjadi risiko, dapat dilihat dari isi klausula perjanjian yang tidak dijelaskan sama sekali mengenai tanggung jawab apabila terjadi risiko,
serta pembahasan mengenai tanggung jawab hanya terdapat pada form
lampiran, yang hal-hal mengenai tanggung jawab risiko hanya sebatas terhadap produk yang mengalami kecacatan dan kerusakan fungsional
seperti yang telah di bahas di atas, sehingga disini sangat jelas terlihat, jika PT. Asusindo Servistama cenderung mencari celah untuk menghindari
masalah mengenai persoalan tanggung jawab ini dan membebankan tanggung jawab tersebut secara tidak langsung maupun langsung kepada
pihak lainnya. 3.
Pada kasus ini belum pernah terjadi masalah wanprestasi yang serius, namun jika wanprestasi terjadi dan dilakukan oleh pihak Medan Selular,
maka sesuai ketentuan perjanjian kerjasama yang tertulis pada point 7.2 “ASUS mempunyai hak untuk memodifikasi ataupun menghentikan
program dengan pemberitahuan terlebih dahulu 30 hari sebelumnya kepada AP ASUS Partner” dan point 7.3 “Setiap pelanggaran dari AP
ASUS Partner atau setiap penipuan terhadap informasidokumen yang diberikan AP ASUS Partner akan berakibat segera dihentikannya
program ini. Maka sesuai dengan ketentuan ini, PT. Asusindo Servistama dapat menghentikan program serta pemutusan kontrak secara sepihak.
Sedangkan apabila wanprestasi dilakukan oleh pihak PT. Asusindo Servistama, dalam klausula perjanjian kerjasama sama sekali tidak ada
dibahas mengenai hal ini, namun pihak Medan Selular dapat mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan hukum di Indonesia, yaitu : penyelesaian
melalui pengadilan, alternatif penyelesaian sengketa, maupun musyawarah secara kekeluargaan.
B. Saran