91
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dewi dan Sudiartha 2011 yang menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Selanjutnya penelitian Rismawati, et.al 2015 juga menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012.
4.3.2. Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Pertumbuhan Laba
Non Performing Loan merupakan tingkat kredit macet pada perusahaan perbankan. Tingkat NPL mencerminkan besarnya persentase jumlah kredit yang
tidak mampu dibayar oleh kreditur sesuai waktu yang ditentukan. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa NPL bernilai positif tidak signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Hal ini umumnya karena tingkat NPL pada masing-masing bank secara umum memiliki nilai yang bervariasi. Pada beberapa bank terdapat
nilai NPL yang rendah, namun pada beberapa bank lainnya nilai NPL tergolong tinggi bahkan ada yang diatas 5 sehingga secara keseluruhan, NPL bernilai
positif atau searah dengan pertumbuhan laba namun tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan laba. Dengan kata lain, meningkat maupun
menurunnya NPL tidak menyebabkan perubahan yang signifikan pada pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2013.
4.3.3. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Pertumbuhan Laba
Net Profit Margin merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara laba bersih yang dicapai perusahaan dengan pendapatan yang diterima. Dengan
Universitas Sumatera Utara
92
demikian, rasio NPM mencerminkan kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih dari total pendapatannya.
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa NPM bernilai negatif atau tidak searah dengan pertumbuhan laba perusahaan perbankan tahun 2010-
2013. Hal ini karena terdapat beberapa bank dengan tingkat NPM yang tinggi sementara ditemukan juga beberapa bank dengan tingkat NPM yang sangat
rendah bahkan bernilai negative atau mengalami kerugian. Sehingga secara umum nilai NPM perbankan pada periode 2010-2013 cenderung berfluktuasi
secara signifikan dan relative rendah sehingga member pengaruh yang negative terhadap pertumbuhan laba.
4.3.4. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO Terhadap Pertumbuhan Laba
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO merupakan perbandingan antara jumlah biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang
dicapai oleh bank. Dengan demikian, semakin tinggi nilai rasio BOPO mencerminkan tingginya beban atau biaya operasional yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa BOPO bernilai positif
tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun BOPO bernilai positif, namun tingkat signifikansinya 0,05 sehingga
koefisien BOPO yang bernilai positif tidak menyebabkan perubahan yang signifikan pada pertumbuhan laba.
Universitas Sumatera Utara
93
Secara keseluruhan, nilai BOPO pada perusahaan perbankan perioden 2010-2013 fluktuatif pada masing-masing bank setiap tahunnya. Namun secara
umum nilai BOPO berada pada level yang wajar tidak terlalu tinggi sehingga rasio BOPO searah dengan pertumbuhan laba namun tidak signifikan dalam
meningkatkan pertumbuhan laba.
4.3.5 Pengaruh Loan to Deposit Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba