Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba

89 Operasional BOPO, Loan to Deposit ratio LDR mempunyai hubungan yang cukup erat yaitu sebesar 11,3. Besarnya pengaruh variabel independen Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Profit Margin NPM, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit ratio LDR terhadap Pertumbuhan Laba ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,113, artinya variabel Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Profit Margin NPM, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit ratio LDR berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba sebesar 11,3 sisanya sebesar 88,7 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Nilai Standar Error of the Estimate SEE adalah sebesar 1,13474, semakin kecil nilai SEE maka model regresi akan semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan pengujian secara simultan diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 3,651 dengan nilai signifikansi 0,004 dan dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Profit Margin NPM, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit ratio LDR secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba Perbankan Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2010- 2013. Berdasarkan pengujian secara parsial diketahui pengaruh dari masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut:

4.3.1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba

Universitas Sumatera Utara 90 Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Laba Perbankan Go Public di Bursa Efek Indoneisa 2010-2013. Capital Adequacy Ratio memiliki nilai koefisien yang bernilai positif, namun tingkat signifikansinya 0,05 sehingga meskipun Capital Adequacy Ratio bernilai positif, namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba. Capital Adequacy Ratio merupakan rasio kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap kinerja suatu bank dalam menghasilkan keuntungan, dan menjaga besarnya modal yang dimiliki. Secara keseluruhan, tingkat kecukupan modal bank pada periode 2010- 2013 berada diatas 8. Capital Adequacy Ratio bernilai positif namun tidak signifikan umumnya karena tinggi atau rendahnya tingkat kecukupan modal tidak secara langsung mampu meningkatkan pertumbuhan laba. Hal ini karena meskipun bank mampu memenuhi tingkat kecukupan modal minimum yang ditetapkan Bank Indonesia, namun belum tentu mampu meningkatkan tingkat keuntungan bank secara langsung. Hal lainnya, pada beberapa bank terdapat nilai CAR yang tinggi, namun pada beberapa bank lainnya rendah sehingga secara umum CAR tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan laba. Universitas Sumatera Utara 91 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dewi dan Sudiartha 2011 yang menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Selanjutnya penelitian Rismawati, et.al 2015 juga menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012.

4.3.2. Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Pertumbuhan Laba