Net Profit Margin NPM Biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO Uji Heteroskedastisitas

50

3. Net Profit Margin NPM

Aspek manajemen pada penilaian kinerja bank dalam penelitian ini tidak dapat menggunakan pola yang ditetapkan Bank Indonesia sesuai dengan data yang tersedia diproyeksikan dengan Net Profit Margin NPM. Net Profit Margin NPM adalah rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan bersihnya terhadap total penjualan bersihnya. NPM dapat dihitung dengan rumus :

4. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO

Beban Operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran. Pendapatan operasional merupakan pendapatan bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi terhadap pendapatan operasional yang diperoleh bank. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 : Universitas Sumatera Utara 51 Adapun penilaian rasio BOPO berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain: Tabel 3.3 Kriteria Pengukuran Rasio BOPO Kriteria Hasil Rasio Sehat ≤ 94 Tidak Sehat 97 Sumber : Bank Indonesia, 2004

5. Loan to Deposit Ratio LDR

Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka, sertifikat deposito. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 :

3.4.2. Variabel Dependen Terikat

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba merupakan kenaikan laba atau penurunan laba pertahun yang dinyatakan dalam persentase. Pertumbuhan Laba dapat diukur dengan rumus : Universitas Sumatera Utara 52 Tabel 3.4. Definisi Operasional Variabel Variabel Defenisi Variabel Parameter Skala Ukur Capital Adequacy Ratio Rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank guna menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. Rasio Non Performing Loan Rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Rasio Net Profit Margin Rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan bersihnya terhadap total penjualan bersihnya. Rasio Biaya operasional terhadap pendapatan operasional Rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara Biaya operasional terhadap pendapatan operasional yang diperoleh bank. Rasio Loan to Deposit Ratio Perbandingan antara total kredit yang diberikan oleh bank dengan total dana pihak ketga DPK yang dapat dihimpun oleh bank. Rasio Pertumbuhan Laba Merupakan rasio antar laba periode saat ini dikurangi laba periode sebelumnya dibagi dengan laba periode sebelumnya. ∆Y Rasio

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

Universitas Sumatera Utara 53 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013 sebanyak 35 perusahaan perbankan. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan beberapa kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan perbankan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdaftar berturut-turut selama periode 2010 hingga 2013. 2. Perusahaan perbankan menerbitkan laporan keuangan lengkap selama 4 empat tahun berturut-turut, yaitu tahun 2010-2013 dan memiliki laporan keuangan yang telah diaudit. Berdasarkan kriteria diatas, maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 perusahaan perbankan. Daftar perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.5. Daftar Sampel Penelitian No . NAMA PERUSAHAAN KOD E KRITERI A SAMPEL 1 2 1. PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga , Tbk AGR O √ √ 1 2. PT. Bank MNC Internasional, Tbk BABP √ √ 2 3. PT. Bank Capital Indonesia, Tbk BAC A √ √ 3 4. PT. Bank Central Asia, Tbk BBC A √ √ 4 5. PT. Bank Bukopin BBKP √ √ 5 6. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk BBNI √ √ 6 7. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk BBNP √ √ 7 8. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk BBRI √ √ 8 9. PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk BBT N √ √ 9 Universitas Sumatera Utara 54 10. PT. Bank JTrust Indonesia, Tbk BCIC √ √ 10 11. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk BDM N √ √ 11 12. PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk BEKS √ √ 12 13. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk BJBR √ √ 13 14. PT. Bank QNB Indonesia, Tbk BKS W √ √ 14 15. PT. Bank Mandiri Persero, Tbk BMRI √ √ 15 16. PT. Bank Bumi Artha, Tbk BNB A √ √ 16 17. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk BNG A √ √ 17 18. PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk BNII √ √ 18 19. PT. Bank Permata, Tbk BNLI √ √ 19 20. PT. Bank Sinarmas, Tbk BSIM √ √ 20 21. PT. Bank of India Indonesia, Tbk BSW D √ √ 21 22. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk BTPN √ √ 22 23. PT. Bank Victoria Internasional, Tbk BVIC √ √ 23 24. PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk INPC √ √ 24 25. PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk MAY A √ √ 25 26. PT. Bank Windu Kentjana Internasional, Tbk MCO R √ √ 26 27. PT. Bank Mega, Tbk MEG A √ √ 27 28. PT. OCBC NISP, Tbk NISP √ √ 28 29. PT. Bank Panin Indonesia, Tbk PNB N √ √ 29 30. PT. Bank Woori Saudara 1906, Tbk SDR A √ √ 30 3.6. Jenis Data Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi, neraca serta ikhtisar keuangan perusahaan perbankan selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Data perusahaan perbankan tersebut diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan website masing-masing perusahaan perbankan. Universitas Sumatera Utara 55

3.7. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yang datanya diperoleh dari laporan keuangan periode 2010-2013 yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan website masing-masing perbankan.

3.8. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh rasio CAMEL terhadap pertumbuhan laba pada perbankan yang go public terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.9. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh rasio tingkat kesehatan bank yang diproksikan dengan Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Profit Margin NPM, Biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO , dan Loan to Deposit Ratio LDR sebagai variabel independen x terhadap pertumbuhan laba sebagai variabel dependen Y pada perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Model regresi yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Keterangan : Y = Pertumbuhan Laba a = Konstanta Universitas Sumatera Utara 56 b 1 – b 5 = koefisien regresi variabel independen X 1 = Capital Adequacy Ratio CAR X 2 = Non Performing Loan NPL X 3 = Net Profit Margin NPM X 4 = Biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO X 5 = Loan to Deposit RatioLDR e = error

3.10. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif maka model yang digunakan tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik regresi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau mendekati normal Ghozali,2013. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Pembuktian apakah data tersebut memiliki distribusi normal atau tidak, bias dilihat pada normal probability plot data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sebaliknya, apabila data menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali,2013. Model yang Universitas Sumatera Utara 57 baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIFtolerance dan menunjukkan adanya kolearitas yang tinggi. Nilai out off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka ada masalah autokrelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Ghozali,2013. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan dua pengujian, yaitu Uji Durbin-Waston DW test yaitu pengujian dilakukan dengan tingkat signifikansi 5.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas Ghozali,2013. Universitas Sumatera Utara 58 Cara untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen, maka indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika variabel independen tidak signifikan sig 0.05 berarti model bebas dari heterokedastisitas.

3.11. Pengujian Hipotesis a

Uji Serempak Uji F Uji – F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. Perumusan hipotesisnya: a. H o : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = 0, artinya Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing loan NPL, Net Profit Margin NPM, Biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO,dan Loan to Deposit Ratio LDR secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba. b. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ 0, artinya Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing loan NPL, Net Profit Margin NPM, Biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO, dan Loan to Deposit Ratio LDR secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba. Universitas Sumatera Utara 59 Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikasn α = 5 untuk mendapatkan nilai F tabel. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut : a. Jika F hitung ≤ F tabel atau nilai signifikan α ≥ 0.05, maka H o diterima. b. Jika F hitung ≥ F tabel atau nilai signifikan α ≤ 0.05, maka H a diterima. b Uji Parsial Uji t Uji t digunakan untuk menilai hubungan antara variabel dependen dan variabel independen apakah memiliki pengaruh satu dengan lainnya. Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. Bentuk pengujiannya : a. H o : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 = 0, artinya Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing loan NPL, Net Profit Margin NPM, Biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO, dan Loan to Deposit Ratio LDR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba. b. H a : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 ≠ 0, artinya Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing loan NPL, Net Profit Margin NPM, Biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO, dan Loan to Deposit Ratio LDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba. Universitas Sumatera Utara 60 Pada uji ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut : a. Jika t hitung ≤ t tabel atau nilai signifikan α ≥ 0.05, maka H o diterima. b. Jika t hitung ≥ t tabel atau nilai signifikan α ≤ 0.05, maka H a diterima. Universitas Sumatera Utara 61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Singkat Perusahaan Perbankan Bank Umum 1. PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak disektor perbankan dan merupakan anak perusahaan dari PT. Bank Rakyat Indonesia persero, Tbk. PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk didirikan pada 27 September 1989 dan mulai terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 8 Agustus 2003. Komposisi kepemilikan saham perusahaan sebesar 88,19 oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk, Dana Pensiun Perkebunan sebesar 9,19, dan 2,62 dimiliki oleh publik. 2. PT. Bank Capital Indonesia, Tbk PT. Bank Capital Indonesia, Tbk didirikan pada 20 April 1989 dan mulai terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 4 Oktober 2007. Komposisi kepemilikan saham PT. Bank Capital Indonesia, Tbk sebesar 28,49 dimiliki oleh Bapak Danny Nugroho, 15,89 dimiliki oleh Inigo Investment, Ltd., 9,49 dimiliki oleh Zem Gem Investment, Ltd, dan sisanya sebesar 46,13 dimiliki publik. 3. PT. Bank Central Asia, Tbk. PT. Bank Central Asia, Tbk didirikan pada 10 Agustus 1955 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 31 Mei 2000. Komposisi kepemilikan saham Universitas Sumatera Utara 62 sebesar 45,58 dimiliki oleh UOB Kay Hian Private Limited For Farindo Investment, dan 54,42 dimiliki oleh publik. 4. PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bank Bukopin, Tbk didirikan pada 10 Juli 1970 dan mulai terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 10 Juli 2006. Komposisi kepemilikan saham sebesar 30,30 dimiliki oleh PT. Bosowa Corporindo, 18,27 dimiliki oleh Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia Kopelindo, 11,55 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, dan sisanya sebesar 39,88 dimiliki oleh publik. 5. PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk didirikan pada 5 Juli 1946 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 25 Nopember 1996. Sebagai salah satu bank milik negara, Negara Republik Indonesia memiliki saham sebesar 60,61 dan sisanya sebesar 39,39 dimiliki publik. 6. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk didirikan pada 18 Januari 1972 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 10 Januari 2001. Komposisi kepemilikan saham sebesar 66,82 dimiliki oleh Acom Co. Ltd, 9,45 dimiliki The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, 6,41 dimiliki PT. Hermawan Sentral Investama, dan 17,32 dimiliki oleh publik. 7. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk didirikan pada 6 Desember 1895 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak10 Nopember 2003. PT. Bank Universitas Sumatera Utara 63 Rakyat Indonesia Persero, Tbk merupakan salah satu bank milik negara dengan komposisi saham sebesar 57,32 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, dan sisanya sebesar 42,68 dimiliki oleh publik. 8. PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk didirikan pada 30 Nopember 1934 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 17 Desember 2009. Komposisi kepemilikan saham sebesar 60,74 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan sisanya sebesar 39,26 dimiliki oleh publik. 9. PT. Bank Mutiara, Tbk PT. Bank Mutiara, Tbk yang sebelumnya bernama PT. Bank Century Investment Corporation didirikan pada 30 Mei 1989 dan pada 3 Juni 1997 terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Komposisi kepemilikan saham sebesar 99,00 dimiliki oleh J. Trust. Co Ltd Jepang, 0,996 dimiliki oleh LPSDIC, dan sisanya sebesar 0,004 dimiliki publik. 10. PT. Bank Danamond Indonesia, Tbk PT. Bank Danamond Indonesia, Tbk didirikan pada 16 Juli 1956 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada komposisi kepemilikan saham sebesar 67,37 dimiliki oleh Asia Financial Indonesia, Pte, Ltd., JPMCB-Franklin Templeton Investment Funds sebesar 6,79 dan masyarakat sebesar 25,84. 11. PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk didirikan pada 11 September 1992 dan mulai beroperasi sebagai bank umum di Jakarta pada 9 Agustus 1993. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai 13 Juli 2001. Kepemilikan saham sebanyak Universitas Sumatera Utara 64 67,85 dimiliki PT. Recapital Securities, 13,33 dimiliki oleh IF Service Nedherlands, B.V, 10,71 dimiliki oleh Pershing LLC, dan sisanya sebesar 8,11 dimiliki oleh masyarakat. 12. PT. Bank Jabar Banten, Tbk PT. Bank Jabar Banten, Tbk didirikan pada tahun 1960 dan mulai beroperasi pada 8 Juli 1961 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 20 Juli 2010. Komposisi kepemilikan saham sebesar 75 dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten dan 25 dimiliki oleh masyarakat. 13. PT. Bank Mandiri Persero, Tbk PT. Bank Mandiri Persero, Tbk didirikan pada 2 Oktober 1998 Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya Persero, PT Bank Dagang Negara Persero, PT Bank Ekspor Impor Indonesia Persero BankExim dan PT Bank Pembangunan Indonesia Persero. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2 Juni 2003. Komposisi kepemilikan saham sebesar 60 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan 40 dimiliki oleh masyarakat. 14. PT. Bank Bumi Artha, Tbk PT. Bank Bumi Artha, Tbk didirikan pada 3 Maret 1967 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1 Juni 2006. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 45,91 dimiliki oleh PT. Surya Husada Investment, 27,55 dimiliki oleh PT. Dana Graha Agung, 18,37 dimiliki oleh PT. Budiman Kencana Lestari, dan 8,17 dimiliki oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 65 15. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk PT. Bank CIMB Niaga, Tbk didirikan pada tanggal 26 September 1955 sebagai bank swasta nasional dengan nama Bank Niaga. Pada Juni 1989 Bank Niaga melakukan penawaran saham perdana sehingga menjadi perusahaan terbuka. Komposisi kepemilikan saham sebesar 56,10 dimiliki oleh CIMB Group Sdn Bhd., 16,65 dimiliki oleh Santubong Ventures Sd Bhd., 2,58 dimiliki oleh Greatville Pte. Ltd., Pemerintah Republik Indonesia sebesar 0,78, 23,89 dimiliki oleh publik. 16. PT. Bank International Indonesia, Tbk PT. Bank International Indonesia, Tbk didirikan pada 15 Mei 1959 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2 Oktober 1989. Komposisi kepemilikan saham sebesar 45,02 dimiliki oleh Sorak Financial Holdings, Pte, Ltd, 33,96 dimiliki Maybank Ofshore Corporate Services Labuan Sdn Bhd, 18,31 dimiliki UBS AG London, dan Masyarakat 2,71. 17. PT. Bank Sinar Mas, Tbk PT. Bank Sinar Mas, Tbk didirikan pada 18 Agustus 1989 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 20 Nopember 2010. Komposisi kepemilikan saham sebesar 53,41 dimiliki oleh PT. Sinar Mas Multi Artha, Tbk, 2,59 dimiliki PT. Shinta Utama, 0,03 dimiliki Freenyan Liwang, dan 43,97 dimiliki masyarakat. Universitas Sumatera Utara 66 18. PT. Bank of India Indonesia, Tbk PT. Bank of India Indonesia, Tbk sebelumnya bernama PT. Bank Swadesi, Tbk didirikan pada 28 September 1968 kepemilikan saham sebesar 76 dimiliki oleh Bank of India, 17 dimiliki PT. Panca Mantra Jaya, 2 dimiliki Bapak Prakash Rupchand Chugani, dan 5 dimiliki oleh publik. 19. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk didirikan pada 6 Oktober 1959 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 12 Maret 2008. Komposisi kepemilikans saham sebesar 40,40 dimiliki oleh GSI-Sumitomo Mitsui Banking Corporation, 20,20 dimiliki Summit Global Capital Management BV, 8,46 dimiliki TPG Nusantara S.A.R.I, dan 30,93 dimiliki oleh publik. 20. PT. Bank Victoria Indonesia, Tbk PT. Bank Victoria Indonesia, Tbk didirikan pada 28 Oktober 1992 dan mulai terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 30 Juni 1999. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 39,74 dimiliki oleh PT. Victoria Investama, 12,47 dimiliki oleh Suzanna Tanojo, 8,27 dimiliki Atrium Asia Investment Management Pte, Ltd, 5,92 dimiliki PT. Suryayudha Investindo Cipta, dan sisanya sebanyak 33,61 dimiliki publik. 21. PT. Bank Artha Graha International, Tbk PT. Bank Artha Graha International, Tbk didirikan pada 7 September 1973 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 23 Agustus 1990. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 16,86 dimiliki oleh PT. Sumber Kencana Universitas Sumatera Utara 67 Graha, 10,20 dimiliki Cerana Artha Putra, 6,37 dimiliki Arthamulia Sentosajaya, 6,37 dimiliki Pirus Platinum Murni, 6,37 dimiliki Puspita Bisnispuri, 5,50 dimiliki Karya Nusantara Permai, dan 48,32 dimiliki publik. 22. PT. Bank Mega, Tbk PT. Bank Mega, Tbk didirikan pada 15 April 1969 dengan nama Bank Karman dan pada tahun 1992 diubah menjadi Bank Mega dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 17 April 2000. Komposisi kepemilikan saham sebesar 99,99 dimiliki oleh keluarga Bapak Chairul Tanjung melalui PT. CT Corporan dan 0,001 dimiliki PT. PARA Rekan Investama. 23. PT. Bank NISP OCBC, Tbk PT. Bank NISP OCBC, Tbk didirikan pada 4 April 1941 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 20 Oktober 1994. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 48,77 dimiliki oleh OCBC Overseas Investment Pte, 37,17 dimiliki OCBC Overseas Investment Pte dan sisanya sebanyak 14,06 dimiliki oleh publik. 24. PT. Bank Pan Indonesia, Tbk PT. Bank Pan Indonesia, Tbk didirikan pada 17 Agustus 1971 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 29 Desember 1982. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 46,52 dimiliki oleh PT. Panin Financial, Tbk, 39,22 dimiliki oleh Votraint No. 1103 Pty, Ltd., dan sisanya sebanyak 14,26 dimiliki oleh publik. 25. PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk Universitas Sumatera Utara 68 PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk didirikan pada 15 Juni 1974 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 15 Desember 2006. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 74,77 dimiliki oleh Woori Bank, 12,58 dimiliki oleh Bapak Arifin Panigoro, 6,12 dimiliki oleh PT. Medco Intidinamika, dan sisanya sebanyak 6,53 dimiliki masyarakat. 26. PT. Bank Windu Kentjana, Tbk PT. Bank Windu Kentjana, Tbk didirikan pada 2 April 1974 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 3 Juli 2007. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 46,20 dimiliki oleh Johnny Wiraatmadja, 14,97 dimiliki oleh UBS AG Singapore Non-Treaty Omnimbus Accoutn, 8,63 dimiliki oleh PT. Mitra Wadah Kencana, 8,41 dimiliki oleh PT. Blue Cross Indonesia, dan sisanya sebanyak 21,79 dimiliki masyarakat. 27. PT. Bank Permata, Tbk PT. Bank Permata, Tbk didirikan pada 17 Desember 1954 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 15 Januari 1990. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 45,01 dimiliki oleh PT. Astra International,Tbk, 45,01 dimiliki oleh Standard Cahartered Bank, dan sisanya sebanyak 9,98 dimiliki oleh publik. 28. PT. Mayapada International, Tbk PT. Mayapada International, Tbk didirikan pada 7 September 1989 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 2 Agustus 1997. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 26,29 dimiliki oleh PT. Mayapada Karunia Corporindo, 25,15 dimiliki oleh JPMCB-Cathay Life Insurance Co. Ltd, Universitas Sumatera Utara 69 15,26 dimiliki oleh Briliant Bazaar Pte. Ltd, 10,10 dimiliki oleh Standard Chartered Bank Singapore, 7,38 dimiliki oleh United Rise Limited, dan sisanya sebanyak 15,82 dimiliki oleh publik. 29. PT. QNB Indonesia, Tbk PT. QNB Indonesia, Tbk didirikan pada 28 April 1913 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 21 November 2002. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 83,43 dimiliki oleh Qatar National Bank, 8,26 dimiliki oleh PT. Bosowa Kapital, dan sisanya sebanyak 8,31 dimiliki oleh publik. 30. PT. MNC International, Tbk PT. MNC International, Tbk didirikan pada 31 Juli 1989 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 15 Juli 2002. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 39,34 dimiliki oleh PT. MNC Kapital Indonesia, 12,83 dimiliki oleh RBC Singapore, 5,43 dimiliki oleh Bank Julisus Baer and Co. Ltd. Singapore, dan sisanya sebanyak 42,39 dimiliki oleh publik. Universitas Sumatera Utara 70 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi masing-masing variabel yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness Ghozali, 2013:19. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Profit Margin NPM, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Pertumbuhan Laba pada perusahaan perbankan go public di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CAR 120 .14 45.75 16.2723 5.91871 NPL 120 .01 8.82 2.2138 1.43732 NPM 120 -85.91 293.29 32.5721 41.80784 BOPO 120 40.62 173.80 81.5870 17.50032 LDR 120 .83 113.30 77.3187 19.45105 PERTUMBUHANL ABA 120 -5.77 77.87 1.6110 8.50628 Valid N listwise 120 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa: Universitas Sumatera Utara 71 1. Variabel Capital Adequacy Ratio CAR memiliki nilai minimum sebesar 0,14 dan nilai maksimum sebesar 45,75. Dengan rata-rata CAR sebesar 16,2723 dan standart deviation simpangan baku sebesar 5,91871 dari jumlah sampel sebanyak 120. 2. Variabel Non Performing Loan NPL memiliki nilai minimum sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar 8,82. Dengan rata-rata NPL sebesar 2,2138 dan standart deviation simpangan baku sebesar 1,43732 dari jumlah sampel sebanyak 120. 3. Variabel Net Profit Margin NPM memiliki nilai minimum sebesar -85,91 dan nilai maksimum sebesar 293,29. Dengan rata-rata NPM sebesar 32,5721 dan standart deviation simpangan baku sebesar 41,80784 dari jumlah sampel sebanyak 120. 4. Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO memiliki nilai minimum 40,62 dan nilai maksimum sebesar 173,80. Dengan rata-rata BOPO sebesar 81,5870 dan standart deviation simpangan baku sebesar 17,50032 dari jumlah sampel sebanyak 120. 5. Variabel Loan to Deposit Ratio LDR memiliki nilai minimum sebesar 0,83 dan nilai maksimum sebesar 113,30. Dengan rata-rata LDR sebesar 77,3187 dan standart deviation simpangan baku sebesar 19,45105 dari jumlah sampel sebanyak 120. 6. Variabel pertumbuhan laba memiliki nilai minimum sebesar -5,77 dan nilai maskimum sebesar 77,87. Dengan rata-rata pertumbuhan laba sebesar 1,6110 Universitas Sumatera Utara 72 dan standart deviation simpangan baku sebesar 8,50628 dari jumlah sampel sebanyak 120.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk melihat apakah data telah terdistribusi normal dengan uji normalitas dan untuk melihat apakah penelitian tersebut terjadi multikolinearitas, heteroskedasitas, dan autokorelasi atau tidak. 1. Uji Normalitas Uji normalitas residual bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2013:160. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan histogram, scatter plot, dan uji Kolmogrorov Smirnov. Pada pendekatan histogram, data dikatakan normal ketika distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Pada pendekatan grafik yang menggunakan scatter plot, data dikatakan normal ketika terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Pendekatan kolmogrov-smirnov untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal dengan melihat data residualnya. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak normal. Universitas Sumatera Utara 73 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.1 Pengijian Awal Normalitas Histogram Dengan melihat tampilan grafik histogram diatas dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut menunjukkan pola distribusi secara tidak normal, hal ini terlihat dari bentuk histogram yang kurang proporsional sehingga disimpulkan data tidak terdistribusi secara normal. Selanjutnya uji normalitas dengan pendekatan grafik Normal Probability Plot dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 74 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.2 Pengujian Awal Normal Probability Plot Pendekatan dengan menggunakan grafik Normal Probability Plot menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal, hal ini terlihat dari titik-titik penyebaran data tidak mendekati atau jauh dari sumbu diagonal grafik sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. Selanjutnya uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 75 Tabel 4.2 Pengujian Awal Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 120 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 8.17239017 Most Extreme Differences Absolute .336 Positive .336 Negative -.245 Kolmogorov-Smirnov Z 3.676 Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Pada hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig sebesar 0,0000,05 sehingga sesuai dengan kriteria pengujian jika tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. Dengan demikian, pada pengujian awal normalitas dengan menggunakan tiga pendekatan diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak memenuhi asumsi normalitas. Untuk mengatasi data yang tidak terdistribusi secara normal, maka dilakukan transformasi data kebentuk Logaritma Natural Ln dan screening data outlier yaitu menghilangkan data dengan nilai ekstrim dari model. Hasil uji Asumsi Klasik setelah transformasi data adalah sebagai berikut ini: Universitas Sumatera Utara 76 1. Uji Normalitas a. Pendekatan Histogram Uji normalitas dengan pendekatan Histogram dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut: Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.3 Histogram Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa Histogram berbentuk lonceng serta tidak terlalu menceng ke kanan maupun menceng ke kiri sehingga dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. b. Pendekatan Grafik Normal Probability Plot Uji Normalitas dengan Grafik Normal Probability Plot dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut: Universitas Sumatera Utara 77 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.4 Normal Probability Plot Uji Normalitas dengan Grafik Normal Probability Plot terlihat bahwa titik-titik penyebaran data berada disekitar garis diagonal. Sehingga dengan demikian, maka data telah terdistribusi secara normal. c. Pendekatan Statistik Kolmogorov-Smirnov Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 4.3 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 105 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.10713095 Most Extreme Differences Absolute .091 Positive .076 Negative -.091 Kolmogorov-Smirnov Z .937 Asymp. Sig. 2-tailed .344 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,344 atau 34,4. Nilai ini lebih besar dari signifikan yaitu 0,05 atau 5. Artinya variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali,2013 :139. Beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dengan cara melihat Grafik Plot dan Uji Glejser. Universitas Sumatera Utara 79 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.5 Grafik Scatter Plot Pada Gambar 4.5 memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak untuk digunakan. Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan uji glejser seperti pada Tabel 4.4 dibawah ini: Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -2.144 2.271 -.944 .347 LNCAR -.287 .252 -.342 -1.139 .257 LNNPL .063 .118 .090 .539 .591 LNNPM .069 .088 .114 .782 .436 LNBOPO .575 .459 .136 1.253 .213 LNLDR .221 .278 .249 .795 .428 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.4 uji Glejser terlihat bahwa tingkat signifikansi Capital Adequacy Ratio sebesar 0,257 , tingkat signifikansi Non Performing Loan sebesar 0,591 , tingkat signifikansi Net Profit Margin sebesar 0,436 , tingkat signifikansi Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional sebesar 0,213,dan tingkat signifikansi Loan to Deposit Ratio sebesar 0,428 . Dengan demikian, terlihat bahwa tidak satupun variabel independen secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel Absut Abs. Maka berdasarkan kriteria pengujian dapat disimpulkan bahwa data tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas