ekstruder pada suhu 140
3.2.4 Pengelolahan Campuran HDPEbekas + karet EPDM +3 phr BPO + 2 phr DVB +TKKS
C. Kemudian dilakukan perlakuan yang sama untuk 2 phr, dan 3phr BPO.
Mula-mula 50 g HDPE bekas. 50 g karet EPDM , BPO dan DVB yang paling optimum yang telah dilarutkan, kemudian ditambahkan dengan 10 g TKKS
dimasukkan kedalam gelas beaker. Diekstruksi campuran dengan alat ekstruder dengan suhu 145
3.2.5Pengolahan Campuran HDPEbekas + karet EPDM + 3 phr BPO + 2 phr DVB+10g TKKS dengan penambahan variasi Gliserol
Monostearat.
C. kemudian dilakukan perlakuan yang sama untuk 20 g, 30, dan 40 g TKKS.
Mula-mula 50 g HDPE bekas, 50 g karet EPDM dan 1 gram BPO yang telah dilarutkan dengan toluena dimasukkan kedalam gelas beaker, ditambahkan 30 g
serbuk tandan kelapa sawit ditambahkan 1 phr DVB ditambahkan 2 g Gliserol Monostearat GSM. Diekstrusi campuran dengan alat ekstruder pada suhu 140
C. Dilakukan perlakuan yang sama untuk campuran HDPE bekas + karet EPDM + 1
phr BPO + 1 phr DVB + 30 g TKKS dengan variasi berat GMS 4,6,8 dan 10 g.
3.2.6 Prosedur Pembuatan Spesimen
Hasil campuran termoplastik elastomer yang dihasilkan di letakkan di antara lempengan alumunium berukuran 15 x 15 cm yang telah dilapisi dengan
alumunium foil untuk entuk sesuai ASTM D638. Kemudian lempeng tersebut dimasukkan kedalam Alat tekan hot kompressor yang telah di set pada suhu
140 C selama 3 menit tanpa tekanan. Setelah itu diberi tekanan 100 KgfCm
2
dan dibiarkan selama 15 menit. Kemudian lempengan di ambil dan di dinginkan di
dalam air. Perlakuan ini dilakukan untuk masing – masing variasi campuran.
Universitas Sumatera Utara
50 mm
13 mm 20 mm
2 mm 165 mm
Gambar 3.1 Spesimen uji berdasarkan ASTM D638 Tipe IV
3.2.7Uji Kekuatan Tarik
Pengujian kekuatan tarik digunakan dengan menggunakan alat uji tarik autograph terhadap tiap spesimen berdasarkan ASTM D638 seperti 3.1, dengan kecepatan
tarik 10mmmenit. Mula – mula dihidupkan alat Torsee Electronic System dan dibiarkan selama 1 jam. Spesimen dijepit menggunakan griff pada alat tersebut,
kemudian diatur dengan regangan, regangan dan satuannya. Tekan tombol start untuk memulai uji pada spesimen sampai putus. Catat nilai load tegangan dan
stroke regangan bila sampel sudah putus. Dilakukan hal yang sama pada tiap sampel. Dari data load tegangan dan sroke regangan yang diperoleh dapat
dihitung besar kekuatan tarik persamaan 2.1 dan kemeluran persamaan 2.2 dari masing – masing spesimen.
Universitas Sumatera Utara
3.2.8 Analisa Permukaan dengan SEM