Alat – alat dan Bahan –bahan Penelitian Hasil Karakterisasi Sampel dan Pengujian Sifat Mekanik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat – alat dan Bahan –bahan Penelitian

3.1.1 Alat – alat Penelitian

Adapun alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini : Nama alat Merek Neraca Analitik Mettler Teledo Ayakan 80 mesh - Alat uji tarik Autograph Torsee Electronic System Seperangkat alat SEM JSM-35 C Sumandju Jepang Alat Ekstruder Shimandju Lempengan Besi - Hot Compressor Shimadju D6072 Dreiech Alumunium Foil - Gunting - Statif dan klem - Spatula - Tyabung soklet pyrex Kertas saringno. 42 whatman Kondensor - Labu alas pyrex Universitas Sumatera Utara

3.1.2 Bahan – bahan Penelitian

Adapun bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Bahan Merek High Density Polyethilen HDPE bekas jeregen dan botol shampo Tandan Kosong Kelapa Sawit PT. Adolina NaOH 4 merck Aquadest - Benzoil Peroksida merck Karet sintetis EPDM PT. Sumber jaya jakarta Toluena teknis Gliserol MonostearatGSM teknis DivinilBenzen Merck

3.2 Prosedur Kerja

3.2.1 Penyiapan Sampel

1. Penyiapan HDPE bekas HDPE bekas yang berupa jeregen bekas dicuci, dikeringkan, dipotong – potong, dengan ukuran ± 0,5 cm x 0,5 cm dan ditimbang sebanyak 50 gram.Kemudian di HDPE bekas yang sudah di potong-potong dicetak spesimen dengan ukuran 15 x 15 cm yang telah dilapisi dengan alumunium foil. Lalu di tekan dengan alat press pada suhu 145 2. Penyiapan Karet EPDM C selama 15 menit. Karet EPDM yang di peroleh dari PT. Sumber Jaya jakarta dipotong kecil - kecil,kemudian karet EPDM diekstrusi dengan melelehkan dalam alat ekstruder pada suhu 80 3. Penyiapan Tandan Kosong Kelapa Sawit C. Lelehan karet EPDM didinginkan dan ditimbang sebanyak 50 gram. Universitas Sumatera Utara Tandan Kosong Kelapa Sawit yang diperoleh dari PT. Adolina diayak hingga halus dan Tandan kosong kelapa sawit ditimbang sebanyak 5 gram. 4. Penyiapan Benzoil Peroksid BPO ditimbang sebanyak 1 phr, 2 phr, 3 phr. Dengan perhitungan : 1 phr : 1 100 x berat karet gram 3.1 5. Penyiapan Divinil Benzen 1 phr, 2 phr, 3 phr Dengan perhitungan : Dari perhitungan phr dapat diperoleh beratnya kemudian dikonversikan ke persamaan di bawah ini: V = � � 3.2 Dimana : m = berat � = massa jenis DVB 0,93 gcm 3 6. Penyiapan Gliserol Monostearat GSM ditimbang masing-masing seberat 2, 4, 6, 8, 10 g. 3.2.2 Pengolahan Campuran HDPEbekas + karet EPDM + BPO Mula-mula 50 g HDPE bekas, 50 g karet EPDM dan 1 phr BPO yang telah dilarutkan dengan toluena dimasukkan kedalam gelas beaker. Diekstrusi campuran dengan alat ekstruder pada suhu 140 C. Dilakukan perlakuan yang sama untuk 2 phr , 3 phr BPO . 3.2.3 Pengelolahan Campuran HDPEbekas + karet EPDM + BPO + DVB Mula-mula 50 g HDPE bekas, 50 g karet EDPM dengan jumlah phr Benzoil peroksida yang paling optimum dan 1 phr DVB yang telah dilarutkan dengan toluen dimasukkan kedalam gelas beaker. Diekstruksi campuran dengan alat Universitas Sumatera Utara ekstruder pada suhu 140 3.2.4 Pengelolahan Campuran HDPEbekas + karet EPDM +3 phr BPO + 2 phr DVB +TKKS C. Kemudian dilakukan perlakuan yang sama untuk 2 phr, dan 3phr BPO. Mula-mula 50 g HDPE bekas. 50 g karet EPDM , BPO dan DVB yang paling optimum yang telah dilarutkan, kemudian ditambahkan dengan 10 g TKKS dimasukkan kedalam gelas beaker. Diekstruksi campuran dengan alat ekstruder dengan suhu 145 3.2.5Pengolahan Campuran HDPEbekas + karet EPDM + 3 phr BPO + 2 phr DVB+10g TKKS dengan penambahan variasi Gliserol Monostearat. C. kemudian dilakukan perlakuan yang sama untuk 20 g, 30, dan 40 g TKKS. Mula-mula 50 g HDPE bekas, 50 g karet EPDM dan 1 gram BPO yang telah dilarutkan dengan toluena dimasukkan kedalam gelas beaker, ditambahkan 30 g serbuk tandan kelapa sawit ditambahkan 1 phr DVB ditambahkan 2 g Gliserol Monostearat GSM. Diekstrusi campuran dengan alat ekstruder pada suhu 140 C. Dilakukan perlakuan yang sama untuk campuran HDPE bekas + karet EPDM + 1 phr BPO + 1 phr DVB + 30 g TKKS dengan variasi berat GMS 4,6,8 dan 10 g.

3.2.6 Prosedur Pembuatan Spesimen

Hasil campuran termoplastik elastomer yang dihasilkan di letakkan di antara lempengan alumunium berukuran 15 x 15 cm yang telah dilapisi dengan alumunium foil untuk entuk sesuai ASTM D638. Kemudian lempeng tersebut dimasukkan kedalam Alat tekan hot kompressor yang telah di set pada suhu 140 C selama 3 menit tanpa tekanan. Setelah itu diberi tekanan 100 KgfCm 2 dan dibiarkan selama 15 menit. Kemudian lempengan di ambil dan di dinginkan di dalam air. Perlakuan ini dilakukan untuk masing – masing variasi campuran. Universitas Sumatera Utara 50 mm 13 mm 20 mm 2 mm 165 mm Gambar 3.1 Spesimen uji berdasarkan ASTM D638 Tipe IV 3.2.7Uji Kekuatan Tarik Pengujian kekuatan tarik digunakan dengan menggunakan alat uji tarik autograph terhadap tiap spesimen berdasarkan ASTM D638 seperti 3.1, dengan kecepatan tarik 10mmmenit. Mula – mula dihidupkan alat Torsee Electronic System dan dibiarkan selama 1 jam. Spesimen dijepit menggunakan griff pada alat tersebut, kemudian diatur dengan regangan, regangan dan satuannya. Tekan tombol start untuk memulai uji pada spesimen sampai putus. Catat nilai load tegangan dan stroke regangan bila sampel sudah putus. Dilakukan hal yang sama pada tiap sampel. Dari data load tegangan dan sroke regangan yang diperoleh dapat dihitung besar kekuatan tarik persamaan 2.1 dan kemeluran persamaan 2.2 dari masing – masing spesimen. Universitas Sumatera Utara

3.2.8 Analisa Permukaan dengan SEM

Proses pengamatan mikroskopis menggunakan SEM dilakukan pada permukaan patahan sampel. Mula-mula sampel dilapisi dengan emas bercampur palladium dalam suatu ruangan vacum evaporator bertekanan 0,2 Torr dengan menggunakan mesin JOEL JSM-6360LA-EXD JED-2200 Series. Selanjutnya sampel disinari dengan pencaran elektron bertenaga 20 kV pada ruangan khusus sehingga sample mengeluarkan elektron sekunder dan elektron yang terpental dapat dideteksi oleh detektor Sceintor yang diperkuat dengan suatu rangkaian listrik yang menyebabkan timbulnya gambar CRT Cathode Ray Tube selama 4 menit.Kemudian coating dengan tebal lapisan 400 amstrong dimasukkan ke dalam spesimen Chember pada mesin SEM JSM-35C untuk dilakukan pemotretan. Hasil potretan yang didapat disesuaikan dengan perbesaran yang diinginkan.

3.2.9 Uji Koefisien Serap Bunyi

Tabung impedansi adalah suatu tabung yang dirancang untuk mengukur parameter akustik suatu bahan dengan ukuran material uji yang kecil sesuai dengan ukuran tabung dan dengan arah datang suara pada arah normal permukaan bahan uji. Tabung impedansi yang digunakan pada metode ini biasanya dibagi dalam beberapa bagian, yaitu bagian tabung dan pipa penyidik, bagian penyangga bahan uji spesimen, bagian pembangkit bunyi, dan bagian penerima bunyi. Prinsip dasar dari metode tabung Impedansi adalah refleksi, absorpsi dan transmisi gelombang bunyi oleh permukaan bahan pada suatu ruang tertutup, dimana bahan tersebut digunakan untuk melapisi permukaan dinding ruang tertutup.Prosedur penguji yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Semua peralatan uji disiapkan dengan diatur sesuai gambar set up peralatanpengujian. 2. Masukkan spesimen uji dalam tabung impedansi, yaitu ditengah ruang uji dengan posisi tegak lurus terhadap arah ruang tabung. Universitas Sumatera Utara 3. Pengukuran dilakukan pada frekuensi 125Hz, 500Hz, 1000Hz, 1500Hz, dan 2000Hz, 4. Hubungkan mikropon 1 dan mikropon 2 pada pre-amp mic channel 1 dan 2 Untuk frekuensi dibawah 228Hz, yaitu frekuensi 125Hz, dipakai mikropon 1’ dan 2. Penyangga spesimen 2 1 1’ Gambar 3.2. Bagan dari Tabung Impedansi 5. Hubungkan output chanel pre-amp mic ke chanel 1 dan chanel 2 pada labjack. 6. Hubungkan labjack ke port USB pada laptop lalu buka software DAQFaqtory untuk menganalisis sinyal. 7. Pada DAQFaqrory buka program Sound Recorder 4ch. 8. Untuk membangkitkan sinyal bunyi, buka program ToneGen. Bunyi yang dikeluarkan berupa pure tone. 9. Atur frekuensi pada ToneGen lalu buka kembali DAQFaqtory untuk melihat grafik tegangan suara pada masing – masing mikropon. 10. Klik StartStop Save untuk Logging data. Data grafik akan otomatis tersimpan dalam drive D: pada laptop. 11. Ambil nilai tegangan rata – rata pada masing – masing mikropon A dan B dan kemudian dimasukkan ke persamaan. � = 4 A1 x A2 1+A1A2 2 3.3 � = 4 2 + A 1 A 2 + �2 �1 3.4 dimana : A1 P maks A2 P = Jarak puncak gelombang cm min = Jarak puncak gelombang cm X x; Universitas Sumatera Utara 3.3Skema Pengambilan Data

3.3.1 Bagan Penyiapan karet EPDM

3.3.2 Bagan Penyiapan Serbuk Tandan Kelapa Sawit

Karet EPDM 50 g lelehan karet EPDM Dipotong kecil-kecil Diekstruksi dengan alat ekstruder pada suhu 80 C Didinginkan Ditimbang sebanyak 50 gram Tandan Kosong Kelapa Sawit 5gram serbuk TKKS Dipotong kecil-kecil Dihaluskan Diayak dengan ayakan 80 mesh Ditimbang sebanyak 5 gram Universitas Sumatera Utara

3.3.3 Bagan Pembuatan Campuran karet EPDM-HDPE bekas 5050 gg dengan Penambahan BPO

Dilakukan prosedur yang sama untuk campuran karet EPDMHDPE bekas5050 gg dengan variasi BPO masing–masing 2 phr 1 g dan 3 phr 1,5 g.

3.3.4 Bagan Pembuatan Campuran karet EPDM-HDPE bekas 5050 gg dengan Penambahan BPO dan DVB

Dilakukan prosedur yang sama untuk campuran karet EPDMHDPE bekasBPO 50501 ggg dengan variasi DVB masing–masing 2 phr 1,08 ml dan 3 phr 1,62 ml. Ditambahkan 1 phr 0.5 ml BPO yang telah dilarutkan dalam Toluen Diekstuksi hingga homogen Diekstruksi dengan ekstruder dengan suhu 145 C Hasil campuran EPDM+HDPE bekas+BPO 50 g EPDM 50 g HDPE bekas Ditambahkan 1 phr 0,54 ml DVB yang telah dilarutkan dalam Toluen Diekstuksi hingga homogen Diekstruksi dengan ekstruder dengan suhu 145 C Hasil campuran EPDM+HDPE bekas+BPO+DVB 50 g EPDM 50 g HDPE bekas 2phr1g BPO Universitas Sumatera Utara 3.3.5. Bagan Pembuatan dan Karakterisasi Campuran HDPE bekas + karet EPDM + 2 phr BPO + 3 phr DVB dengan penambahan berat bahan pengisi Tandan Kosong Kelapa Sawit Dilarutkan dengan toluena Ditambahkan 10 g serat TKKS Dicampurkan secara ekstruksi pada suhu 145 o C Dilapisi lempengan besi berukuran 15x15cm dengan aluminium foil Diletakkan antara lempengan besi Dimasukkan kedalam alat tekan kompresor pada suhu 145 C dan tekanan 100 kgfcm Dibiarkan selama 30 menit 2 Diangkat dan didinginkan Dikarekterisasi Dilakukan perlakuan yang sama untuk campuran 50g HDPE bekas+50g karet EPDM+3 phr BPO+2phr DVB dengan variasi serat TKKS 10g, 20g, 30g, 40g. 3 phr DVB 50 gram karet EPDM 2 phr BPO 50 gram HDPE bekas Uji Tarik Uji Analisa Permukaan dengan SEM Uji koefisien serap bunyi Hasil Pencampuran Spesimen Universitas Sumatera Utara

3.3.6. Bagan Pembuatan dan Karakterisasi Campuran HDPE

bekas+karetEPDM + 2phr BPO + 3phr DVB + 10 g TKKS dengan penambahan berat bahan pendispersi Gliserol Monostearat 2 g Dilarutkan dengan toluena Ditambahkan 10 g serat TKKS Ditambahkan 2 g GMS Dicampurkan secara ekstruksi pada suhu 145 o C Dilapisi dengan besi berukaran 15 x 15 cmdengan aluminium foil Diletakkan antara lempengan besi Dimasukkan kedalam alat tekan kompresorpada suhu 145 o C dan tekanan 100kgfcm Dibiarkan selama 30 menit 2 Diangkat dan didinginkan Dikarakterisasi Dilakukan perlakuan yang sama untuk campuran 50 g HDPE bekas+50 g Karet EPDM+ 3 phr+2phr DVB+10 g serat TKKS dengan variasi GMS 4g, 6g, 8g, 10g 3 phr DVB 50 gram karet EPDM 2 phr BPO 50 gram HDPE bekas Hasil Pencampuran Spesimen Uji Tarik Uji SEM Uji Serap Bunyi Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Karakterisasi Sampel dan Pengujian Sifat Mekanik

Telah dilakukan pengujian sifat mekanik terhadap semua variasi sampel dalam penelitian ini. Hasil pengujian yang diperoleh adalah nilai load tegangan dan stroke regangan. Dari data yang diperoleh dapat dihitung nilai kekuatan tarik σ dan nilai kemuluran ɛ dengan menggunakan persamaan 2.1 dan 2.2 pada bab 2 diatas. Hasil yang diperoleh disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Data hasil Pengujian Kek uatan Tarik σ t dan Kemuluran ε dari penilitian yang dilakukan sebelumnya Campuran TPE 5050gg + BPO HDPE Bekas gram Karet EPDM gram BPO phr Kuat Tarik σ t Mpa Kemuluran ε 50 50 1 9.99 7.81 50 50 2 10.1 7.99 50 50 3 6.27 6.68 Tabel 4.2 Data hasil Pengujian Kekuatan Tarik σ t HDPE dan Kemuluran ε dari penilitian yang dilakukan sebelumnya Campuran TPE 5050 gg + BPO + DVB Bekas g Karet EPDM g BPO phr DVB phr Kuat tarik σ t Kemuluran ε Mp a 50 50 2 1 10.6 3.0 50 50 2 2 12.9 4.6 Universitas Sumatera Utara 50 50 50 50 2 2 3 4 14.6 5.1 4.7 1.6 Tabel 4.3 Data hasil Pengujian Kekuatan Tarik σ t dan Kemuluran ε dari penilitian yang dilakukan sebelumnya Campuran TPE 5050 gg + 2 phr BPO + 3 phr DVB dengan variasi penambahan TKKS Tabel 4.4 Data Hasil Pengujian Kekuatan tarik σ t HDPE dan Kemuluran ε Campuran TPE 5050 g + 2 phr DKP + 3 phr DVB + 30 g TKKS dengan variasi penambahan gliserolmonostearat Bekas g Karet EPDM g BPO phr DVB phr TKKS g GSM g Kuat Tarik Mpa Kemuluran 50 50 2 3 10 13.3 4.1 50 50 2 3 10 2 7.87 8,79 50 50 2 3 10 4 5,84 9,33 50 50 2 3 10 6 5,75 8,69 50 50 2 3 10 8 5,24 6,87 50 50 2 3 10 10 3,54 6,14 HDPE Bekas g Karet EPDM g DKP phr BPO phr TKKS g Kekuatan Tarik Mpa Kemuluran ε 50 50 3 2 - 14.6 4.7 50 50 3 2 10 13..3 4.1 50 50 3 2 20 13,2 4.4 50 50 3 2 30 9.5 3.9 50 50 3 2 40 8.3 3.8 Universitas Sumatera Utara 4.2 Pembahasan 4.2.1 Analisa Kekuatan Tarik σ

Dokumen yang terkait

Studi Pembuatan Komposit Termoplastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Karet EPDM Dengan Pengisi serbuk Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pendispersi Gliserol Monostearat

0 0 14

Studi Pembuatan Komposit Termoplastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Karet EPDM Dengan Pengisi serbuk Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pendispersi Gliserol Monostearat

0 0 2

Studi Pembuatan Komposit Termoplastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Karet EPDM Dengan Pengisi serbuk Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pendispersi Gliserol Monostearat

0 0 6

Studi Pembuatan Komposit Termoplastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Karet EPDM Dengan Pengisi serbuk Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pendispersi Gliserol Monostearat

0 3 19

Studi Pembuatan Komposit Termoplastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Karet EPDM Dengan Pengisi serbuk Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pendispersi Gliserol Monostearat

0 0 10

Paduan Termoplastik Elastomer (Polipropilena-Karet Sir 10 Dan Epdm) Dengan Bahan Pengisi Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Material Peredam Suara

0 0 27

Paduan Termoplastik Elastomer (Polipropilena-Karet Sir 10 Dan Epdm) Dengan Bahan Pengisi Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Material Peredam Suara

0 0 3

Paduan Termoplastik Elastomer (Polipropilena-Karet Sir 10 Dan Epdm) Dengan Bahan Pengisi Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Material Peredam Suara

0 0 12

Paduan Termoplastik Elastomer (Polipropilena-Karet Sir 10 Dan Epdm) Dengan Bahan Pengisi Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Material Peredam Suara

0 1 45

Pengaruh Penambahan Pengisi Tandan Kosong Kelapa Sawit Pada Komposit Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena- Karet Ethylene Propylene Diene Monomer

0 0 13