Keunggulan Karet Alam Dibandingkan dengan Karet Sintetik Kompatibilitas Campuran Polimer Bahan Pengisi

CH 2 = C - CH = CH 2 CH 3 Gambar 2.5 Struktur Isoprena Stevens, 2007. Karet alam merupakan suatu senyawa hidrokarbon alam yang memiliki rumus empiris C 5 H 8 n . Hidrokarbon ini membentuk lateks alam yang membentul globula – globula kecil yang memiliki diameter sekitar 0,5 µ 5.10 -5 cm yang tersuspensi di dalam medium air atau serum, dimana konsentrasi hidrokarbon adalah sekitar 35 dari total berat. Partikel hidrokarbon ini tentunya akan bersenyawa dan tidak menutupi konstituen non-karet, yang merupakan protein, dimana protein ini akan diadsorpsi pada permukaannya dan berfungsi untuk melindungi koloid. Dari lateks ini karet padat dapat diperoleh baik dengan pengeringan air maupun dengan pengendapan dengan menggunakan asam. Cara terakhir ini dapat digunakan dengan menghasilkan karet yang lebih murni, karena akan lebih banyak meninggalkan konstituen non-karet di dalam serum Treolar, 1958 . Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis suku Euphorbiaceae.

2.8 Keunggulan Karet Alam Dibandingkan dengan Karet Sintetik

Adapun keunggulan – keunggulan yang dimiliki karet alam dibanding karet sintetis adalah : 1. Memiliki daya elastis atau daya lenting yang sempurna, 2. Memiliki plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah, 3. Mempunyai daya aus yang tinggi, 4. Tidak mudah panas low heat build up, dan 5. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan groove. Universitas Sumatera Utara Walaupun demikian, karet sintetis memiliki kelebihan seperti tahan terhadap berbagai zatkimia dan harganya yang cenderung dapat dipertahankan supaya tetap stabil. Karet sintetis sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi. Biasanya tiap jenis memiliki sifat tersendiri yang khas. Ada yang tahan tehadap panas atau suhu tinggi, minyak, pengaruh udara, dan bahkan ada yang kedap gas Tim Penulis PS, 2004 .

2.9 Kompatibilitas Campuran Polimer

Kompatibilitas didefenisikan sebagai besaran untuk menjelaskan pencampuran polimer dengan polimer lain atau pencampuran polimer dengan bahan aditif. Bila suatu bahan pengisi dengan kompatibilitas tinggi terhadap bahan polimer maka menunjukkan terjadinya pencampuran yang sempurna antara kedua bahan yang bercampur. Kompatibilitas suatu campuran polimer akan meningkat oleh zat pemlastis yang ditambahkan pada proses pengolahan Wirjosentono, 1997.

2.10 Bahan Pengisi

Pengisi digunakan secara luas sebagai bahan tambahan pada komposisi polimer. Pengisi digunakan dalam semua plastik karet alam dan sintesis dan dalam pelapis. Bahan pengisi inert di tambahkan pada komposisi polimer untuk memperbaiki sifat untuk mengurangi biaya atau harga. Pada pencampuran dengan resin, bentuk campuran heterogen yang dapat dicetak dibawah pengaruh panas atau tekanan dan atau keduanya. Ada tiga jenis pengisi yaitu : 1. Pengisi untuk memperkuat Polimer berpenguat oleh serat berkekuatan tinggi diketahui sebagai serat berpenguat plastik.Serat berpenguat plastik memiliki modulus elastik yang tinggi, kekuatan tingi untuk rasio berat, tahan korosi dan mudah dibentuk.Bahan berpenguat serat seperti gelas, grafting, alumina dan karbon. Universitas Sumatera Utara 2. Pengisi aktif Bahan pengisi yang dapat meningkatkan sifat mekanik disebut pengisi aktif dan yang tidak dapat meningkatkan disebut pengisi tidak aktif.Pengisi aktif karbon hitam, silika gel lebih kuat pada elastomer sintetik dan karet sehingga dapat meningkatkan kekuatannya hingga 10 - 20 kali. 3. Pengisi tidak aktif Pengisi ini digunakan untuk mengurangi biaya bahan dan memperbaiki hasil cetakan akhir. Pengisi yang mengandung kayu dan bahan lain yang serupa dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Pengisi tidak aktif berupa organik dan anorganik.Pengisi dibagi duayaitualami dan sintetis Bhatnagar, 2004. Syarat suatu bahn pengisi menurut Morton 1987, yaitu : 1. Ukuran partikel 100- 500 �̇ : dikatakan penguat 1000 – 5000 �̇ : dikatakan serat penguat 5000 �̇ : dikatakan non filler 2. Inert atau tidak mudah bereaksi 3. Mempunyai muatan tetap, menentukan muatan positif dan negatif partikel yang berguna untuk dispersi supaya kuat dan tahan terhadap kikisan 4. Kristalinitas tinggi yang dapat di ukur dengan alat difraksi sinar – X

2.11 Tandan Kosong Kelapa Sawit

Dokumen yang terkait

Studi Pembuatan Komposit Termoplastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Karet EPDM Dengan Pengisi serbuk Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pendispersi Gliserol Monostearat

0 0 14

Studi Pembuatan Komposit Termoplastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Karet EPDM Dengan Pengisi serbuk Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pendispersi Gliserol Monostearat

0 0 2

Studi Pembuatan Komposit Termoplastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Karet EPDM Dengan Pengisi serbuk Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pendispersi Gliserol Monostearat

0 0 6

Studi Pembuatan Komposit Termoplastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Karet EPDM Dengan Pengisi serbuk Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pendispersi Gliserol Monostearat

0 3 19

Studi Pembuatan Komposit Termoplastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Karet EPDM Dengan Pengisi serbuk Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pendispersi Gliserol Monostearat

0 0 10

Paduan Termoplastik Elastomer (Polipropilena-Karet Sir 10 Dan Epdm) Dengan Bahan Pengisi Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Material Peredam Suara

0 0 27

Paduan Termoplastik Elastomer (Polipropilena-Karet Sir 10 Dan Epdm) Dengan Bahan Pengisi Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Material Peredam Suara

0 0 3

Paduan Termoplastik Elastomer (Polipropilena-Karet Sir 10 Dan Epdm) Dengan Bahan Pengisi Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Material Peredam Suara

0 0 12

Paduan Termoplastik Elastomer (Polipropilena-Karet Sir 10 Dan Epdm) Dengan Bahan Pengisi Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Material Peredam Suara

0 1 45

Pengaruh Penambahan Pengisi Tandan Kosong Kelapa Sawit Pada Komposit Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena- Karet Ethylene Propylene Diene Monomer

0 0 13