BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1.
Dengan penambahan gliserol monostearat pada campuran TPE tidak dapat meningkatkan interaksi antara bahan pengisi dengan matriks polimer. Dari
hasil uji kekuatan tarik dan kemuluran didapatkan hasil yang paling optimum pada penambahan 2 g gliserol monostearat dengan nilai kekuatan
tarik 7.21 Mpa dan kemuluran 3.94 . Hasil ini tidak lebih baik daripada TPE tanpa penambahan asam stearat dengan nilai kekuatan tarik 9.5 Mpa
dan kemuluran 3.9 . Hasil analisa dengan SEM menunjukkan bahwa permukaan campuran tidak merata, dan juga memiliki rongga-rongga
kosong. 2.
Tandan kosong kelapa sawit dapat berperan sebagai bahan peredam suara karena serat merupakan salah satu bahan berpori. Dari hasil analisa dapat
diketahui bahwa TPE yang menggunakan serat lebih baik penyerapan suaranya daripada yang tidak menggunakan serat pada campuran TPE.
5.2. Saran
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan hasil yang diperoleh, maka
disarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan bahan
pengkompatibel yang lain agar didapat sifat TPE yang diinginkan. 2.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang diperoleh, maka disarankan agar penelitian selanjutnya melakukan beberapa
pengujian untuk mengkarakterisasi campuran seperti uji impacttekan,uji ketahanan Sobek, uji Differential Scanning CalorymetryDSCdan uji
Analisa Termal dengan DTA.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Polimer
TPE merupakan salah satu polimer yang bersifat elastis dan termoplastis, dan telah lama dimanfaatkan dalam keperluan sehari-hari, serta pemakaiannya
semakin meningkat setiap tahunnya karena memiliki keunggulan dibandingkan vulkanizat elastomer, karena tidak memerlukan crosslink agent, proses pengerjaan
lebih sederhana dan berlangsung lebih cepat, serta produknya dapat didaur ulang. Karet alam adalah elastomer alam yang berat molekulnya relatif tinggi dan oleh
karena itu sulit dicetak panas tanpa perlakuan khusus. Karet alam merupakan salah satu bahan untuk membuat TPE yang diolah dengan cara konvensional atau
teknik radiasi Deswita, 2006.
Kata polimer berasal dari bahasa yunani yang artinya “banyak anggota”. Artian ini dapat diterapkan untuk molekul besar yang dibentuk dari unit yang
lebih dengan jumlah yang relatif besar. Tetapi ini terbatas untuk material yang mana yang lebih kecil diikat bersamaan dengan ikatan kovalen.
Sejumlah polimer alam atau sintetik telah diklasifikasikan menurut beberapa cara, salah satu perbedaannya adalah kelakuan polimer terhadap
temperatur. Polimer tertentu akan lunak pada pemanasan dan dapat mengalir bila dikenakan tekanan. Bila didinginkan polimer dapat dikembalikan kesifat awalnya.
Polimer ini dikenal dengan nama termoplastik. Polimer lain walaupun dipanaskan hingga titik lunak tidak akan kembali kekeadaan semula. Pada pemanasan
berlanjut akan mengakibatkan degradasi, tetapi polimer yang melunak pada temperatur dibawah titik degradasi tersebut termoset Stephen, 1982.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Polietilena PE