Berdasarkan analisis di atas penulis menemukan 6 ajaran dari kitab San Zi Jing yang masuk kedalam kategori nilai pendidikan sosial. Dari 6 nilai pendidikan sosial
tersebut terdapat 4 ajaran dalam unsur menghargai kesempatan belajar dan 2 ajaran dalam unsur menjadi manusia yang beguna.
4.3 Nilai Pendidikan Budaya dalam Kitab San Zi Jing
字 Berikut adalah data analisis kitab San Zi Jing yang berkaitan dengan nilai
pendidikan budaya dalam unsur amanah. 4.3.1 Unsur Amanah
13. 幼而学,壮
身, 君,
泽民 扬
声,显父母, 于前,裕于
字 学 方法
度 yòu ér xué, zhuàng zhì sh
ēn, shàng zhì jūn, xià zé mín. Yáng míng shēng, xiǎn fù mǔ, guāng yú qián, yù yú hòu. San Zi Jing 2011;209-210
Pada masa kecil rajinlah belajar, sesudah besar baru bisa berguna, bisa membantu negara dan menyejahterahkan rakyat. Meningkatkan nama baik,
membanggakan orang tua. Memberi kebanggan bagi leluhur, menjadi contoh kepada generasi berikutnya.
Berdasarkan kutipan di atas penulis mendapatkan kata atau kalimat yang mengandung
nilai pendidikan
budaya, seperti
“membantu negara”, “menyejahterahkan rakyat”, “meningkatkan nama baik”, “membanggakan orang tua”,
“memberi kebanggan bagi leluhur”, dan “menjadi contoh kepada generasi berikutnya
”, yang sudah semestinya dilakukan oleh generasi muda dan sudah menjadi kodart di kebudayaan tradisional china yang patut diteladani. Dalam kalimat
“rajinlah belajar” dan “bisa berguna” menyatakan bahwa pentingnya pendidikan bagi generasi muda, hal ini termasuk ke dalam unsur amanah.
Universitas Sumatera Utara
Analisis di atas diperkuat oleh kisah dari Zong Que yang terdapat dalam buku cerita San Zi Jing.
20Zong Que dari masa dinasti Nan Song, sejak kecil sudah memiliki cita-cita besar. Ketika dia berlatih seni bela diri pada masa kecil, pamannya bertanya padanya:
“Setelah tumbuh dewasa ingin melakukan apa ?” Dia menjawab: “menjadi orang yang gagah berani mengatasi kesulitan
” Setelah pamannya mendengar jawabannya menganggukkan kepala dan memujinya. Ketika usia 14 tahun, ada sekelompok
perampok datang mengganggu desa, Zong Que mengayunkan pedang dan melawan para perampok. Setelah Kaisar dinasti Jiang Xi, Liu Yi Gong mengetahui masalah ini
memuji dan mengagumi Zong Que, dan mengutus orang untuk mengundang Zong Que ke istana menjadi perwira. Pada akhirnya, seketika dia meyumbangkan banyak
jasa pertempuran, memberikan kontribusi yang cukup besar bagi negara. San Zi Jing 2012; 209
Berdasarkan kisah di atas dapat dipelajari nilai pendidikan budaya dalam unsur amanah yang ditanamkan Zong Que, kontribusi yang diberikannya untuk negara
tidak saja berguna bagi bangsa dan negara, tetapi juga membanggakan keluarga. Karena pada zaman China kuno, jika dalam satu keluarga ada salah satu anggota
keluarga yang menjadi pejabat, anggota keluarga lain juga ikut direkrut menjadi pejabat, meskipun lelulur sudah tidak ada tetapi juga akan membanggakan leluhur
dengan memberikan contoh yang baik untuk generasi berikutnya. Data berikutnya adalah data yang berkenaan dengan nilai pendidikan budaya
dalam unsur amanah yang dikutip dari kitab San Zi Jing. 14.
人遗子,金满籯, 教子,惟一 字
学 方法 度
rén yí zi, jīn mǎn yíng, wǒ jiào zǐ, wéi yī jīng. San Zi Jing 2011;211 Kebanyakan orang tua meninggalkan banyak harta dan emas kepada anak
cucunya, tetapi saya hanya meninggalkan kitab.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kutipan di atas penulis mendapatkan kata atau kalimat yang mengandung nilai pendidikan budaya dalam unsur amanah, seperti
“kebanyakan orang tua meninggalkan banyak harta dan emas kepada anak cucunya
” yang sudah menjadi adat istiadat dan kepercayaan bagi masyarakat untuk menyejahterahkan
kehidupan generasi berikutnya. Kalimat “meninggalkan kitab” adalah salah satu
ajaran budaya San Zi Jing yang sangat berharga, yaitu bukan dengan meninggalkan harta benda tetapi dengan meninggalkan buku San Zi Jing yang penuh dengan
ajaran-ajaran yang berharga kepada generasi penerus agar mereka mempunyai semangat belajar dan menuju jalan yang benar, sesudah besar menjadi orang yang
berguna, karena hal ini lebih berharga dari harta dan emas. Analisis di atas diperkuat oleh kisah dari Shu Guang yang terdapat dalam kitab
San Zi Jing.
21Shu Guang dari akhir zaman dinasti Xi Han, di saat Shu Guang pensiun dia diberi banyak uang dan emas oleh raja. Shu Guang tidak membawa pulang uang emas, dia
memberikan semua uang kepada penduduk miskin sekitar, dia tidak mengurus produksi lahan nya, lebih tidak meninggalkan uang untuk anak cucu. Banyak orang
menyarankannya untuk meninggalkan sedikit uang emas untuk anak cucu, Shu Guang menjawab:
“saya bukan tidak menyukai anak cucu, saya takut mereka tidak bisa mengembangkan kepintaran dan kecerdasan mereka. Ada rumah ada lahan, biarkan
mereka mengolah lahan tersebut, seharusnya cukup. Jika meninggalkan banyak uang emas, dia hanya akan mengajarkan kemalasan kepada anak-anak. Jikalau saya
meninggalkan banyak uang emas, bukankah malah mencelakakan mereka ? ” San Zi
Jing 2012; 211
Berdasarkan kisah di atas dapat dipelajari nilai pendidikan budaya dalam unsur amanah yang ditanamkan Shu Guang, dia tidak seperti orang tua lainnya yang
meninggalkan uang pensiun harta benda kepada anak dan cucunya, dia menyumbang harta bendanya kepada orang yang membutuhkan, hal ini mengajarkan
Universitas Sumatera Utara
orang tua pada agar tidak menyejahterahkan kehidupan anak dengan meninggalkan harta benda, tetapi mendidik dan memperkaya pengetahuan mereka agar dapat
menjadi orang sukses dengan usaha sendiri, karena harta hanya akan mendatangkan kemalasan dan keserakahan sedangkan ilmu pengetahuan adalah kekuatan.
Data berikutnya masih berkenaan dengan nilai pendidikan budaya dalam unsur amanah yang dikutip dari kitab San Zi Jing.
15. 勤
, 无益, 之哉,宜勉力 字
学 方法 度
qín yǒu gōng, xì wú yì, jiè zhī zāi, yí miǎn lì. San Zi Jing 2011;212
Hanya orang yang rajin belajar dan semangat untuk maju, pasti mempunyai hasil yang baik, tetapi jika hanya bermain dan menyia-nyiakan waktu pasti akan
menyesal. Kita harus ingat akan aturan ini, harus rajin dan terus maju.
Berdasarkan kutipan di atas penulis mendapatkan kata atau kalimat yang mengandung nilai pendidikan budaya dalam unsur amanah, yaitu
“hanya orang yang rajin belajar dan semangat untuk maju, pasti mempunyai hasil yang baik, tetapi jika
hanya bermain dan menyia-nyiakan waktu pasti akan menyesal ”, kalimat ini
mengingatkan kembali kita pada ajaran-ajaran San Zi Jing dan contoh-contoh yang diberikan oleh tokoh-tokoh sebelumnya, bahwa orang yang rajin belajar pasti bisa
berhasil dan orang yang malas belajar hanya membuang waktu. Kalimat “harus ingat
akan aturan ini ” menyatakan bahwa budaya pemikiran San Zi Jing diharapkan dapat
dilaksanakan dan diterapkan masyarakat. Analisis di atas diperkuat oleh kisah dari Li Bai yang terdapat dalam kitab San
Zi Jing.
Universitas Sumatera Utara
22Li Bai, seorang penyair terkenal dari zaman Tang, ketika masa kecil sangat senang bermain, tidak rajin belajar dan sering bolos sekolah. Suatu hari ketika dia bolos
sekolah, dia melihat ada seorang nenek sedang mengasa batang besi di pinggir sungai. Lalu, dia dengan penasaran bertanya pada nenek:
“Nek, untuk apa kamu mengasa batang besi ini ?
” Nenek berkata: “Nak, saya ingin mengasa batang besi ini menjadi jarum.
” Mendengar jawaban si nenek Li Bai terkejut dan bertanya: “Bagaimana mungkin bisa ? Batang besi sekasar ini tidak mungkin bisa diasa menjadi jarum yang
halus ? ” Melihat ekspresi Li Bai, nenek tertawa dan berkata: “Asalkan saya tiap hari
mengasanya, suatu hari batang besi ini pasti bisa diasa menjadi jarum. Asalkan memiliki tekad, dunia tidak ada masalah yang sulit.
”, Li Bai terdiam setelah mendengar jawaban si nenek, dalam hati berkata tidak boleh bermain dan bersenang
terus-terusan seperti ini lagi, harus pandai memanfaatkan waktu, melakukan hal yang berguna. Setelah Li Bai melewati kerja keras dan ketekunan sekian lama, akhirnya dia
menjadi penyair terkenal pada zaman dinasti Tang. San Zi Jing 2012; 213
Berdasarkan kisah di atas dapat dipelajari nilai pendidikan budaya dalam unsur amanah yang ditanamkan si nenek kepada Li Bai, yaitu batang besi setebal apapun
jika diasa pasti bisa menjadi jarum yang berguna, keberhasilan dan kesuksesan yang dia dapat setelah rajin belajar, dan tidak lagi menyia-nyiakan waktu untuk bermain
adalah salah satu ajaran San Zi Jing yang berusaha memperbaiki budaya malas anak- anak zaman sekarang agar dapat rajin belajar dari sekarang.
Berdasarkan analisis di atas penulis menemukan 3 ajaran dari kitab San Zi Jing yang masuk kedalam kategori nilai pendidikan budaya dalam amanah.
4.4 Realitas Sosial