DiskriminanAltmanZ-Score Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan

5. Legal Banckruptcy Perusahaan dapat dikatakan mengalami kebangkrutan secara hukum apabila perusahaan tersebut mengajukan tuntutan secara resmi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

2.1.5. DiskriminanAltmanZ-Score

Menurut Ramadhani dan Lukviarman 2009:19 dalam jurnal penelitiannya, Altman 1968 adalah orang yang pertama yang menerapkan Multiple Discriminant Analysis. Prediksi yang diformulasikan oleh Altman dalam bentuk persamaan yang kemudian dikenal dengan formula Z-Score adalah sebagai berikut: 1. Model Altman Pertama Setelah melakukan penelitian terhadap variabel dan sampel yang dipilih, Altman menghasilkan model kebangkrutan yang pertama. Persamaan kebangkrutan yang ditujukan untuk memprediksi sebuah perusahaan publik manufaktur. Persamaan dari model Altman pertama yaitu: Z = 1,2XI + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 0,999X5 Keterangan: Z = bankrupcy index X1 = working capital total asset X2 = retained earnings total asset X3 = earning before interest and taxestotal asset X4 = market value of equity book value of total debt X5 = sales total asset Universitas Sumatera Utara Nilai Z adalah indeks keseluruhan fungsi multiple discriminant analysis. Menurut Altman, terdapat angka-angka cut off nilai z yang dapat menjelaskan apakah perusahaan akan mengalami kegagalan atau tidak pada masa mendatang dan ia membaginya ke dalam tiga kategori, yaitu: a. Jika nilai Z 1,8 maka termasuk perusahaan yang bangkrut. b. Jika nilai 1,8 Z 2,99 maka termasuk grey area tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan. c. Jika nilai Z 2,99 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut. 2. Model Altman Revisi Model yang dikembangkan oleh Altman ini mengalami suatu revisi. Revisi yang dilakukan oleh Altman merupakan penyesuaian yang dilakukan agar model prediksi kebangkrutan ini tidak hanya untuk perusahaan manufaktur yang go publik melainkan juga dapat diaplikasikan untuk perusahaan-perusahaan di sektor swasta. Model yang lama mengalami perubahan pada salah satu variabel yang digunakan. Altman mengubah pembilang Market Value Of Equity pada X4 menjadi book value of equity karena perusahaan privat tidak memiliki harga pasar untuk ekuitasnya. Z’= 0,717X1 + 0,847X2 + 3,108X3 + 0,42X4 + 0,988X5 Keterangan: Z’ = bankrupcy index X1 = working capital total asset X2 = retained earnings total asset Universitas Sumatera Utara X3 = earning before interest and taxestotal asset X4 = book value of equity book value of total debt X5 = sales total asset Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z-score model Altman 1983, yaitu: a. Jika nilai Z’ 1,23 maka termasuk perusahaan yang bangkrut. b. Jika nilai 1,23 Z’ 2,9 maka termasuk grey area tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan. c. Jika nilai Z’ 2,9 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut. 3. Model Altman Modifikasi Seiring dengan berjalannnya waktu dan penyesuaian terhadap berbagai jenis perusahaan. Altman kemudian memodifikasi modelnya supaya dapat diterapkan pada semua perusahaan, sepeti manufaktur, non manufaktur, dan perusahaan penerbit obligasi di negara berkembang. Dalam Z-score modifikasi ini Altman mengeliminasi variabel X5 salestotal asset karena rasio ini sangat bervariatif pada industri dengan ukuran aset yang berbeda-beda. Berikut persamaan Z-Score yang di Modifikasi Altman dkk 1995: Z” = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4 Universitas Sumatera Utara Keterangan: Z” = bankrupcy index X1 = working capitaltotal asset X2 = retained earningstotal asset X3 = earning before interest and taxestotal asset X4 = book value of equitybook value of total debt Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z-score model Altman Modifikasi yaitu: a. Jika nilai Z” 1,1 maka termasuk perusahaan yang bangkrut. b. Jika nilai 1,1 Z” 2,6 maka termasuk grey area tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan. c. Jika nilai Z” 2,6 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut.

2.2. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan financial leverage dan financial distress dapat diuraikan dan diikhtisarkan dalam Tabel 2.1 berikut ini: Universitas Sumatera Utara